TNI Siap Kirim Pasukan Perdamaian Gaza Tunggu Arahan Presiden

Rabu, 19 November 2025 | 11:42:31 WIB
TNI Siap Kirim Pasukan Perdamaian Gaza Tunggu Arahan Presiden

JAKARTA - Indonesia menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam misi perdamaian di Jalur Gaza, namun langkah konkret baru akan dilakukan setelah persetujuan resmi dari Presiden. 

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Kolonel (Arm) Rico Sirait, menegaskan bahwa TNI telah memulai persiapan personel dan logistik untuk mendukung pengiriman pasukan ke wilayah konflik tersebut.

"Pemerintah Indonesia pada prinsipnya bersikap siap berkontribusi sesuai kapasitas dan pengalaman panjang dalam misi perdamaian. Namun seluruh keputusan tetap berada pada arahan presiden," kata Rico.

Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun kesiapan TNI tinggi, langkah strategis tetap akan mengacu pada arahan kepemimpinan tertinggi negara.

Rico menjelaskan bahwa saat ini TNI dan Kementerian Pertahanan masih memfokuskan diri pada tahap persiapan internal. 

“Seluruh mekanisme dan perencanaan sementara masih berada pada tahap pembahasan internal Kemhan dan TNI, menunggu keputusan Presiden mengenai waktu, bentuk kontribusi, serta skema keterlibatan Indonesia,” ujarnya. 

Dengan demikian, berbagai opsi terkait jumlah personel, jenis pasukan, dan skema operasional masih dibahas secara matang sebelum keputusan akhir diambil.

Resolusi PBB Tentang Gaza

Keputusan Indonesia ini muncul menyusul pengesahan resolusi oleh Dewan Keamanan PBB, yang disponsori Amerika Serikat. Resolusi tersebut menetapkan pembentukan International Security Force (ISF) di Jalur Gaza dengan mandat awal dua tahun. 

Menurut resolusi, pasukan ISF bertugas untuk mengamankan perbatasan Gaza, melindungi warga sipil, menyalurkan bantuan kemanusiaan, melatih kembali kepolisian Palestina, serta mengawasi proses pelucutan senjata Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.

Sebanyak 13 negara anggota Dewan Keamanan mendukung resolusi ini, sementara Rusia dan China menyatakan abstain. Dukungan internasional ini memberikan legitimasi terhadap kehadiran pasukan perdamaian di wilayah yang rawan konflik tersebut. 

Indonesia, dengan pengalaman panjang dalam misi perdamaian PBB, dipandang memiliki kapasitas yang dapat diandalkan untuk berkontribusi secara signifikan.

Persiapan TNI Menjelang Pengiriman

Kolonel Rico menambahkan, TNI telah memulai persiapan logistik dan pelatihan khusus bagi personel yang berpotensi dikirim. Hal ini mencakup pemahaman kondisi lapangan, prosedur keamanan, serta kesiapan menghadapi situasi darurat. 

Persiapan yang matang ini diharapkan dapat memastikan bahwa personel Indonesia yang dikerahkan akan mampu menjalankan tugas dengan efektif dan aman.

Meskipun mekanisme pemberangkatan dan jadwal pengiriman belum ditetapkan, kesiapan internal sudah menjadi fokus utama. Langkah ini termasuk menyiapkan kendaraan, peralatan komunikasi, serta dukungan medis. 

“Kami fokus pada persiapan pasukan dan ragam logistik yang akan dikirimkan di Gaza,” ujar Rico.

TNI selama ini memiliki pengalaman panjang dalam misi perdamaian internasional, seperti di Lebanon, Sudan, dan Mali. Dengan pengalaman ini, TNI diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi kompleks di Gaza, termasuk koordinasi dengan pasukan internasional lainnya.

Koordinasi Internasional dan Mandat

Resolusi PBB menekankan kerja sama dengan Israel dan Mesir dalam pelaksanaan tugas ISF. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pasukan perdamaian yang harus memastikan keamanan warga sipil tanpa menimbulkan ketegangan tambahan. 

Indonesia yang berpengalaman di misi PBB dipandang mampu menyeimbangkan peran netral sambil menjaga prinsip perlindungan kemanusiaan.

Rico menekankan bahwa kesiapan Indonesia bukan hanya soal personel, tetapi juga penguatan koordinasi dengan negara-negara lain yang tergabung dalam ISF. Indonesia akan memastikan bahwa kontribusi TNI selaras dengan mandat PBB dan arahan Presiden. 

Keputusan akhir mengenai waktu keberangkatan, bentuk kontribusi, serta jumlah pasukan akan ditentukan oleh Presiden, sesuai prosedur dan pertimbangan strategis nasional.

Peran Indonesia dalam Diplomasi Perdamaian

Langkah ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten mendukung perdamaian dunia. Keterlibatan TNI dalam misi perdamaian internasional bukan hanya aspek militer, tetapi juga cerminan diplomasi aktif Indonesia di kancah global. 

Dengan pengalaman panjang dan rekam jejak positif, kontribusi Indonesia diharapkan memberikan dampak nyata bagi stabilitas dan perlindungan warga sipil di Gaza.

Selain itu, pengiriman pasukan perdamaian juga menjadi kesempatan bagi TNI untuk menegaskan profesionalisme dan kemampuan operasional di tingkat internasional. Indonesia dapat menunjukkan bahwa keikutsertaan dalam misi perdamaian bukan hanya simbolik, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan global.

Indonesia, melalui TNI, menegaskan kesiapan untuk berpartisipasi dalam misi perdamaian di Gaza. Persiapan personel dan logistik telah dilakukan, meskipun keputusan akhir tetap menunggu arahan Presiden. 

Dengan dukungan pengalaman panjang dalam misi PBB dan koordinasi dengan negara-negara terkait, TNI siap memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Jalur Gaza.

Terkini