BGN Dorong Petani Kecil dan UMKM Jadi Pemasok Bahan MBG Nasional

Selasa, 25 November 2025 | 12:37:18 WIB
BGN Dorong Petani Kecil dan UMKM Jadi Pemasok Bahan MBG Nasional

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan pentingnya pelibatan kelompok petani, peternak kecil, UMKM, dan koperasi sebagai pemasok bahan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Arahan ini ditujukan agar program unggulan pemerintah tidak hanya mengutamakan pelaku usaha besar, tetapi juga memberi ruang bagi masyarakat bawah untuk berperan aktif dalam ekosistem MBG.

Nanik, Kepala BGN, mengingatkan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mitra, dan yayasan tidak hanya memberikan kesempatan kepada mereka yang memiliki modal besar. 

“Saya ingatkan kepada SPPG-SPPG, mitra, dan yayasan agar jangan hanya memberi kesempatan kepada mereka yang punya modal besar untuk menjadi pemasok bahan pangan MBG. Kalian juga harus melibatkan petani dan peternak kecil, UMKM, dan koperasi,” ujarnya.

Evaluasi Program MBG di Jombang

Pernyataan Nanik disampaikan saat Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program MBG di Jombang, Jawa Timur. Menurutnya, kunjungan ke berbagai daerah mengungkap sejumlah keluhan dari petani, peternak kecil, dan pelaku UMKM. 

Banyak dari mereka mengaku kesulitan memasok bahan pangan ke dapur MBG karena terhambat perizinan, legalitas, dan persyaratan usaha formal.

“Mereka itu miskin dan enggak punya duit untuk mengurus segala macam. Jadi, tolong jangan persulit mereka dengan aturan harus punya NPWP, SIB, UD, dan lain-lain,” kata Nanik.

Keluhan ini menunjukkan bahwa meskipun program MBG bertujuan menyentuh masyarakat bawah, birokrasi dan prosedur formal dapat menjadi penghalang partisipasi kelompok usaha kecil. Menurut Nanik, hal ini harus segera diperbaiki agar tujuan program MBG tercapai secara menyeluruh.

Arahan Presiden untuk Memberdayakan Masyarakat Bawah

Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Antar-Kementerian dan Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG itu menegaskan bahwa pelibatan petani, peternak, UMKM, dan koperasi merupakan arahan penting Presiden Prabowo Subianto saat program MBG dirancang.

“Jadi, tolong beri kesempatan mereka untuk ikut terlibat sebagai pemasok bahan pangan MBG juga,” kata Nanik. Menurutnya, program MBG bukan sekadar distribusi makanan bergizi, tetapi juga sarana menghidupkan ekonomi masyarakat bawah di berbagai pelosok tanah air.

Dengan membuka peluang bagi kelompok usaha kecil, program MBG diharapkan dapat memberikan manfaat ganda: pemenuhan gizi masyarakat sekaligus peningkatan kesejahteraan ekonomi lokal.

Menekan Inflasi melalui Keterlibatan UMKM

Selain manfaat sosial, Nanik menekankan bahwa pelibatan petani, peternak, UMKM, dan koperasi secara masif juga berpotensi menekan angka inflasi. Semakin banyak SPPG yang beroperasi, kebutuhan bahan pangan meningkat, dan dengan bertambahnya pasokan dari pelaku usaha kecil, harga bahan pangan dapat lebih stabil.

“Ingat, dalam rapat inflasi awal pekan kemarin, Jombang di peringkat pertama inflasi pangan,” ujar Nanik. 

Dengan demikian, keterlibatan masyarakat kecil tidak hanya bermanfaat untuk pemberdayaan ekonomi, tetapi juga berdampak pada stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Pentingnya Nurani Kemanusiaan dalam Program MBG

Nanik juga menekankan bahwa kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, mitra, dan yayasan pengelola MBG perlu memiliki nurani kemanusiaan, meneladani sikap Presiden Prabowo Subianto dalam mengelola dapur-dapur MBG.

“Saya berharap anda semua jangan berorientasi bisnis. Saya minta anda juga memiliki Nurani kemanusiaan nurani Presiden Prabowo Subianto,” tegas Nanik. 

Pernyataan ini menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar kegiatan logistik atau distribusi, tetapi juga harus mencerminkan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat bawah.

Dengan menanamkan nilai kemanusiaan dalam pengelolaan MBG, program ini diharapkan tidak hanya memenuhi target gizi, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha kecil, memperkuat ekonomi lokal, dan menjaga keberlanjutan pasokan pangan.

Kolaborasi dengan Mitra dan Yayasan

Pelibatan UMKM, koperasi, petani, dan peternak kecil membutuhkan dukungan aktif dari mitra dan yayasan pengelola MBG. Nanik menekankan agar semua pihak tidak membatasi partisipasi kelompok usaha kecil hanya karena kendala administratif atau modal.

Pendekatan inklusif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk program MBG: memberikan akses yang adil dan merata kepada semua pihak yang ingin berkontribusi dalam penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat.

Selain itu, kolaborasi yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat juga memungkinkan terciptanya rantai pasokan lokal yang lebih kuat, efisien, dan berkelanjutan.

Dampak Jangka Panjang bagi Masyarakat

Jika arahan BGN diimplementasikan secara maksimal, manfaat program MBG akan terasa lebih luas. Tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak dan masyarakat rentan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperkuat UMKM, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Dengan demikian, program MBG berpotensi menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan pemerintah dapat menyentuh akar masyarakat sekaligus mendukung stabilitas ekonomi dan sosial. 

Pelibatan petani, peternak kecil, dan UMKM bukan sekadar strategi distribusi pangan, melainkan investasi sosial dan ekonomi jangka panjang bagi bangsa.

Terkini