Prakiraan Cuaca Selasa, 2 Desember 2025: Bandung Bengkulu Kupang Berpotensi Hujan Petir

Selasa, 02 Desember 2025 | 08:10:38 WIB
Prakiraan Cuaca Selasa, 2 Desember 2025: Bandung Bengkulu Kupang Berpotensi Hujan Petir

JAKARTA - Cuaca di berbagai wilayah Indonesia pada Selasa, 2 Desember 2025 diperkirakan mengalami dinamika yang cukup signifikan.

Informasi terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa sejumlah daerah perlu meningkatkan kewaspadaan karena potensi hujan petir dan hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi sepanjang hari. Meski sebagian wilayah hanya mengalami hujan ringan dan berawan, potensi cuaca ekstrem tetap menjadi sorotan utama karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang cukup kompleks.

BMKG merilis informasi ini sebagai bagian dari upaya memberikan peringatan dini bagi masyarakat. Perubahan kondisi atmosfer yang terjadi pada awal Desember ini tidak lepas dari berbagai fenomena meteorologis yang berkembang di sekitar Indonesia. 

Pelemahan Siklon Tropis Koto di perairan timur Vietnam, kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W di Samudra Pasifik Utara Papua, hingga terbentuknya sirkulasi siklonik di sejumlah perairan menjadi faktor utama yang memicu peningkatan potensi cuaca signifikan.

Fenomena-fenomena tersebut menunjukkan bahwa atmosfer Indonesia sedang berada dalam fase yang cukup aktif. Pola angin, konvergensi, hingga pembentukan daerah perlambatan massa udara turut andil dalam menciptakan kondisi yang tidak seragam antarwilayah. BMKG mengingatkan bahwa perubahan cuaca dapat berlangsung cepat, sehingga pemantauan informasi menjadi sangat penting.

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut daerah-daerah yang diprakirakan mengalami variasi cuaca berdasarkan pembaruan BMKG.

Kondisi Cuaca di Pulau Sumatera

Pulau Sumatera menunjukkan ragam kondisi cuaca yang cukup beragam. Banda Aceh diperkirakan mengalami udara kabur sementara Padang tertutup berawan tebal. Sejumlah kota seperti Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung berpotensi hujan ringan. Namun Bengkulu dan Pangkalpinang justru berada dalam kategori hujan petir, sehingga kewaspadaan ekstra diperlukan terutama pada siang hingga sore.

Cuaca di Pulau Jawa

Wilayah Pulau Jawa didominasi hujan ringan di beberapa kota seperti Serang, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Yogyakarta diperkirakan hujan sedang, sedangkan Bandung berpotensi hujan petir. Kondisi cuaca di wilayah-wilayah ini menunjukkan adanya aktivitas awan konvektif yang cukup kuat, terutama di Jawa Barat.

Cuaca di Bali dan Nusa Tenggara

Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, BMKG memprediksi hujan ringan terjadi di Denpasar. Mataram dan Kupang diperkirakan hujan sedang, sementara potensi hujan petir juga muncul di Kupang. Tingginya dinamika cuaca di kawasan ini dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik di beberapa perairan yang berada di selatan Indonesia.

Cuaca di Pulau Kalimantan

Kondisi di Kalimantan tercatat cukup lembap dengan dominasi hujan ringan di Pontianak, Tanjung Selor, Samarinda, dan Banjarmasin. Palangkaraya diprediksi hujan sedang. Situasi ini dipengaruhi oleh pertumbuhan awan hujan akibat konvergensi yang dipantau di sekitar Kalimantan Utara hingga Laut Natuna.

Cuaca di Pulau Sulawesi

Di Pulau Sulawesi, hujan ringan akan terjadi di beberapa wilayah seperti Palu, Gorontalo, Makassar, dan Kendari. Sedangkan wilayah Mamuju dan Manado berpotensi hujan petir. Fenomena ini sejalan dengan analisis BMKG yang menunjukkan sirkulasi siklonik serta peningkatan kecepatan angin di wilayah-wilayah tersebut.

Cuaca di Indonesia Timur

Wilayah timur Indonesia seperti Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Nabire, dan Jayawijaya diperkirakan hujan ringan. Sementara Ternate dan Merauke akan mengalami hujan sedang. Cuaca di wilayah ini dipengaruhi oleh aktivitas konvergensi dan konfluensi yang meluas dari Papua Barat hingga Samudra Pasifik Utara.

Dinamika Atmosfer yang Mempengaruhi Cuaca

BMKG menjelaskan bahwa intensitas Siklon Tropis Koto menurun menjadi tropical low depression di perairan timur Vietnam. Meskipun melemah, sistem ini masih menginduksi low level jet hingga 25 knot dan membentuk wilayah konfluensi yang memengaruhi pola angin di Indonesia.

Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W di Samudra Pasifik Utara Papua turut memicu peningkatan kecepatan angin hingga 25 knot di sekitar sistem tersebut. Selain itu, sirkulasi siklonik terjadi di Samudra Hindia barat daya Lampung, Laut Arafura, dan Teluk Carpentaria. Kombinasi ketiga fenomena ini menciptakan kondisi atmosfer yang sangat dinamis.

Daerah Konvergensi dan Konfluensi

BMKG mencatat sejumlah daerah memanjang yang menjadi titik perlambatan angin atau konvergensi. Pola ini terlihat dari perairan utara Aceh hingga Sumatera Utara, wilayah Kepulauan Riau, perairan barat Lampung hingga Jambi, Samudra Hindia selatan DIY hingga Laut Jawa, hingga wilayah Papua Pegunungan dan Samudra Pasifik utara Papua.

Daerah konfluensi juga terbentuk di sejumlah wilayah seperti perairan selatan Pulau Rote hingga Laut Flores, Laut Banda hingga Laut Arafura, serta Samudra Pasifik utara Papua Barat. Aktivitas konvergensi dan konfluensi ini memicu peningkatan pembentukan awan hujan.

Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem

BMKG memperingatkan beberapa wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga sangat lebat. Wilayah tersebut meliputi Bangka Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Maluku. Peningkatan kewaspadaan sangat diperlukan mengingat kondisi cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan dampak seperti banjir atau genangan air.

BMKG mengingatkan bahwa prakiraan cuaca bersifat umum dan dapat berubah sesuai perkembangan atmosfer. Masyarakat dianjurkan selalu memperbarui informasi melalui situs bmkg.go.id atau media sosial resmi @infobmkg agar tetap mendapatkan informasi terbaru.

Terkini