JAKARTA - TransNusa Airlines resmi meluncurkan rute penerbangan langsung Jakarta-Penang, mulai beroperasi efektif pada Selasa, 25 November 2025.
Penerbangan perdana rute ini telah dilakukan sehari sebelumnya, pada Senin, 24 November 2025.
Pembukaan jalur ini dianggap strategis karena memperkuat konektivitas udara sekaligus meningkatkan hubungan sosial antara Indonesia dan Malaysia melalui jalur people to people contact.
Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Penang memberikan sambutan positif terhadap pengoperasian rute ini. Konsul Jenderal RI di Penang, Wanton Saragih, menilai bahwa kehadiran TransNusa di rute ini akan menambah dinamika persaingan di industri penerbangan, yang diyakini mendorong peningkatan mutu layanan bagi penumpang.
"Kehadiran TransNusa Airlines di rute Jakarta-Penang diharapkan akan memperkuat kompetisi antarmaskapai penerbangan, untuk berlomba-lomba menghadirkan layanan terbaik bagi penumpang, dari harga tiket, manajemen waktu keberangkatan hingga fasilitas penerbangan lainnya," ujar Wanton Saragih.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Pembukaan rute ini diproyeksikan berdampak signifikan pada sektor ekonomi dan pariwisata kedua negara. KJRI Penang menekankan bahwa rute ini memudahkan mobilitas masyarakat Indonesia yang bepergian ke wilayah kerja KJRI, mencakup Pulau Penang, Kedah, dan Perlis, melalui Bandara Internasional Penang.
Akses transportasi udara yang lebih mudah diharapkan meningkatkan arus wisatawan, memperluas peluang investasi, dan memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, sektor pariwisata kedua negara diperkirakan dapat berkembang lebih cepat dan merata.
Komitmen TransNusa dalam Peningkatan Layanan
CEO TransNusa Group, Datuk Bernard Francis, menjelaskan bahwa pembukaan layanan Jakarta-Penang adalah bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas jangkauan internasional maskapai. Ia menekankan komitmen TransNusa dalam menyediakan harga tiket yang tetap terjangkau dengan layanan premium.
"Layanan baru ini adalah wujud komitmen TransNusa untuk meningkatkan konektivitas internasional sekaligus mendukung meningkatnya permintaan perjalanan antara Indonesia dan Malaysia," ujar Datuk Bernard Francis.
Rute Jakarta-Penang akan dilayani setiap hari, dengan keberangkatan dari Jakarta pukul 05.30 WIB dan estimasi tiba di Penang pukul 09.00 waktu Malaysia. Sementara untuk penerbangan kembali, keberangkatan dari Penang pukul 09.30 dan tiba di Jakarta pukul 10.55 WIB.
Persaingan Sehat di Industri Penerbangan
Sebelum TransNusa memasuki rute ini, penerbangan langsung Jakarta-Penang telah dilayani Batik Air dan AirAsia dengan frekuensi sekitar 61 penerbangan per minggu. Kehadiran TransNusa memberikan alternatif tambahan bagi penumpang, sehingga meningkatkan kompetisi antarmaskapai.
Wanton Saragih menegaskan bahwa persaingan ini akan memberi keuntungan bagi pengguna, seperti tarif lebih kompetitif, layanan yang lebih baik, dan manajemen jadwal penerbangan yang lebih efisien. Hal ini diharapkan mendorong maskapai lain untuk meningkatkan kualitas layanan mereka.
Potensi Pariwisata dan Perdagangan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Malaysia merupakan penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia sepanjang 2024, dengan total 2,2 juta kunjungan.
Sementara itu, Badan Pariwisata Malaysia mencatat Indonesia sebagai negara asal wisatawan terbesar kedua ke Malaysia, mencapai 4,1 juta orang pada periode yang sama.
Angka-angka ini menunjukkan besarnya potensi yang bisa dioptimalkan melalui rute penerbangan tambahan. Dengan adanya jalur langsung Jakarta-Penang, mobilitas wisatawan lebih mudah, peluang investasi meningkat, dan sektor pariwisata kedua negara dapat tumbuh lebih maksimal.
Strategi Jangka Panjang Maskapai
TransNusa menekankan bahwa pembukaan rute Jakarta-Penang bukan hanya sekadar penambahan jalur baru, tetapi merupakan bagian dari strategi jangka panjang maskapai untuk memperkuat konektivitas internasional.
Maskapai menargetkan frekuensi harian untuk memastikan mobilitas masyarakat lebih fleksibel, cepat, dan efisien.
Langkah ini juga merupakan respons terhadap tingginya permintaan transportasi udara antarkedua negara. Kehadiran rute ini diharapkan dapat menjadi alternatif utama bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia yang membutuhkan perjalanan cepat, nyaman, dan terjangkau.
Dukungan KJRI Penang
KJRI Penang memberikan dukungan penuh terhadap pengoperasian rute baru ini. Kehadiran jalur langsung diharapkan meningkatkan kemudahan akses bagi masyarakat Indonesia yang tinggal atau bekerja di wilayah Penang, Kedah, dan Perlis.
KJRI menekankan bahwa keberadaan rute ini merupakan salah satu upaya diplomasi sosial dan ekonomi yang penting.
"KJRI sangat mendukung langkah TransNusa dalam menghadirkan rute Jakarta-Penang. Ini membuka peluang besar untuk meningkatkan mobilitas, pariwisata, dan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia," kata Wanton Saragih.
Penguatan Layanan dan Konektivitas
TransNusa juga berkomitmen menjaga kualitas layanan penerbangan, termasuk ketepatan waktu, fasilitas kabin, dan keamanan. Penerbangan ini diharapkan meningkatkan kenyamanan penumpang serta mendorong wisatawan untuk lebih sering bepergian antar kedua negara.
Dengan meningkatnya konektivitas, sektor perdagangan juga akan terbantu, terutama bagi pengusaha yang membutuhkan transportasi cepat untuk bisnis lintas negara. Rute ini dianggap sebagai jembatan ekonomi sekaligus penguat hubungan sosial budaya.
Pembukaan rute penerbangan langsung Jakarta-Penang oleh TransNusa Airlines adalah langkah strategis yang menggabungkan tujuan bisnis, pelayanan publik, dan diplomasi antarwarga.
Dukungan penuh dari KJRI Penang memperkuat ekspektasi bahwa rute ini akan berdampak positif terhadap mobilitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan sektor pariwisata.
Rute ini tidak hanya memberikan kemudahan perjalanan bagi masyarakat, tetapi juga mendorong kompetisi sehat di industri penerbangan, meningkatkan layanan bagi penumpang, dan membuka peluang investasi yang lebih luas.
TransNusa diharapkan dapat menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dan Malaysia, sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara melalui konektivitas udara yang lebih baik.