JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menegaskan pentingnya keterbukaan informasi dan edukasi publik terkait pemenuhan gizi seimbang.
Hal ini dinilai krusial untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang selama ini menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
“BGN berkomitmen untuk terus membuka informasi publik dan memberikan edukasi seluas-luasnya. Program ini bukan hanya tentang tumbuh kembang sumber daya manusia, tetapi juga bagaimana masyarakat memahami pentingnya pemenuhan gizi seimbang,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Keterbukaan informasi publik menjadi salah satu fondasi agar masyarakat memahami program MBG secara utuh, mulai dari mekanisme pendataan, distribusi, hingga manfaat yang diterima oleh peserta.
Dengan demikian, BGN berharap masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mengerti pentingnya gizi seimbang dan cara mengoptimalkan pemanfaatannya.
Perluasan Kanal Informasi untuk Menjangkau Seluruh Masyarakat
Sebagai upaya konkret dalam meningkatkan akses informasi, BGN memperluas kanal komunikasi publik. Layanan yang tersedia mencakup Dashboard Utama BGN, Portal Mitra BGN, Tauwas Care, JDIH BGN, PPID BGN, berbagai akun media sosial resmi, dan Call Center Sahabat Sentra Aduan Gizi Indonesia (SAGI) 127.
“Ada 127 operator yang bekerja di balik layanan Call Center SAGI 127. Layanan ini baru diluncurkan pada 17 November 2025 dan beroperasi 24 jam dengan sistem shifting. Ini bentuk nyata komitmen kami dalam menyediakan layanan informasi publik,” jelas Dadan.
Dengan sistem yang beroperasi 24 jam ini, masyarakat dapat mengajukan pertanyaan, melaporkan kendala, atau memberikan masukan terkait program MBG kapan pun. Layanan ini juga memastikan masyarakat dari berbagai lapisan sosial dapat mengakses informasi dengan mudah, termasuk di wilayah terpencil.
Penyebarluasan Informasi hingga Daerah Terpencil
BGN menempatkan prioritas pada edukasi masyarakat di daerah terpencil. Peran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) sangat strategis dalam memastikan informasi yang benar tentang gizi seimbang dan MBG tersampaikan secara tepat.
“SPPI diharapkan mampu menguasai informasi yang diperlukan dan menjadi garda terdepan dalam edukasi masyarakat,” tambah Dadan.
Dengan strategi ini, BGN tidak hanya menyalurkan makanan bergizi, tetapi juga meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat.
Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus memaksimalkan manfaat program. Selain itu, keterlibatan SPPI di seluruh Indonesia diharapkan mampu menstimulasi ekonomi lokal melalui rantai pasok MBG, sekaligus memberikan penghargaan yang layak bagi para mitra yang mendukung program.
Dukungan Komisi Informasi untuk Keterbukaan Publik
Komisioner Komisi Informasi Pusat, Gede Narayana, memberikan apresiasi atas langkah BGN dalam memperkuat keterbukaan informasi publik. Ia menilai respons BGN terhadap isu-isu seputar MBG sudah berjalan baik dan proaktif.
“Akselerasinya sudah tinggi. Saya beberapa kali hadir di kegiatan BGN dan melihat bahwa keterbukaan informasi publik di BGN dilaksanakan dengan cukup kuat oleh pimpinan dan seluruh jajaran,” kata Gede.
Apresiasi ini menegaskan bahwa BGN tidak hanya menyalurkan informasi secara formal, tetapi juga mampu menindaklanjuti pertanyaan dan masukan masyarakat. Hal ini meningkatkan akuntabilitas program dan membuat publik merasa dilibatkan dalam setiap tahapan MBG.
Optimalisasi Pemanfaatan Program MBG
Selain keterbukaan informasi, BGN menekankan pentingnya memastikan setiap tahapan program MBG berjalan efektif. Fokus utama adalah penyediaan menu bergizi sesuai standar, pendistribusian tepat waktu, dan pemantauan hasil pertumbuhan peserta.
Dadan menegaskan, edukasi publik adalah bagian integral dari keberhasilan program. “Program ini bukan sekadar distribusi makanan, tetapi bagaimana masyarakat memahami gizi seimbang dan manfaatnya bagi pertumbuhan anak dan masyarakat,” ujarnya.
Dengan strategi komunikasi yang matang, BGN berharap masyarakat tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga paham nilai gizi yang terkandung dalam program MBG. Hal ini juga memungkinkan pemerintah daerah dan mitra program memaksimalkan implementasi secara efisien dan akuntabel.
Peran Infrastruktur Informasi dalam Meningkatkan Kualitas Program
Infrastruktur informasi yang memadai, seperti portal online, dashboard publik, dan layanan call center, memungkinkan pemantauan real-time terhadap distribusi MBG. Hal ini sekaligus mempermudah evaluasi dan perbaikan program bila terjadi kendala.
Keterbukaan informasi publik ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan pemerintah dalam menyediakan layanan publik berkualitas. Informasi yang mudah diakses memungkinkan masyarakat menilai secara langsung efektivitas program MBG.
Dampak Jangka Panjang bagi Masyarakat
BGN berharap program MBG yang didukung keterbukaan informasi dapat memberikan dampak jangka panjang. Selain meningkatkan kualitas gizi masyarakat, program ini juga bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami pola makan sehat, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan produktif.
“Dengan keterbukaan informasi, masyarakat lebih percaya pada program MBG, edukasi gizi dapat merata, dan program ini memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkas Dadan.
Dengan upaya ini, BGN menegaskan bahwa keberhasilan MBG tidak hanya diukur dari jumlah penerima bantuan, tetapi juga dari tingkat pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan partisipasi aktif mereka dalam menjaga kualitas program.