RI dan Jepang Perkuat Dukungan Pemulihan Gaza Melalui CEAPAD

Selasa, 18 November 2025 | 13:06:53 WIB
RI dan Jepang Perkuat Dukungan Pemulihan Gaza Melalui CEAPAD

JAKARTA - Indonesia dan Jepang sepakat memperkuat kerja sama untuk mendukung pemulihan Jalur Gaza melalui mekanisme Konferensi Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD). 

Kesepakatan ini tercapai dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Indonesia-Jepang yang ketiga, atau dikenal sebagai pertemuan “2+2”, yang berlangsung di Tokyo, Jepang.

Pertemuan ini dihadiri oleh Menlu RI Sugiono dan Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dan Menhan Jepang Koizumi Shinjiro. 

Dalam pertemuan tersebut, keempat menteri menegaskan kesepakatan kerja sama, termasuk di dalam kerangka CEAPAD, demi rehabilitasi dan rekonstruksi Gaza secepat mungkin. Kesepakatan ini juga mendukung terwujudnya solusi dua negara antara Israel dan Palestina.

“Keempat menteri telah melakukan konfirmasi untuk bekerja sama, termasuk dalam kerangka CEAPAD, demi rehabilitasi dan rekonstruksi Gaza secepat mungkin serta mewujudkan ‘solusi dua negara’,” tulis Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

Fokus CEAPAD: Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gaza

CEAPAD dirancang sebagai platform multilateral yang memungkinkan negara-negara Asia Timur berkolaborasi dalam rehabilitasi dan pembangunan Palestina.

Mekanisme ini bertujuan mempercepat proses rekonstruksi infrastruktur dasar, fasilitas kesehatan, pendidikan, serta pemulihan ekonomi bagi warga Gaza yang terdampak konflik.

Bagi Indonesia, keterlibatan dalam CEAPAD menunjukkan peran aktif negara dalam mendukung pemulihan Gaza dan memastikan bahwa upaya pembangunan dilakukan secara transparan, efektif, dan berlandaskan prinsip-prinsip internasional. 

Sementara Jepang, sebagai inisiator CEAPAD, memanfaatkan forum ini untuk memperkuat kerja sama regional serta menegaskan komitmen terhadap penyelesaian damai konflik Palestina.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan bantuan dapat tepat sasaran dan memberi dampak nyata bagi masyarakat Gaza yang terdampak krisis kemanusiaan. Selain itu, mekanisme CEAPAD juga menjadi sarana diplomasi strategis bagi kedua negara dalam memperkuat posisi mereka di kancah internasional.

Isu Laut China Selatan dan Laut Timur

Selain membahas pemulihan Gaza, para menteri Indonesia dan Jepang juga menyinggung sejumlah isu strategis di kawasan Asia Timur. Salah satunya adalah situasi di Laut China Selatan dan Laut Timur. 

Keempat menteri menegaskan pentingnya mematuhi hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), serta mendukung tatanan maritim berbasis supremasi hukum.

Menlu Motegi dan Menhan Koizumi menyatakan kekhawatiran atas upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut China Selatan, yang menurut mereka masih berlangsung dan bahkan meningkat. 

Dalam konteks ini, Indonesia diminta untuk memberikan kontribusi aktif demi memastikan keamanan dan stabilitas maritim di kawasan strategis tersebut.

Korea Utara dan Isu Nuklir

Isu Korea Utara juga menjadi perhatian dalam pertemuan ini. Para menteri menyoroti pengembangan nuklir dan rudal balistik yang dilakukan Pyongyang, termasuk dugaan dukungan militer dari Rusia. Keempat menteri menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait denuklirisasi total Korea Utara.

Selain itu, Menlu Jepang juga meminta dukungan Indonesia terkait isu penculikan warga Jepang yang diduga dilakukan oleh Korea Utara. Hal ini menekankan pentingnya koordinasi regional dan bilateral dalam menghadapi ancaman keamanan serta perlindungan warga negara di luar negeri.

Perhatian Terhadap Myanmar

Situasi di Myanmar juga dibahas dalam pertemuan “2+2”. Para menteri mengekspresikan keprihatinan atas kondisi yang semakin memburuk di negara tersebut. 

Mereka menegaskan komitmen bersama untuk terus bekerja sama secara erat, baik melalui jalur diplomatik maupun mekanisme regional, guna mendorong stabilitas dan pemulihan kemanusiaan di Myanmar.

Kedua negara sepakat memantau perkembangan situasi di Myanmar secara berkala. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama Indonesia-Jepang tidak hanya bersifat bilateral, tetapi juga responsif terhadap isu kemanusiaan dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Diplomasi Multilateral dan Strategi Indonesia

Kesepakatan kerja sama ini menegaskan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Jepang melampaui kerja sama ekonomi dan perdagangan. Kedua negara menunjukkan peran strategis mereka dalam isu kemanusiaan dan keamanan global. 

Dengan melibatkan Indonesia dalam CEAPAD, Jepang menegaskan bahwa kerja sama multilateral menjadi kunci penyelesaian krisis dan pembangunan berkelanjutan di Palestina.

Di sisi lain, Indonesia memanfaatkan forum ini untuk memperkuat peran diplomasi aktifnya. Keterlibatan dalam CEAPAD sekaligus memperlihatkan kemampuan Indonesia berkontribusi pada solusi internasional yang adil, transparan, dan berdampak nyata bagi masyarakat terdampak konflik.

Harapan dan Langkah Berikutnya

Para menteri menekankan perlunya pemantauan berkelanjutan terhadap langkah-langkah rehabilitasi Gaza dan isu-isu strategis lainnya di kawasan Asia Timur. 

CEAPAD diharapkan menjadi mekanisme efektif untuk memastikan bahwa program bantuan dapat berjalan sesuai rencana, tepat sasaran, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Gaza.

Selain itu, kerja sama Indonesia-Jepang diharapkan memperkuat hubungan bilateral, membangun diplomasi strategis yang adaptif, serta mendorong kontribusi positif kedua negara terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan. 

Kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada Gaza, tetapi juga menegaskan peran kedua negara sebagai mitra regional yang peduli terhadap isu kemanusiaan dan keamanan internasional.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dan Jepang menegaskan bahwa solusi damai dan pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan melalui kerja sama multilateral yang solid, transparan, dan berfokus pada kepentingan masyarakat terdampak konflik.

Terkini