JAKARTA - Jakarta menunjukkan kemajuan signifikan dalam transformasi transportasi publik, menarik perhatian dunia.
Baru-baru ini, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, memuji progres yang dicapai Ibu Kota dalam beberapa tahun terakhir, terutama soal integrasi layanan transportasi umum yang semakin modern dan ramah lingkungan.
Kunjungan dan pengalaman langsung Dubes Belanda menjadi momentum penting untuk menyoroti keberhasilan upaya Jakarta dalam mendorong mobilitas perkotaan yang berkelanjutan.
Transformasi Transportasi Jakarta: Pandangan Internasional
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menjelaskan bahwa Marc Gerritsen sangat terkesan dengan perkembangan transportasi di Jakarta.
“Beliau memuji perkembangan transportasi dan kebijakan kita, terutama soal transportasi umum dan peningkatan layanan,” ujar Pramono.
Pernyataan ini menegaskan bahwa upaya pemerintah provinsi dalam mengintegrasikan berbagai moda transportasi kini mendapat pengakuan dari perwakilan negara lain.
Transformasi yang dimaksud termasuk integrasi antarmoda transportasi, mulai dari Transjakarta, MRT, LRT, hingga sistem JakLingko. Integrasi ini mempermudah masyarakat berpindah antar moda, menekan penggunaan kendaraan pribadi, serta mempercepat mobilitas warga.
Menurut Marc Gerritsen, langkah-langkah tersebut menunjukkan Jakarta bergerak ke arah kota modern yang memperhatikan efisiensi transportasi sekaligus keberlanjutan lingkungan.
Pengalaman Langsung Naik Transjakarta
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Belanda menjajal layanan Transjakarta secara langsung. Pramono menjelaskan bahwa Marc memberikan respons positif terkait kualitas layanan, kenyamanan penumpang, dan keteraturan jadwal.
“Pengalaman naik TransJakarta bersama Dubes Belanda menunjukkan bahwa transformasi transportasi Jakarta mendapat apresiasi dari perwakilan negara lain,” kata Pramono.
Selain itu, Dubes Gerritsen juga menyoroti aspek ramah lingkungan. Peningkatan penggunaan transportasi publik, terutama yang berbasis listrik dan hemat energi, dinilai mendukung Jakarta mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Pandangan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk membangun kota yang lebih hijau dan sehat bagi warganya.
Lonjakan Penggunaan Transportasi Publik
Data terbaru menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam penggunaan transportasi umum di Jakarta. Pramono mengungkapkan bahwa jumlah penumpang MRT dan LRT terus bertambah dalam beberapa bulan terakhir. Laporan dari para direktur utama MRT, Transjakarta, dan LRT menunjukkan tren positif dalam mobilitas masyarakat harian.
Menurut Pramono, sebelumnya konektivitas transportasi umum hanya sekitar 21 persen. “Kalau dulu konektivitasnya 92 persen, rata-rata baru 21 persen. Sekarang kami akan menghitung lagi apakah bisa naik di angka 24 atau 25 persen penggunaan transportasi umum secara terus-menerus,” jelasnya.
Data ini menunjukkan tren peningkatan penggunaan transportasi publik, yang menjadi indikator keberhasilan integrasi moda transportasi di Jakarta.
Peningkatan jumlah pengguna juga berarti masyarakat semakin percaya dengan kualitas layanan yang diberikan. Faktor kenyamanan, keamanan, serta kemudahan akses turut memengaruhi keputusan warga untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Lonjakan ini menjadi bukti bahwa kebijakan integrasi moda transportasi tidak hanya berorientasi pada angka statistik, tetapi juga memberikan pengalaman positif bagi pengguna.
Upaya Berkelanjutan Pemerintah
Transformasi transportasi Jakarta merupakan hasil dari strategi jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, operator transportasi, dan masyarakat.
Integrasi antarmoda seperti Transjakarta, MRT, LRT, dan JakLingko dirancang agar perjalanan antar moda lebih efisien, nyaman, dan terjangkau.
Selain itu, peningkatan fasilitas stasiun, perbaikan layanan, dan teknologi modern diterapkan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik.
Pemerintah juga mendorong penggunaan transportasi publik melalui kampanye publik, promosi tarif terjangkau, dan penyediaan rute strategis yang menjangkau berbagai area di Jakarta.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Transformasi transportasi Jakarta tidak hanya berdampak pada mobilitas warga, tetapi juga lingkungan. Dengan meningkatnya jumlah pengguna transportasi umum, kendaraan pribadi berkurang, sehingga emisi karbon berkurang.
Hal ini mendukung target Jakarta menjadi kota yang lebih hijau dan sehat. Selain itu, transportasi publik yang efisien membantu mengurangi kemacetan, meningkatkan produktivitas, dan memberikan manfaat sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pandangan Positif dari Luar Negeri
Apresiasi dari Dubes Belanda menunjukkan bahwa kemajuan transportasi Jakarta diakui secara internasional. Hal ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga menjadi contoh bagi kota-kota lain yang tengah berupaya mengembangkan sistem transportasi publik mereka.
Pengalaman Marc Gerritsen juga menegaskan bahwa kebijakan pemerintah dalam memperbaiki layanan transportasi publik berhasil menciptakan perubahan nyata di lapangan.
Ke depan, pemerintah DKI Jakarta terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas transportasi publik. Target penggunaan transportasi umum 24–25 persen akan menjadi tolok ukur keberhasilan integrasi moda transportasi. Pemerintah berharap langkah-langkah ini dapat membentuk kota yang lebih nyaman, modern, dan ramah lingkungan.
Transformasi transportasi Jakarta, yang kini mendapat pengakuan internasional, merupakan hasil kolaborasi antara kebijakan pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat.
Apresiasi dari Dubes Belanda Marc Gerritsen menjadi bukti bahwa langkah Jakarta menuju transportasi publik modern dan ramah lingkungan membuahkan hasil.
Dengan meningkatnya jumlah pengguna, integrasi antarmoda yang lebih baik, serta fokus pada keberlanjutan, Jakarta berpotensi menjadi contoh kota modern yang efisien dan berorientasi lingkungan.
Peningkatan kualitas layanan transportasi ini diharapkan terus mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kualitas hidup warga Ibu Kota.