Program MBG 3B Capai Tiga Juta Penerima Manfaat Seluruh Indonesia

Rabu, 26 November 2025 | 11:09:13 WIB
Program MBG 3B Capai Tiga Juta Penerima Manfaat Seluruh Indonesia

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menunjukkan capaian signifikan.

Menteri Wihaji menyampaikan bahwa program yang menyasar bumil (ibu hamil), busui (ibu menyusui), dan balita non-PAUD (3B) kini telah menyentuh lebih dari tiga juta penerima manfaat.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Wihaji usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa. Dalam pertemuan tersebut, Wihaji melaporkan perkembangan pelaksanaan program MBG, khususnya di lapangan, dan pencapaian distribusi yang telah dilakukan oleh tim pendamping keluarga (TPK).

“Penerima manfaatnya sudah tiga juta lebih sedikit dari MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD,” ujar Wihaji. 

Pernyataan ini menunjukkan bahwa program MBG telah berhasil menjangkau kelompok prioritas yang selama ini menjadi fokus pemerintah dalam upaya meningkatkan gizi dan kesejahteraan keluarga.

Dukungan Tim Pendamping Keluarga

Keberhasilan MBG untuk sasaran 3B tak lepas dari peran 597.898 TPK yang tersebar di seluruh Indonesia. Wihaji menuturkan, tim-tim ini bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyalurkan bantuan MBG secara langsung ke kelompok sasaran.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 42.163 TPK tercatat telah mendistribusikan MBG khusus kepada kelompok sasaran 3B. Penyaluran itu menghasilkan capaian lebih dari tiga juta penerima manfaat,” jelas Wihaji.

Peran TPK sangat vital, terutama dalam menjangkau keluarga yang tinggal di wilayah terpencil. Mereka bertugas memastikan MBG tersalurkan tepat sasaran, serta memberikan edukasi gizi dan pemantauan kondisi kesehatan ibu dan anak.

Apresiasi Presiden Melalui Bantuan Motor

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras TPK dan penyuluh di lapangan, Presiden Prabowo memutuskan untuk memberikan bantuan motor kepada seluruh penyuluh yang terlibat dalam distribusi MBG untuk sasaran 3B.

“Bapak Presiden tadi menyampaikan akan memberikan bantuan motor kepada seluruh penyuluh di Indonesia untuk meringankan kerja dalam mendistribusikan MBG. Motor ini khusus para penyuluh KB dan PLKB,” kata Wihaji.

Bantuan motor yang kemungkinan berupa motor listrik ini diharapkan mempermudah mobilitas penyuluh, sehingga distribusi MBG dapat lebih cepat dan merata hingga ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Inisiatif ini juga menjadi pengakuan pemerintah terhadap dedikasi para penyuluh yang setiap hari bekerja di lapangan.

Peningkatan Kapasitas Penyuluh

Selain bantuan motor, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas penyuluh melalui edukasi dan sosialisasi program BKKBN. Langkah ini bertujuan agar para penyuluh tidak hanya mendistribusikan MBG, tetapi juga dapat memberikan pengetahuan gizi dan kesehatan keluarga yang lebih menyeluruh.

Wihaji menegaskan bahwa penguatan kapasitas penyuluh menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya dalam sektor kesehatan ibu dan anak.

“Kapasitas penyuluh harus terus diperkuat agar mereka mampu menyampaikan program-program BKKBN secara optimal kepada masyarakat,” ungkapnya.

Penentuan Anggaran dan Distribusi MBG

Terkait anggaran program MBG, Wihaji menyampaikan bahwa keputusan akhir akan diserahkan sepenuhnya kepada Presiden. Menteri menekankan bahwa peran BKKBN adalah sebagai pelaksana yang memastikan penyaluran bantuan terlihat manfaatnya langsung kepada rakyat.

“Saya tugasnya sebagai pembantu Beliau, nanti mendistribusikan kepada siapa dan biar kelihatan manfaatnya kepada rakyat Indonesia,” jelas Wihaji.

Kebijakan ini menegaskan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, BKKBN, dan TPK dalam memastikan setiap dana dan bantuan MBG tepat sasaran. Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap program MBG dapat terus berjalan efektif dan menjangkau keluarga yang membutuhkan.

Dampak Program MBG bagi Kesejahteraan Keluarga

Program MBG untuk sasaran 3B memiliki tujuan utama meningkatkan gizi dan kesehatan ibu serta anak. Dengan distribusi yang tepat, MBG dapat membantu menurunkan risiko stunting, malnutrisi, dan berbagai gangguan kesehatan lain yang berdampak jangka panjang pada pertumbuhan anak.

Keberhasilan penyaluran MBG juga menjadi indikator efektifnya sistem kerja TPK dan peran pemerintah dalam memperkuat keluarga sebagai unit utama pembangunan nasional. 

Dengan lebih dari tiga juta penerima manfaat, program ini menunjukkan bahwa pemerintah mampu menjangkau masyarakat yang selama ini rentan terhadap masalah gizi.

Selain itu, penguatan kapasitas penyuluh dan dukungan logistik berupa motor listrik menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sasaran 3B telah berhasil menjangkau lebih dari tiga juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran 597.898 TPK, dukungan Badan Gizi Nasional, serta strategi pemerintah dalam penguatan kapasitas penyuluh.

Presiden Prabowo memberikan apresiasi melalui bantuan motor untuk penyuluh agar distribusi MBG lebih efektif. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas penyuluh dan memastikan program ini berjalan tepat sasaran. 

Dengan langkah-langkah ini, MBG diharapkan berkontribusi signifikan pada peningkatan gizi dan kesejahteraan keluarga Indonesia.

Terkini