TNI AD Persiapkan 12.000 Prajurit Terbesar Bergabung Pasukan Perdamaian Gaza 2025

Rabu, 26 November 2025 | 11:09:54 WIB
TNI AD Persiapkan 12.000 Prajurit Terbesar Bergabung Pasukan Perdamaian Gaza 2025

JAKARTA - Dalam langkah nyata mendukung perdamaian global, TNI Angkatan Darat menyiapkan 12.000 prajurit untuk menjadi bagian dari pasukan perdamaian di Gaza.

Jumlah ini menjadi porsi terbesar di antara tiga matra TNI dari total 20.000 pasukan yang akan dikerahkan.

Porsi TNI AD dalam Pasukan Perdamaian

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kolonel Donny Pramono, menjelaskan bahwa TNI AD mendapatkan porsi signifikan dalam misi ini. Dari total 20.000 prajurit yang diproyeksikan, sekitar 12.000 atau 60 persen berasal dari matra darat.

“Rencana awal memproyeksikan bahwa dari total sekitar 20.000 pasukan perdamaian, porsi TNI AD berada pada kisaran 60 persen (12.000),” kata Donny.

Dua matra lainnya, yaitu Angkatan Laut dan Angkatan Udara, masing-masing menyumbang 25 persen dan 15 persen dari total pasukan yang akan dikirim. Angka final akan ditentukan oleh Mabes TNI berdasarkan kebutuhan misi di lapangan dan kondisi sistem di Gaza.

Sinergi Antar-Matra TNI

Persiapan pengiriman pasukan perdamaian dilakukan secara sinergis. Donny menekankan bahwa TNI AD tidak bertugas sendiri. Semua langkah disesuaikan dengan operasi Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk memastikan koordinasi optimal, terutama dalam hal logistik, transportasi, dan komunikasi di wilayah misi.

“Seluruh prosesnya terus dipersiapkan dengan cermat, hati-hati, serta terintegrasi dengan dua matra lainnya. Kami memastikan bahwa setiap langkah tetap berada dalam satu komando dan satu kebijakan,” ujarnya.

Sinergi antar-matra ini juga mencakup pertukaran data intelijen dan pemantauan situasi di Gaza secara berkesinambungan. Tujuannya agar pasukan perdamaian Indonesia dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan aman.

Instruksi Presiden dan Dukungan Menteri Pertahanan

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan pasukan dalam jumlah besar untuk misi ini melalui Yordania.

“Presiden Prabowo menyiapkan pasukan cukup besar karena, sebagaimana teman-teman tahu, kita sedang menyiapkan juga pembangunan kekuatan kita di Indonesia yang juga sedang kita tingkatkan,” kata Sjafrie.

Sjafrie menambahkan bahwa 20.000 prajurit yang disiapkan tidak hanya berfokus pada keamanan, tetapi juga memiliki spesialisasi di bidang kesehatan dan konstruksi. Dengan begitu, pasukan Indonesia dapat membantu pemulihan infrastruktur dan pelayanan masyarakat di wilayah terdampak konflik.

Konteks Situasi di Gaza

Pengiriman pasukan perdamaian ini dilakukan menyusul perkembangan positif di Gaza, termasuk adanya gencatan senjata antara Palestina dan Israel. Pemerintah Indonesia menilai kondisi ini cukup kondusif untuk menempatkan pasukan yang bertugas menjaga perdamaian.

Tugas utama pasukan TNI di Gaza bukan tempur aktif, melainkan menjaga stabilitas, memantau situasi konflik, serta memastikan gencatan senjata tetap berlangsung. Kehadiran pasukan perdamaian diharapkan dapat memperkuat keamanan warga sipil dan mendukung proses diplomasi antara kedua pihak.

Tugas dan Fungsi Prajurit Perdamaian

Selain menjaga keamanan, pasukan TNI AD akan membantu rehabilitasi fasilitas publik dan memberikan dukungan kemanusiaan. Hal ini termasuk penyediaan layanan kesehatan, pembangunan infrastruktur dasar, serta pendampingan terhadap warga sipil yang terdampak konflik.

Donny menjelaskan bahwa setiap prajurit yang dikirim akan mendapatkan pelatihan khusus agar mampu menghadapi kondisi lingkungan yang kompleks. Pelatihan ini mencakup prosedur keamanan, penanganan krisis kemanusiaan, serta koordinasi lintas negara.

“Pasukan TNI AD dilatih agar dapat menjalankan fungsi perdamaian secara profesional, termasuk menjaga hak-hak sipil, keselamatan warga, dan mendukung proses rekonstruksi,” ujar Donny.

Kesiapan Logistik dan Operasional

Persiapan logistik menjadi salah satu fokus utama. Semua peralatan, transportasi, dan kebutuhan operasi dipersiapkan matang untuk memastikan pasukan dapat beroperasi secara efektif. TNI AD bekerja sama dengan Angkatan Laut untuk transportasi laut dan Angkatan Udara untuk pengiriman cepat ke lokasi misi.

Selain itu, tim medis dan unit konstruksi juga disiapkan agar pasukan dapat memberikan dukungan penuh dalam situasi darurat. Donny menegaskan bahwa kesiapan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap personel dan warga sipil di wilayah misi.

Komitmen Indonesia pada Perdamaian Internasional

Langkah pengiriman pasukan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung stabilitas dunia dan perlindungan warga sipil di wilayah konflik. Keikutsertaan dalam misi perdamaian internasional memperkuat posisi Indonesia di forum global sebagai negara yang aktif mempromosikan perdamaian dan hak asasi manusia.

Misi ini juga menjadi pengalaman penting bagi TNI AD dalam penguatan kapasitas pasukan, latihan internasional, dan penerapan standar operasional internasional dalam misi kemanusiaan.

Langkah Selanjutnya

Mabes TNI saat ini masih menyelesaikan langkah akhir terkait distribusi personel, spesialisasi prajurit, dan kebutuhan operasional di Gaza. Penentuan waktu pengiriman dan lokasi penempatan pasukan akan menyesuaikan perkembangan situasi di lapangan serta keputusan politik pemerintah Indonesia.

Donny menekankan, “Kami terus menyiapkan pasukan dengan disiplin tinggi, profesionalisme, dan kepatuhan terhadap standar internasional misi perdamaian.”

TNI AD menyiapkan 12.000 prajurit untuk misi perdamaian di Gaza, menjadi porsi terbesar di antara tiga matra TNI. Persiapan dilakukan secara terintegrasi, profesional, dan berada di bawah satu komando. 

Pasukan ini akan menjaga stabilitas, memantau gencatan senjata, mendukung rekonstruksi, serta memberikan layanan kemanusiaan. Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat perdamaian internasional dan melindungi warga sipil di wilayah konflik hingga tercapainya perundingan politik.

Terkini