JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus mendorong kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi, riset, sains, dan teknologi.
Salah satunya dilakukan melalui kegiatan Joint Working Group (JWG) Indonesia-United Kingdom (UK) on Higher Education 2025.
Forum ini digelar di Bandung dan menjadi platform strategis untuk membahas berbagai fokus kerja sama, mulai dari Transnational Education, Joint Research and Development, hingga Technology Transfer and Commercialization.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai langkah awal membangun ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif, berdaya saing, dan berorientasi global.
Menurut Stella, forum ini bukan sekadar ajang diskusi, tetapi momentum untuk memastikan kolaborasi berjalan nyata dan berkelanjutan.
"Kemitraan Indonesia-Inggris dalam forum hari ini menjadi momentum dan titik awal kolaborasi yang konstruktif dan konklusif. Kita memiliki 411 kesepakatan aktif antar-kampus, tetapi fokus kita sekarang bergeser ke aksi nyata," kata Stella.
Dengan dorongan aksi nyata, diharapkan JWG 2025 mampu menghadirkan manfaat langsung bagi mahasiswa, universitas, dan lembaga penelitian, serta mendorong lahirnya inovasi yang relevan dengan kebutuhan kedua negara.
Penegasan Komitmen Inggris dalam Pendidikan Internasional
Forum ini juga mendapat perhatian dari pihak Inggris, diwakili Steve Smith, UK International Education Champion, yang memimpin delegasi Inggris. Ia mengapresiasi terselenggaranya JWG Indonesia-UK on Higher Education 2025 sebagai bentuk penegasan komitmen kedua negara dalam menjalin hubungan pendidikan yang kokoh.
Steve Smith mengingatkan kesepahaman awal dengan Presiden RI Prabowo Subianto di awal 2025 bahwa pendidikan merupakan fondasi inovasi, kesejahteraan, dan pertumbuhan inklusif.
"Indonesia menjadi prioritas dalam strategi pendidikan internasional Inggris ke depan. Melalui Joint Working Group dan inisiatif baru yang menghubungkan institusi Inggris dengan mitra Indonesia, kami mewujudkan visi tersebut, menciptakan peluang yang akan bermanfaat bagi mahasiswa, universitas, dan kedua negara di tahun-tahun mendatang," kata Steve Smith.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa kerja sama tidak sekadar formalitas, tetapi strategis, terukur, dan mengarah pada dampak nyata di tingkat pendidikan dan penelitian.
Peran British Council dalam Memperkuat Kolaborasi
Selain pemerintah, lembaga internasional juga memainkan peran penting. Summer Xia, Country Director Indonesia dan Director South East Asia di British Council, menegaskan dukungan lembaganya dalam memperkuat kerja sama Indonesia-Inggris di bidang pendidikan, sains, dan riset.
“Kami mendorong pendidikan transnasional dan riset bersama yang menghubungkan institusi, peneliti, dan mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan pengetahuan, mendorong inovasi, dan menjawab tantangan global yang dihadapi bersama,” ujar Summer Xia.
Dengan dukungan British Council, peluang kolaborasi semakin luas dan inklusif, tidak hanya melibatkan universitas, tetapi juga mahasiswa dan peneliti. Hal ini menjadi dorongan agar setiap kesepakatan yang tercapai dalam JWG bisa segera diterjemahkan dalam bentuk program nyata, riset, dan inovasi.
Fokus Utama JWG: Pendidikan, Riset, dan Teknologi
Joint Working Group Indonesia-UK 2025 menekankan tiga fokus utama:
Transnational Education – Memungkinkan mahasiswa Indonesia mengakses pendidikan berkualitas di Inggris, dan sebaliknya, mendukung pertukaran mahasiswa dan staf pengajar.
Joint Research and Development – Menghasilkan riset kolaboratif yang mendorong inovasi teknologi dan berbagi pengetahuan secara efektif antar-laboratorium kedua negara.
Technology Transfer and Commercialization – Menjamin bahwa hasil riset bisa diaplikasikan secara komersial, memberikan kontribusi pada perkembangan industri, dan menjawab tantangan global.
Dengan fokus ini, JWG 2025 bukan sekadar diplomasi pendidikan, tetapi juga strategi konkret untuk meningkatkan kualitas riset, memperkuat inovasi, dan membangun kapasitas sumber daya manusia yang siap bersaing di kancah global.
Dampak Nyata bagi Mahasiswa dan Universitas
Manfaat kolaborasi ini terasa langsung bagi mahasiswa. Program-program pertukaran, riset bersama, dan magang internasional membuka pengalaman baru bagi mahasiswa Indonesia dan Inggris.
Mereka dapat belajar, meneliti, dan mengembangkan keterampilan sesuai standar global, sekaligus memperluas wawasan lintas budaya.
Universitas juga mendapatkan keuntungan strategis. Peningkatan kapasitas akademik, publikasi ilmiah, akses ke laboratorium mutakhir, dan jejaring internasional menjadi bagian dari implementasi nyata JWG.
Stella Christie menekankan bahwa “fokus kita sekarang bergeser ke aksi nyata,” menandai pergeseran dari kesepakatan formal ke implementasi konkret yang berdampak luas.
Pendidikan Tinggi Berorientasi Global
Inisiatif Kemdiktisaintek melalui JWG 2025 menunjukkan komitmen Indonesia untuk memiliki pendidikan tinggi yang adaptif, inovatif, dan berorientasi global. Kerja sama ini membuka peluang bagi pengembangan talenta, transfer teknologi, serta inovasi riset yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Dengan model kolaborasi ini, Indonesia dapat memperkuat posisi universitas, peneliti, dan mahasiswa di panggung global.
Hal ini sejalan dengan visi pendidikan tinggi yang mendukung pertumbuhan inklusif dan inovasi berkelanjutan, serta menjawab tantangan global seperti teknologi baru, perubahan iklim, dan kebutuhan pasar kerja internasional.
Momentum Aksi Nyata Kolaborasi Indonesia-Inggris
JWG 2025 menjadi bukti nyata bahwa kerja sama pendidikan tinggi bukan sekadar retorika, tetapi implementasi nyata yang memberi manfaat konkret.
Dengan fokus pada pendidikan, riset, dan teknologi, serta dukungan lembaga internasional seperti British Council, kolaborasi Indonesia-Inggris mampu meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong inovasi, dan memperkuat posisi kedua negara di kancah global.
Melalui langkah strategis ini, mahasiswa, universitas, dan peneliti dapat mengembangkan diri, menciptakan inovasi, dan berkontribusi pada solusi tantangan global. JWG 2025 bukan sekadar forum, tetapi momentum aksi nyata yang menegaskan komitmen kedua negara untuk masa depan pendidikan yang lebih maju dan berkelanjutan.