Google Siapkan Aluminium OS Gabungkan Android dan ChromeOS untuk Laptop

Rabu, 26 November 2025 | 14:03:13 WIB
Google Siapkan Aluminium OS Gabungkan Android dan ChromeOS untuk Laptop

JAKARTA - Di tengah upaya menyegarkan kembali strategi perangkat komputasi, Google kini bergerak dengan pendekatan berbeda melalui kemunculan Aluminium Operating System (ALOS). 

Alih-alih meneruskan ChromeOS sebagai satu-satunya sistem operasi laptop besutannya, perusahaan itu menyiapkan fondasi baru yang menyatukan kekuatan Android dan ChromeOS dalam satu platform terpadu. Upaya ini bukan sekadar penyegaran nama, melainkan perubahan struktur yang cukup fundamental terhadap arah ekosistem PC Google ke depan.

Sinyal mengenai kelahiran ALOS tampak dari berbagai dokumen internal, laporan bug, hingga lowongan pekerjaan terbaru yang diterbitkan Google. 

Dari jejak digital tersebut terlihat jelas bahwa perusahaan ini sedang memindahkan pondasi laptopnya dari ChromeOS menuju basis Android tanpa mematikan karakteristik komputasi awan yang selama ini melekat pada Chromebook.

ChromeOS yang awalnya muncul dari peramban Chrome berkembang menjadi sistem operasi sangat ringan dan bergantung pada layanan cloud. Sementara itu, Android tumbuh menjadi sistem operasi serbaguna yang merambah ponsel, tablet, TV, dan perangkat IoT. 

Dengan menyatukan keduanya, Google ingin menciptakan platform laptop yang memadukan fleksibilitas Android dengan efisiensi ChromeOS.

Codename Aluminium, Bukan Sekadar Nama

Beberapa petunjuk mengenai identitas sistem baru ini berasal dari lowongan kerja Google yang menyebutkan bahwa kandidat akan bertanggung jawab mengembangkan “Aluminium, Android-based operating system”. Pernyataan itu menjadi konfirmasi paling jelas bahwa “Aluminium” adalah codename untuk OS laptop baru tersebut.

Menariknya, Google menggunakan ejaan Inggris “Aluminium”, bukan “Aluminum” seperti lazimnya di Amerika. Kebiasaan perusahaan memakai nama logam berakhiran “-ium” seperti Chromium tampaknya sengaja diteruskan agar perangkat berbasis sistem baru ini tetap terasa berada dalam “keluarga” ChromeOS, meskipun pondasinya berbeda karena memakai basis Android.

Pilihan nama ini juga menimbulkan spekulasi bahwa awal kata “AL” bisa merepresentasikan Android Laptop. Bahkan, sejumlah pengamat melihatnya sebagai permainan simbolik yang mengisyaratkan integrasi kecerdasan buatan mengingat AI akan menjadi fondasi inti ekosistem perangkat Google ke depan.

Pada ajang Snapdragon Summit 2025, Rick Osterloh, Senior Vice President Devices and Services Google, telah mengonfirmasi bahwa penggabungan ChromeOS dan Android akan dimulai pada 2026. 

Meski saat itu tidak banyak detail yang diberikan, perkembangan terbaru ini menguatkan bahwa proses tersebut sudah berjalan aktif.

Hadir di Berbagai Segmen Laptop

Berbeda dari anggapan umum bahwa Chromebook hanya menyasar perangkat murah, dokumen rekrutmen Google yang membahas Aluminium OS justru menunjukkan cakupan yang jauh lebih luas. Perusahaan menargetkan ALOS untuk digunakan mulai dari perangkat kelas pemula hingga laptop premium.

Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa manajer produk akan menangani portofolio perangkat untuk ChromeOS dan Aluminium OS yang mencakup laptop, tablet, detachable, hingga Mini PC atau “boxes”. 

Google bahkan membagi kategori perangkat ke beberapa kelas seperti AL Entry, AL Mass Premium, dan AL Premium. Dengan kata lain, ALOS dipersiapkan untuk berkompetisi langsung dengan Windows dan macOS, terutama di segmen menengah ke atas.

Langkah ini menunjukkan bahwa Google tidak lagi ingin dianggap hanya bermain di pasar pendidikan atau perangkat murah. Integrasi Android di laptop yang lebih bertenaga tampaknya ditujukan untuk memperluas ekosistem aplikasi sekaligus menghadirkan lingkungan kerja yang lebih fleksibel.

Nama ChromeOS Tidak Hilang?

Meski ALOS berbasis Android, sejumlah laporan bug menunjukkan bahwa para insinyur Google masih menyebut sistem yang ada sekarang sebagai “ChromeOS Classic” atau “non-Aluminium ChromeOS”. 

Ini menandakan bahwa Google belum tentu menghapus nama ChromeOS. Ada kemungkinan Google tetap mempertahankan label ChromeOS, tetapi mengganti mesin di baliknya menjadi Android 17 atau Android 18.

Namun, opsi memperkenalkan nama baru seperti Android Desktop juga tidak tertutup, mengingat Google memiliki ambisi besar untuk mengangkat brand Android ke ranah PC.

Yang sudah pasti, OS baru hasil peleburan ChromeOS dan Android ini akan terintegrasi erat dengan Gemini, model bahasa besar (LLM) milik Google. 

Osterloh menegaskan bahwa perusahaan sedang “membangun fondasi teknis yang sama untuk produk kami di PC dan desktop, membawa model Gemini, asisten AI, serta seluruh aplikasi dan komunitas pengembang Android ke ekosistem PC.” Hal ini menegaskan bahwa AI akan menjadi titik sentral dalam pengalaman pengguna ALOS.

Kolaborasi dengan Qualcomm dan Jadwal Rilis

Penggabungan besar ini tidak digarap Google sendirian. Qualcomm menjadi mitra utama, dan CEO-nya, Cristiano Amon, mengaku telah melihat versi awal OS tersebut. Ia menyebut sistem itu “luar biasa” dan menggambarkannya sebagai bentuk nyata konvergensi antara perangkat mobile dan PC.

Google memastikan bahwa OS baru ini akan dirilis pada 2026, meski belum diketahui apakah peluncurannya jatuh pada paruh pertama atau kedua tahun itu. 

Laporan internal menunjukkan bahwa Google sedang menguji build Android 16 untuk perangkat pengembangan, tetapi versi publik diperkirakan akan memakai Android 17 yang direncanakan rilis tahun depan.

Seiring mendekati 2026, Google diperkirakan akan mengungkap lebih banyak detail mengenai ALOS, termasuk fitur, tampilan antarmuka, hingga kompatibilitas perangkat.

Untuk sekarang, kehadiran Aluminium OS menunjukkan bahwa Google tengah menata ulang strategi laptopnya secara besar-besaran dan menjadikan Android sebagai fondasi yang jauh lebih dominan dalam ekosistem PC masa depan.

Terkini