Swasembada Protein Jadi Prioritas Dalam Program MBG 2026 Tahun Depan

Senin, 24 November 2025 | 10:29:44 WIB
Swasembada Protein Jadi Prioritas Dalam Program MBG 2026 Tahun Depan

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan pemerintah pada 2026 akan menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan protein bagi masyarakat. 

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa kebutuhan protein yang akan disediakan harus menyesuaikan dengan jumlah penerima manfaat MBG yang diproyeksikan mencapai 82,9 juta orang.

“Karena tahun depan akan memberikan MBG kepada 82,9 juta penerima manfaat, maka kalau telur satu hari satu, kita perlu 82,9 juta butir telur. Kalau ikan, maka perlu 82,9 juta potong ikan,” jelas Zulhas.

Pernyataan ini menegaskan betapa besarnya skala logistik yang harus disiapkan pemerintah untuk memastikan setiap anak dan warga yang menerima MBG mendapatkan asupan protein yang cukup.

Tantangan Penyediaan Protein

Zulhas mengakui bahwa pemerintah saat ini tengah bekerja keras mencari berbagai sumber protein agar kebutuhan program MBG dapat terpenuhi. Ia menekankan bahwa jika pasokan protein tidak ditambah, sementara permintaan meningkat, harga protein di pasar bisa mengalami kenaikan.

“Kan biasa hukum pasar, kalau yang minta banyak, permintaan banyak, tetapi produksi sedikit, pasti harganya naik. Makanya kami sekarang sedang berlomba-lomba,” ujarnya.

Situasi ini menunjukkan perlunya koordinasi antarprodusen lokal, distributor, dan pemerintah untuk memastikan protein tersedia dalam jumlah yang cukup dengan harga terjangkau, sehingga program MBG dapat berjalan lancar.

Mengoptimalkan Sumber Protein Lokal

Sebagai solusi, pemerintah mempertimbangkan pemanfaatan sumber protein khas masing-masing daerah. Zulhas menekankan bahwa perbedaan selera dan kebiasaan makan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia bisa menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan protein secara efektif.

“Di Sumatera mungkin sukanya ikan, di Papua beda makanannya, di Jawa mungkin sukanya berbeda. Ini sudah kami tata, kami perlihatkan nanti begitu beragamnya makanan Indonesia,” katanya.

Pendekatan ini tidak hanya akan membantu pemerataan distribusi protein, tetapi juga mendorong keberagaman pangan lokal serta memperkuat ekonomi daerah melalui pemanfaatan produk lokal.

Target Swasembada Protein 2026

Selain fokus pada MBG, Zulhas juga menegaskan target Indonesia untuk mencapai swasembada protein pada 2026. Ia menyebut protein memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama generasi muda yang saat ini menempuh pendidikan formal.

Berdasarkan data IQ atau kecerdasan, rata-rata IQ di negara-negara maju sudah berada di atas 109 poin, sementara rata-rata IQ di Indonesia masih berkisar di angka 90-an. Dengan tercapainya swasembada protein, pemerintah berharap kualitas gizi masyarakat meningkat, yang berdampak positif pada kecerdasan dan produktivitas generasi penerus.

“Harus swasembada, kemudian dihidangkan di meja anak-anak kita, dilatih agar cerdas, dengan demikian kita berubah. Gizinya, IQ-nya berubah,” tegas Zulhas.

Langkah ini menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar memberikan makanan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul.

Strategi Pemerintah dalam Program MBG

Program MBG 2026 tidak hanya akan mengandalkan satu jenis sumber protein. Pemerintah mempersiapkan strategi kombinasi, termasuk telur, ikan, dan produk protein lainnya. Dengan pendekatan ini, setiap anak penerima MBG dapat menikmati variasi makanan bergizi yang lengkap.

Selain itu, pemerintah juga menekankan pentingnya monitoring distribusi dan kualitas protein agar tidak terjadi kekurangan atau pemborosan. Pemanfaatan teknologi informasi, koordinasi antarinstansi, dan pelibatan masyarakat lokal menjadi kunci efektivitas program.

Manfaat Program MBG bagi Generasi Muda

Dengan pemenuhan protein yang memadai, program MBG diharapkan mampu meningkatkan daya tahan tubuh, konsentrasi belajar, dan kecerdasan anak-anak.

Pemerintah menekankan bahwa asupan gizi yang cukup akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan, sehingga generasi muda Indonesia mampu bersaing di kancah global.

Selain itu, dengan beragam sumber protein lokal, anak-anak juga diperkenalkan pada keberagaman kuliner dan budaya pangan Indonesia. Hal ini mendukung pengetahuan gizi sekaligus memperkuat identitas budaya sejak dini.

Program MBG 2026 menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan produktif. Tantangan logistik, harga pasar, serta distribusi protein yang merata menjadi fokus utama pemerintah.

Pemanfaatan sumber protein lokal dari setiap daerah diharapkan menjadi solusi efektif. Swasembada protein pada 2026 menjadi target nasional yang dapat memperkuat kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kecerdasan bangsa.

Melalui langkah-langkah ini, program MBG tidak hanya membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga membangun fondasi generasi unggul yang siap menghadapi persaingan global. 

Dengan komitmen pemerintah, dukungan masyarakat, dan inovasi distribusi pangan, MBG 2026 diharapkan berjalan sukses dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terkini