JAKARTA - PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO), perusahaan pengolahan sarang burung walet, menegaskan rencananya untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di pasar modal Indonesia.
Perseroan menetapkan harga penawaran awal melalui mekanisme book building sebesar Rp150-Rp168 per saham.
RLCO menawarkan sebanyak-banyaknya 625 juta saham, setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Jika seluruh saham tersebut terserap oleh investor, perusahaan diperkirakan meraih dana hingga Rp105 miliar. Informasi ini disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, Jakarta.
Dengan langkah ini, RLCO dijadwalkan melantai resmi di BEI dengan kode saham RLCO pada 8 November 2025. Penawaran perdana ini menjadi momen penting bagi perseroan untuk memperkuat basis pendanaan dan memperluas kapasitas produksi di tengah pertumbuhan industri sarang burung walet yang menjanjikan.
Jadwal Book Building dan Penawaran
IPO RLCO dilaksanakan melalui beberapa tahapan untuk menjaga transparansi dan kepastian harga. Masa book building akan berlangsung pada 24-26 Oktober 2025, sementara masa penawaran umum dijadwalkan pada 2-4 Desember 2025. Penjatahan saham dilakukan pada 4 November 2025, sebelum saham resmi tercatat di BEI.
Penetapan harga awal Rp150-Rp168 per saham diharapkan mencerminkan kondisi pasar dan prospek industri sarang burung walet. Proses ini memungkinkan investor untuk menyesuaikan nilai investasi dengan potensi pertumbuhan RLCO, sekaligus memastikan distribusi saham yang adil.
Alokasi Dana IPO
Perseroan telah merinci rencana penggunaan dana IPO secara jelas. Sekitar 56,33 persen dari hasil IPO dialokasikan untuk modal kerja, khususnya untuk pembelian bahan baku sarang burung walet.
Hal ini penting mengingat tingkat pemanfaatan pabrik saat ini masih belum optimal. Dengan tambahan modal kerja, kapasitas operasional pabrik dapat ditingkatkan, sehingga produktivitas dan kualitas produksi ikut meningkat.
Sisanya, 43,67 persen dari dana IPO akan disetorkan kepada anak usaha perseroan, PT Realfood Winta Asia (Realfood), dalam bentuk penyertaan modal. Dana ini juga akan digunakan untuk pembelian bahan baku, mendukung rencana ekspansi kapasitas produksi serta peningkatan kualitas produk.
Apabila dana hasil IPO tidak mencukupi, perseroan berencana menggunakan alternatif pendanaan melalui pinjaman pihak ketiga atau dana internal. Langkah ini menunjukkan fleksibilitas perusahaan dalam memastikan kelancaran operasional dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Penjamin Emisi dan Peran Pasar Modal
Dalam proses IPO ini, PT Samuel Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Peran penjamin emisi sangat penting untuk memastikan proses penawaran saham berjalan lancar, mulai dari penetapan harga, distribusi saham, hingga pengawasan kepatuhan regulasi.
Kolaborasi ini memberikan kepercayaan tambahan bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam IPO RLCO. Dengan dukungan penjamin emisi profesional, perseroan berharap IPO dapat terserap dengan baik dan menciptakan momentum pertumbuhan jangka panjang.
Strategi Pertumbuhan dan Industri Sarang Burung Walet
RLCO menilai IPO menjadi langkah strategis untuk memperluas kapasitas produksi dan memperkuat posisi di industri sarang burung walet. Dengan tambahan modal kerja dan penyertaan modal anak usaha, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi sekaligus kualitas produk.
Industri sarang burung walet memiliki prospek positif karena permintaan domestik dan internasional yang stabil. Penggunaan dana IPO secara tepat akan mendukung ekspansi dan pertumbuhan pendapatan perseroan, serta memperkuat posisi RLCO di pasar global.
Selain itu, peningkatan kapasitas produksi diharapkan memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian, termasuk penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar kawasan produksi.
Manfaat IPO bagi Investor dan Perusahaan
IPO ini memberikan manfaat ganda: bagi perseroan, sebagai sumber modal untuk ekspansi; bagi investor, sebagai peluang kepemilikan saham dengan potensi keuntungan dari pertumbuhan perusahaan.
Dengan transparansi penggunaan dana, alokasi yang jelas, dan strategi pengembangan yang matang, RLCO berupaya membangun kepercayaan investor dan memperkuat hubungan jangka panjang.
Investor dapat ikut serta dalam mendukung pertumbuhan industri sarang burung walet nasional, sekaligus memanfaatkan peluang finansial dari ekspansi perseroan.
Dampak terhadap Kapasitas Produksi dan Nilai Tambah
Investasi hasil IPO diharapkan meningkatkan kapasitas produksi RLCO secara signifikan. Dengan dana tambahan, perseroan dapat mengoptimalkan pabrik, memperluas penyimpanan bahan baku, dan meningkatkan produktivitas operasional.
Hal ini tidak hanya mendorong pertumbuhan pendapatan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi industri hilir, terutama pengolahan sarang burung walet menjadi produk siap konsumsi dan ekspor. Kualitas produk yang meningkat diprediksi mampu bersaing dengan pemain regional dan internasional.
IPO RLCO merupakan langkah strategis untuk memperkuat modal dan kapasitas produksi, serta meningkatkan daya saing perusahaan di industri sarang burung walet. Penawaran 625 juta saham dengan harga Rp150-Rp168 per lembar diproyeksikan meraih dana hingga Rp105 miliar.
Mayoritas dana dialokasikan untuk modal kerja, sedangkan sisanya digunakan untuk penyertaan modal anak usaha. Dengan dukungan penjamin emisi profesional, proses IPO diharapkan berjalan lancar dan memberikan momentum pertumbuhan bagi RLCO.
Langkah ini menunjukkan komitmen perseroan dalam mengembangkan industri sarang burung walet domestik dan internasional, meningkatkan kapasitas produksi, serta memberikan peluang investasi bagi publik.
IPO RLCO menjadi contoh strategi pasar modal untuk mendukung ekspansi perusahaan sekaligus pertumbuhan industri nasional.