Menhub Ajak Semua Pihak Bangun Transportasi Modern Berbasis Data

Senin, 17 November 2025 | 10:39:41 WIB
Menhub Ajak Semua Pihak Bangun Transportasi Modern Berbasis Data

JAKARTA - Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun sistem transportasi yang berbasis data dan ilmu pengetahuan. 

Menurutnya, tantangan transportasi di Indonesia semakin kompleks dan memerlukan kerja sama pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan regulator. “Negara Indonesia menghadapi berbagai isu transportasi yang semakin kompleks. 

Di tengah tantangan itu, kebijakan yang tepat hanya dapat lahir melalui kolaborasi yang kuat,” ujar Menhub.

Kolaborasi ini dianggap sebagai fondasi penting agar transportasi Indonesia mampu menghadapi berbagai isu perkotaan, wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), hingga transformasi kendaraan hemat energi.

Isu Transportasi yang Mendesak

Menhub menyampaikan sejumlah tantangan utama transportasi nasional. Pertama, kemacetan di kota-kota besar yang terus meningkat. Kedua, isu keselamatan transportasi yang belum terselesaikan secara optimal. 

Ketiga, integrasi antar-moda transportasi yang masih berlangsung secara bertahap. Keempat, transformasi kendaraan hemat energi yang membutuhkan ekosistem matang dan dukungan infrastruktur memadai.

Selain itu, di wilayah 3T, masyarakat masih menunggu akses transportasi yang layak, sementara pelaku usaha logistik membutuhkan sistem transportasi yang efisien dan kompetitif. 

Di tengah perubahan iklim, cuaca ekstrem menjadi tantangan tambahan bagi pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya untuk mendukung konektivitas dan distribusi logistik.

Prioritas Strategis Menhub

Menhub menekankan lima isu utama yang menjadi fokus perhatian bersama:

Keselamatan Transportasi: Peningkatan keselamatan di seluruh moda transportasi menjadi prioritas utama.

Integrasi dan Modernisasi Sistem Perkotaan: Upaya memperkuat integrasi antar-moda transportasi dan modernisasi sistem perkotaan agar lebih efisien dan nyaman.

Transportasi Berkelanjutan dan Elektrifikasi: Mempercepat transformasi kendaraan hemat energi serta mendukung ekosistem transportasi ramah lingkungan.

Kualitas Logistik Nasional: Meningkatkan efisiensi logistik agar biaya lebih kompetitif dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

SDM dan Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus kesiapan menghadapi tantangan cuaca ekstrem.

Peran MTI sebagai Mitra Strategis

Menhub menekankan peran Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) sebagai organisasi non-pemerintah yang strategis dalam memberikan masukan objektif, kritik konstruktif, serta rekomendasi kebijakan berbasis ilmu pengetahuan.

“Karena itu, saya mengajak MTI untuk bergandeng tangan dengan Kemenhub dalam merumuskan kebijakan yang berorientasi pada keselamatan, inklusivitas, keberlanjutan, dan daya saing nasional. Kita memerlukan kajian-kajian baru, peta jalan yang lebih adaptif, serta ruang dialog yang lebih intensif antara pemangku kepentingan,” jelas Menhub.

Kolaborasi ini tidak hanya sebatas saran teoretis, tetapi juga diharapkan menghasilkan rekomendasi nyata yang dapat diimplementasikan dalam pembangunan transportasi nasional.

Menyambut Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Menhub mengajak semua pihak untuk bekerja sama memastikan perjalanan masyarakat aman dan nyaman.

“Keselamatan adalah harga mati, tak bisa ditawar lagi. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kami terus memperkuat inspeksi, menggelar ramp check untuk memastikan kelaikan teknis, dan terus-menerus meningkatkan kompetensi SDM,” imbuhnya.

Langkah-langkah ini mencerminkan pendekatan berbasis data dan bukti, di mana pengambilan keputusan mengacu pada kondisi nyata di lapangan dan evaluasi dari periode sebelumnya.

Pentingnya Data dan Teknologi

Salah satu fokus utama Menhub adalah pemanfaatan data dan teknologi untuk membangun transportasi yang efisien dan modern. Dengan sistem transportasi berbasis data, pemerintah dapat memprediksi kepadatan, menilai risiko keselamatan, serta mengelola alokasi sumber daya secara lebih tepat.

Selain itu, integrasi data antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas diharapkan menciptakan inovasi transportasi yang adaptif terhadap perubahan iklim, perkembangan teknologi, dan kebutuhan masyarakat.

Transformasi Menuju Transportasi Berkelanjutan

Transformasi kendaraan hemat energi, termasuk kendaraan listrik, menjadi bagian dari strategi transportasi berkelanjutan. Menhub menekankan perlunya ekosistem lengkap yang mendukung elektrifikasi, mulai dari pengembangan infrastruktur pengisian daya hingga dukungan regulasi yang jelas.

Kolaborasi dengan akademisi dan industri sangat penting agar inovasi kendaraan hemat energi dapat diimplementasikan secara cepat dan sesuai kebutuhan pasar. Sistem transportasi yang berkelanjutan juga diharapkan dapat menekan dampak lingkungan sekaligus mendukung mobilitas masyarakat yang efisien.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Membangun transportasi berbasis data dan teknologi menghadirkan tantangan tersendiri, mulai dari integrasi sistem antar-moda, peningkatan kapasitas SDM, hingga kesiapan menghadapi cuaca ekstrem. Namun, Menhub optimis bahwa kolaborasi lintas sektor mampu mengatasi tantangan tersebut.

“Menjelang libur panjang, serta dalam menghadapi isu transportasi perkotaan dan logistik nasional, kita harus bergerak bersama. Hanya melalui kerja sama, inovasi, dan pendekatan berbasis data, transportasi Indonesia dapat berkembang lebih modern, aman, dan berkelanjutan,” tutup Menhub.

Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan regulator menjadi kunci sukses pembangunan transportasi berbasis data di Indonesia. 

Dengan fokus pada keselamatan, efisiensi, keberlanjutan, dan daya saing nasional, transportasi Indonesia dapat menghadapi tantangan kompleks saat ini, sekaligus mempersiapkan infrastruktur yang lebih adaptif untuk masa depan.

Terkini