JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur terus bergerak naik-turun dari hari ke hari.
Pada Rabu, 19 November 2025, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan signifikan, terutama cabai dan bawang merah, sementara daging dan telur justru menunjukkan penurunan.
Daging sapi, daging ayam kampung, dan telur ayam kampung turun, sedangkan beras, minyak goreng, gula, serta beberapa bahan pokok lain relatif stabil.
Memantau harga sembako menjadi hal penting bagi masyarakat. Informasi ini tidak hanya membantu perencanaan belanja sehari-hari, tetapi juga menjaga pengeluaran rumah tangga agar tetap terkendali di tengah kondisi harga yang tidak menentu.
Daftar Harga Sembako Terkini
Sembako atau sembilan bahan pokok merupakan kebutuhan dasar yang wajib tersedia di setiap rumah tangga. Kesembilan jenis kebutuhan pokok tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji, minyak tanah, serta garam.
Selain sembako utama, cabai menjadi bahan dapur penting yang juga memengaruhi pengeluaran rumah tangga. Berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, berikut update harga sembako per Rabu, 19 November 2025, pukul 09.30 WIB:
Beras Premium: Rp 14.956/kg
Beras Medium: Rp 12.951/kg
Gula Kristal Putih: Rp 16.317/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.516/kg
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.378/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.512/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.455/kg
Daging Ayam Ras: Rp 34.830/kg
Daging Ayam Kampung: Rp 66.656/kg
Telur Ayam Ras: Rp 28.072/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 46.167/kg
Cabai Merah Keriting: Rp 49.095/kg (naik Rp 2.642 / 5,69%)
Cabai Merah Besar: Rp 51.194/kg (naik Rp 858 / 1,70%)
Cabai Rawit Merah: Rp 34.534/kg (naik Rp 1.605 / 4,87%)
Bawang Merah: Rp 37.445/kg (naik Rp 225 / 0,60%)
Bawang Putih: Rp 29.993/kg
Sementara itu, beberapa bahan mengalami penurunan harga:
Daging Sapi: turun Rp 804/kg (0,67%)
Daging Ayam Kampung: turun Rp 1.444/kg (2,12%)
Telur Ayam Kampung: turun Rp 364/kg (0,78%)
Harga di atas merupakan rata-rata di seluruh Jawa Timur, sehingga dapat berbeda-beda di tiap pasar atau daerah.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Sembako
Perubahan harga sembako dipengaruhi banyak faktor, mulai dari biaya produksi hingga kondisi cuaca. Beberapa faktor utama antara lain:
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat tetapi pasokan tetap atau berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah, harga bisa turun.
Cuaca dan Bencana Alam: Kekurangan pasokan akibat cuaca ekstrem atau bencana alam dapat menyebabkan kenaikan harga.
Kebijakan Pemerintah: Aturan impor, subsidi, pajak, dan regulasi lain dapat memengaruhi harga. Misalnya, pembatasan impor bisa membuat harga bahan pokok naik.
Biaya Produksi: Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja berdampak langsung pada harga jual.
Nilai Tukar Mata Uang: Bahan pokok impor akan lebih mahal jika mata uang lokal melemah.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi: Inflasi tinggi biasanya diikuti kenaikan harga sembako. Kondisi ekonomi tidak stabil bisa memperburuk situasi.
Masalah Distribusi: Kemacetan, pemogokan, atau masalah logistik bisa menunda pengiriman, mengurangi pasokan, dan membuat harga naik.
Faktor-faktor ini membuat harga sembako di Jawa Timur sering kali berubah-ubah dan memerlukan pengawasan serta kebijakan yang tepat.
Pentingnya Pemantauan Harga
Bagi rumah tangga, memantau harga sembako setiap hari bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah strategis dalam mengelola anggaran.
Misalnya, kenaikan harga cabai merah keriting hingga 5,69 persen atau bawang merah sebesar 0,6 persen bisa berdampak langsung pada biaya belanja dapur. Sementara penurunan harga daging dan telur memberikan sedikit ruang untuk menyesuaikan pengeluaran.
Selain untuk kepentingan individu, pemantauan harga juga penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga stabilitas pasar.
Data harga sembako harian membantu merancang kebijakan tepat guna, seperti subsidi atau intervensi pasokan, sehingga masyarakat tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok tanpa tekanan inflasi yang berlebihan.
Harga sembako di Jawa Timur hari ini menunjukkan tren naik untuk beberapa bahan penting, terutama cabai dan bawang merah, sementara daging dan telur mengalami penurunan.
Faktor yang memengaruhi pergerakan harga sangat beragam, mulai dari permintaan dan penawaran, kondisi cuaca, kebijakan pemerintah, hingga biaya produksi.
Pemantauan harga secara rutin menjadi penting bagi rumah tangga dan pihak berwenang untuk mengatur belanja serta menjaga stabilitas pasar.
Dengan informasi yang akurat, masyarakat dapat mengatur strategi belanja, pemerintah dapat menyiapkan kebijakan yang tepat, dan pasar dapat tetap berjalan seimbang.
Dengan demikian, fluktuasi harga sembako tidak hanya mencerminkan kondisi ekonomi sehari-hari, tetapi juga menjadi indikator penting dalam perencanaan anggaran rumah tangga dan kebijakan publik di Jawa Timur.