Kementerian Kebudayaan Tetapkan Istana Siak Menjadi Museum Nasional di Riau

Selasa, 25 November 2025 | 12:37:13 WIB
Kementerian Kebudayaan Tetapkan Istana Siak Menjadi Museum Nasional di Riau

JAKARTA - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia secara resmi menetapkan Istana Siak Asserayah Al-Hasyimiah yang terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menjadi museum nasional. 

Penetapan ini mengikuti proses verifikasi dokumen dan persyaratan pendirian museum, yang diajukan sebelumnya oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Siak.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa, menyampaikan bahwa penetapan Istana Siak menjadi museum dilakukan setelah pihak kementerian melakukan verifikasi kelengkapan dokumen pengajuan Nomor Pendaftaran Nasional Museum (NPNM) untuk Museum Istana Asserayah Al-Hasyimiah Siak.

“Hasil verifikasi menyatakan bahwa Museum Istana Asserayah Al-Hasyimiah Siak telah memenuhi syarat pendirian museum yaitu memiliki visi dan misi, koleksi, lokasi dan/atau bangunan, sumber daya manusia, sumber pendanaan tetap,” kata Tekad di Siak, Senin.

Proses Pengajuan dan Penetapan

Sebelumnya, Dinas Pariwisata Kabupaten Siak telah mengajukan permohonan pendaftaran NPNM Museum Istana Siak ke Kementerian Kebudayaan RI. 

Setelah melalui proses evaluasi dan verifikasi administrasi, Kementerian Kebudayaan RI akhirnya mengeluarkan surat pemberitahuan penetapan dengan nomor: 0977/L.L3/KB.13.02/2025.

Surat pemberitahuan tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Riau dan diteruskan kepada Kepala Museum Istana Siak Asserayah Al-Hasyimiah, memastikan bahwa penetapan resmi ini diketahui oleh seluruh pihak terkait.

Nomor Pendaftaran Nasional Museum (NPNM)

Sebagai bagian dari penetapan, Kementerian Kebudayaan memberikan Nomor Pendaftaran Nasional Museum (NPNM) kepada Museum Istana Siak Asserayah Al-Hasyimiah. Tekad menyebutkan bahwa NPNM yang diberikan adalah 14.08.U.04.0368, yang menandai pengakuan resmi Istana Siak sebagai museum nasional.

“Dengan ini keberadaan museum selanjutnya berada di bawah tanggung jawab Dinas Kebudayaan Provinsi dan Kementerian Kebudayaan RI,” ujar Tekad. 

Penetapan ini juga memastikan bahwa pengelolaan, perawatan, dan pendanaan museum berada pada jalur resmi pemerintah, sehingga keberlanjutan dan pelestarian koleksi dapat lebih terjamin.

Koleksi dan Nilai Budaya Museum

Museum Istana Siak Asserayah Al-Hasyimiah menyimpan koleksi yang mencerminkan sejarah dan kebudayaan Kerajaan Siak. Penetapan sebagai museum nasional menjadi langkah strategis untuk melestarikan bangunan bersejarah sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap warisan budaya lokal dan nasional.

Menurut Tekad, museum ini termasuk salah satu dari dua cagar budaya di Kabupaten Siak yang telah ditetapkan menjadi museum. Selain Museum Istana Siak, terdapat juga Museum Balairung Sri yang telah diakui secara nasional.

“Saat ini, kita ada dua cagar budaya ditetapkan menjadi museum, satu Museum Balairung Sri dan museum Istana Siak. Museum ini diakui secara nasional, dari sisi perawatan dan anggaran diprioritaskan,” terang Tekad.

Peran Dinas Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi

Dengan penetapan ini, tanggung jawab pengelolaan museum terbagi antara Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dan Kementerian Kebudayaan RI. Kerjasama ini mencakup pemeliharaan gedung, konservasi koleksi, serta pengembangan program edukasi dan promosi wisata budaya.

Tekad menekankan pentingnya pengakuan nasional ini tidak hanya sebagai simbol prestise, tetapi juga sebagai komitmen pemerintah untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya. Penetapan ini memungkinkan museum memperoleh alokasi anggaran yang lebih baik dan dukungan teknis dari pemerintah pusat.

Dampak Terhadap Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Penetapan Istana Siak menjadi museum juga diharapkan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional. Dengan status museum nasional, Istana Siak akan mendapatkan perhatian lebih dalam hal promosi wisata, fasilitas, dan program edukasi budaya.

Selain aspek budaya, keberadaan museum ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, termasuk pelibatan masyarakat dalam sektor pariwisata, perdagangan cenderamata, dan jasa pemandu wisata. Dengan demikian, konservasi budaya dan pembangunan ekonomi lokal dapat berjalan seiring.

Strategi Pelestarian dan Edukasi Budaya

Tekad menekankan bahwa penetapan ini harus diikuti dengan strategi pelestarian, edukasi, dan promosi budaya yang berkelanjutan. Museum Istana Siak bukan hanya tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga pusat pendidikan budaya yang dapat memberikan wawasan sejarah bagi generasi muda.

Langkah-langkah ini termasuk peningkatan kualitas SDM pengelola museum, penyusunan kurikulum edukasi budaya, dan kerja sama dengan sekolah maupun perguruan tinggi untuk penelitian sejarah. Hal ini sejalan dengan misi nasional untuk melestarikan warisan budaya dan memperkuat identitas bangsa.

Dengan penetapan ini, Istana Siak Asserayah Al-Hasyimiah resmi menjadi bagian dari jaringan museum nasional, yang mendapat pengakuan formal dari Kementerian Kebudayaan RI. 

Status ini bukan sekadar simbol penghargaan, tetapi juga fondasi untuk pengembangan wisata budaya, pendidikan sejarah, dan pelestarian warisan budaya secara berkelanjutan.

Terkini