Labubu, Boneka Viral Pop Mart, Segera Menjadi Film Sony Pictures

Selasa, 18 November 2025 | 11:52:58 WIB
Labubu, Boneka Viral Pop Mart, Segera Menjadi Film Sony Pictures

JAKARTA - Boneka Labubu yang viral di berbagai kalangan kini siap menapaki layar lebar. 

Sony Pictures mengumumkan akuisisi hak siar merek boneka asal China ini untuk dijadikan film, meski detail proyek masih sangat terbatas. Hingga kini, pihak Sony belum memberikan komentar resmi terkait pengembangan film tersebut, seperti dikutip dari Variety.

Fenomena Labubu bukanlah hal baru. Boneka ini pertama kali hadir di pasaran pada 2015 dan telah menjadi ikon gaya hidup bagi penggemar di berbagai belahan dunia. Popularitasnya kian meningkat seiring dengan jumlah kolektor yang memburu berbagai varian Labubu. 

Dalam komunitas penggemar, memiliki Labubu bukan sekadar hobi, tetapi menjadi bagian dari tren wajib yang mencerminkan budaya pop modern.

Dari Gambar Jalanan Menjadi Koleksi Global

Labubu awalnya hadir sebagai gambar sederhana di jalanan Hong Kong. Karakter boneka ini unik: tubuh gempal, telinga panjang seperti kelinci, mata besar berbinar, dan senyum yang menampilkan gigi tajam. Dengan tampilan nakal tetapi menggemaskan, Labubu berhasil menarik perhatian penggemar dari berbagai negara.

Setiap boneka dikemas secara tertutup, sehingga pembeli tidak mengetahui varian yang didapat. Strategi ini membuat proses pembelian menjadi pengalaman penuh kejutan, menambah sensasi koleksi dan mendorong antusiasme di kalangan penggemar. 

Fenomena ini berkembang begitu pesat sehingga Labubu menjadi salah satu produk dengan pendapatan tertinggi di Pop Mart International Group, perusahaan di balik boneka ini.

Kesuksesan Wang Ning dan Pop Mart

Fenomena Labubu juga berdampak signifikan terhadap pendiri Pop Mart, Wang Ning. Kesuksesan global boneka ini menjadikannya miliarder termuda di China.

Berdasarkan laporan Forbes terbaru, kekayaan bersih Wang Ning mencapai US$27,5 miliar atau sekitar Rp450 triliun. Pencapaian ini bahkan melampaui kekayaan Jack Ma, pendiri Alibaba, dan menempatkan Wang di jajaran 10 miliarder terkaya China.

Kesuksesan Labubu menunjukkan bagaimana karakter boneka sederhana dapat menjadi fenomena budaya global sekaligus menghasilkan dampak ekonomi yang besar.

“Labubu telah berkembang dari karya seni jalanan menjadi ikon yang menginspirasi penggemar di seluruh dunia,” ungkap laporan terkait. Keunikan karakter, desain yang mencolok, dan strategi kemasan yang menarik menjadi kunci di balik pertumbuhan fenomena ini.

Labubu: Karakter Nakal yang Memikat Hati

Karakter Labubu terkenal dengan sifat nakalnya, tetapi tetap memikat. Boneka ini memiliki kepribadian yang lucu, nakal, tetapi tetap menggemaskan, sehingga menarik perhatian berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Keunikan ini menjadi salah satu alasan mengapa Labubu sukses menembus pasar global.

Selain bentuk fisik yang menarik, cerita di balik setiap karakter Labubu membuat penggemar semakin terikat. Hal ini juga membuat boneka ini bukan sekadar mainan, melainkan bagian dari gaya hidup dan koleksi seni. 

Fenomena ini menegaskan bahwa kreativitas dalam desain mainan dapat membuka peluang besar, bahkan sampai ke industri hiburan film.

Sony Pictures: Membawa Labubu ke Layar Lebar

Dengan masuknya Labubu ke dunia perfilman, Sony Pictures berpotensi menghadirkan boneka ini ke audiens yang lebih luas. Film ini diprediksi akan memanfaatkan daya tarik karakter Labubu yang unik dan fenomena pengumpulan boneka yang populer. 

Walau informasi lengkap mengenai produksi, tanggal rilis, dan alur cerita film belum tersedia, pengumuman ini saja sudah cukup membangkitkan antusiasme para penggemar.

Adaptasi film Labubu juga diprediksi akan menjadi platform baru bagi Pop Mart dan Sony Pictures untuk mengeksplorasi karakter-karakter Labubu lebih dalam. Film ini dapat memperluas basis penggemar dan membawa karakter yang awalnya dikenal melalui mainan fisik ke medium visual yang lebih luas.

Labubu dan Tren Koleksi Global

Tren Labubu menunjukkan bagaimana budaya pop modern bisa memengaruhi perilaku konsumen di seluruh dunia. Setiap varian boneka yang dikemas secara rahasia membuat proses pembelian seperti permainan, menciptakan pengalaman yang mendebarkan dan memicu loyalitas penggemar. 

Koleksi Labubu juga menjadi ajang interaksi sosial di kalangan komunitas penggemar, baik online maupun offline.

Fenomena ini menegaskan bahwa mainan atau karakter ikonik dapat menjadi lebih dari sekadar produk fisik. Mereka bisa menjadi bagian dari identitas penggemar dan budaya populer. 

Inilah yang membuat pengembangan film Labubu oleh Sony menjadi langkah strategis, karena film dapat memvisualisasikan karakter ini dan menjangkau audiens yang lebih luas.

Masa Depan Labubu di Industri Hiburan

Melihat tren global dan penggemar fanatik, film Labubu berpotensi menjadi hit di pasaran internasional. Karakter yang unik, desain menggemaskan, serta kisah di balik setiap boneka menjadi modal kuat untuk menciptakan narasi film yang menarik. 

Sony Pictures kemungkinan akan mengeksplorasi cerita Labubu secara kreatif, tanpa kehilangan elemen keunikan yang membuat boneka ini populer.

Selain itu, keberhasilan adaptasi ini juga bisa membuka jalan bagi produk-produk Pop Mart lainnya untuk masuk ke layar lebar, memperluas pengaruh karakter desain mainan asal China ke industri hiburan global.

Labubu telah membuktikan bahwa boneka sederhana bisa menjadi fenomena global, mengubah gaya hidup penggemar, dan menciptakan peluang ekonomi besar. 

Kini, dengan proyek film dari Sony Pictures, Labubu siap memasuki dunia hiburan yang lebih luas. Adaptasi ini bukan hanya soal film, tetapi juga tentang memperluas budaya pop modern ke ranah internasional.

Dengan kombinasi karakter ikonik, strategi pemasaran yang cerdas, dan basis penggemar yang loyal, Labubu menunjukkan bagaimana kreativitas sederhana bisa menjadi fenomena global. Film Labubu diharapkan akan memberikan pengalaman baru bagi penggemar lama sekaligus memperkenalkan boneka ini ke generasi baru.

Terkini