Pemerintah Pastikan Harga Batubara DMO Tetap Stabil Tahun Depan

Senin, 17 November 2025 | 14:11:29 WIB
Pemerintah Pastikan Harga Batubara DMO Tetap Stabil Tahun Depan

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa harga batubara untuk Domestic Market Obligation (DMO) tetap di angka US$ 70 per ton. 

Pernyataan ini disampaikan langsung di Kantor ESDM, Jakarta, Senin, 17 November 2025. Menurut Bahlil, keputusan ini diambil untuk menjaga kepastian pasokan batubara domestik sekaligus memberikan kepastian harga bagi industri yang menjadi kontributor utama kebutuhan energi nasional.

“Masih, masih (US$ 70 per ton),” ujar Bahlil singkat ketika dimintai konfirmasi. Ia menambahkan, pemerintah menargetkan kebutuhan batubara dalam negeri akan meningkat pada tahun depan, seiring bertambahnya konsumsi listrik oleh PLN yang diperkirakan mencapai 140 hingga 160 juta ton per tahun.

DMO Prioritaskan Kebutuhan Listrik, Pupuk, dan Semen

Bahlil menekankan bahwa DMO akan difokuskan untuk industri yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Selain PLN, sektor pupuk dan semen juga akan mendapatkan jatah DMO.

 “Batubara kita sekarang total konsumsi nasional PLN 140 juta sampai 160 juta ton. DMO ke depan akan prioritaskan industri-industri yang memengaruhi hidup orang banyak. Apa itu? Ya, PLN, pupuk, dan semen,” jelasnya.

Dalam hal ini, pemerintah berencana mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan tambang untuk memastikan volume DMO cukup memenuhi kebutuhan nasional. 

Target saat ini adalah 25 persen dari total produksi nasional. Jika konsumsi meningkat, pemerintah siap menyesuaikan volume DMO. “Kalau kita hitung kebutuhan nasional untuk semen, PLN, dan pupuk cukup 25 persen, ya gak ada masalah. Tapi kalau kita masih kurang, kita akan naikkan volume DMO,” tambahnya.

Sejarah Harga DMO Tidak Berubah Sejak 2018

Ketua Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia, menyoroti bahwa harga batubara DMO memang tidak mengalami perubahan sejak 2018, tetap di angka US$ 70 per ton. Namun, hingga 2025, harga batubara global mengalami fluktuasi signifikan, disertai kenaikan biaya operasional pertambangan.

Hendra menekankan perlunya kajian lebih mendalam terkait harga DMO, mengingat biaya produksi yang terus meningkat. “Kemudian untuk harga jual ke kelistrikan nasional perlu dikaji, apalagi sudah berlaku sejak 2018 sementara biaya operasional semakin meningkat,” ujarnya. 

Selain itu, wacana peningkatan persentase DMO dinilai tidak selalu sejalan dengan rencana pengurangan produksi di bawah level 700 juta ton, sementara serapan domestik diperkirakan mencapai 240 juta ton pada tahun depan.

Evaluasi RKAB untuk Menyesuaikan Volume DMO

Evaluasi RKAB menjadi acuan utama pemerintah untuk memastikan pasokan batubara dalam negeri tetap cukup. 

Bahlil menegaskan, mekanisme ini memungkinkan penyesuaian volume DMO apabila kebutuhan industri vital meningkat lebih tinggi dari perkiraan. Dengan cara ini, pemerintah memastikan pasokan tetap stabil dan industri dapat beroperasi tanpa hambatan.

“Karena kita mengevaluasi RKAB, DMO yang 25 persen kemungkinan besar akan didorong. Jika kebutuhan sektor penting meningkat, volume akan ditambah. Ini untuk memastikan industri vital tetap terlayani,” tegas Bahlil.

Dampak Kebijakan DMO terhadap Stabilitas Industri

Penetapan harga batubara DMO di US$ 70 per ton tidak hanya menjaga stabilitas harga domestik, tetapi juga mendukung keberlanjutan operasional industri. Dengan harga tetap, pelaku industri dapat merencanakan kebutuhan batubara mereka dengan lebih pasti, tanpa terganggu oleh fluktuasi harga global yang signifikan.

Bahlil menambahkan, meskipun harga DMO tetap, pemerintah akan terus memantau kebutuhan nasional dan kondisi pasar global. 

Jika ada tekanan signifikan pada pasokan atau permintaan domestik, pemerintah siap melakukan penyesuaian volume DMO. Langkah ini bertujuan agar seluruh industri vital tetap berjalan normal, sekaligus menjaga kepentingan produsen batubara.

Fokus pada Sektor Prioritas DMO

Sektor prioritas DMO meliputi:

PLN: Menjamin pasokan energi listrik nasional tetap stabil.

Pupuk: Mendukung ketahanan pangan melalui produksi pupuk yang cukup.

Semen: Menunjang kebutuhan konstruksi nasional dan infrastruktur publik.

Penetapan harga tetap diharapkan meringankan beban industri sekaligus menjaga harga bagi konsumen akhir. 

Dengan kebijakan ini, pemerintah berusaha menyeimbangkan kepentingan produsen batubara dengan kebutuhan domestik, sehingga DMO menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas energi dan industri nasional.

Konsistensi dan Keberlanjutan Kebijakan DMO

Bahlil menekankan bahwa kebijakan harga tetap DMO merupakan bentuk konsistensi pemerintah dalam menjaga pasokan batubara domestik. Mekanisme evaluasi RKAB dan fleksibilitas volume DMO menjadi langkah penting untuk menjamin keberlanjutan pasokan energi bagi sektor vital.

Selain itu, kebijakan ini menunjukkan pemerintah memperhatikan keseimbangan antara kepentingan industri dan konsumen. Dengan memastikan DMO tetap di US$ 70 per ton, industri dapat mengantisipasi biaya produksi, sementara masyarakat tetap mendapatkan pasokan energi dengan harga terjangkau.

Tantangan Global dan Kesiapan Nasional

Hendra Sinadia menambahkan bahwa fluktuasi harga batubara global dan meningkatnya biaya pertambangan menjadi tantangan utama. 

Oleh karena itu, penetapan harga DMO harus terus dikaji agar tidak memberatkan industri, terutama yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan ini tetap relevan dalam konteks kondisi global yang dinamis.

Penetapan harga batubara DMO sebesar US$ 70 per ton sejak 2018 hingga saat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan batubara untuk sektor vital. 

Evaluasi RKAB dan fleksibilitas volume DMO menjadi mekanisme utama untuk memastikan pasokan tetap mencukupi, terutama di tengah fluktuasi harga global. Dengan fokus pada sektor listrik, pupuk, dan semen, kebijakan ini diharapkan mampu mendukung keberlanjutan industri serta kesejahteraan masyarakat.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah memastikan DMO menjadi instrumen yang efektif untuk menjaga stabilitas energi dan industri nasional, sekaligus menjawab tantangan fluktuasi harga global dan kebutuhan domestik yang meningkat.

Terkini