Destinasi Wisata Hiu Tutul Terpopuler di Indonesia Waktu Kunjungan Terbaik

Selasa, 02 Desember 2025 | 10:36:00 WIB
Destinasi Wisata Hiu Tutul Terpopuler di Indonesia Waktu Kunjungan Terbaik

JAKARTA - Hiu tutul, atau whale shark, telah lama menjadi daya tarik wisata bahari yang memukau pengunjung di berbagai wilayah pesisir Indonesia. 

Ukurannya yang raksasa, ramah terhadap manusia, serta pola totol unik pada tubuhnya menjadikan hiu tutul tidak hanya fenomena alam, tapi juga ikon edukasi dan konservasi laut. 

Di beberapa daerah, kemunculan hiu tutul bersifat musiman, sehingga wisatawan memiliki kesempatan menyaksikan perilaku alami ikan raksasa ini sambil memahami pentingnya pelestarian laut.

Menurut data WWF, hiu tutul merupakan spesies ikan terbesar di dunia, dengan panjang tubuh bisa mencapai lebih dari 18 meter dan bobot hingga 34 ton. Kepala lebar, mulut besar, insang panjang, serta sirip punggung yang dominan menjadi ciri khas hiu tutul. 

Pola totol putih di tubuhnya memungkinkan setiap individu dapat dikenali secara unik. Meski ukurannya besar, hiu tutul terkenal ramah dan tidak membahayakan manusia, sehingga aman untuk pengamatan wisata.

Destinasi Wisata Hiu Tutul di Indonesia

Di Indonesia, sejumlah lokasi telah dikenal sebagai titik pengamatan hiu tutul. Salah satunya adalah perairan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. 

Kawasan ini menjadi habitat alami hiu tutul yang sering muncul di permukaan laut, menjadikannya lokasi ideal untuk wisata edukatif maupun konservatif. Wisatawan bisa menyaksikan hiu tutul dari perahu, atau mengikuti aktivitas snorkeling di sekitar perairan.

Selain Kalimantan Timur, Pantai Bentar di Probolinggo, Jawa Timur, juga menjadi lokasi populer. Wisatawan dapat menyewa perahu dari dermaga untuk melihat hiu tutul dari jarak aman, terutama pada pagi hari ketika kemunculan hewan ini cenderung lebih sering.

Di Gorontalo, Pantai Botubarani menjadi destinasi unggulan. Keunikan lokasi ini adalah kemunculan hiu tutul yang sangat dekat dengan bibir pantai, hanya sekitar 25 meter. Wisatawan dapat menyaksikan hiu tutul dari perahu, snorkeling, atau bagi penyelam bersertifikat, diving dengan pengalaman berbeda di bawah permukaan laut.

Aktivitas Wisata Hiu Tutul

Menurut Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, ada tiga pilihan aktivitas utama di Pantai Botubarani:

Observasi dari Perahu
Satu perahu menampung tiga wisatawan, didampingi pemandu berpengalaman. Aktivitas ini aman bagi pengunjung yang tidak bisa berenang atau ingin tetap kering. Tarif perahu umumnya mulai sekitar Rp80.000 per perjalanan.

Snorkeling
Pengunjung dilengkapi masker dan kaki katak, melihat hiu tutul dari permukaan laut. Paket snorkeling biasanya seharga Rp105.000 per orang, dengan tambahan biaya untuk perlengkapan cadangan sekitar Rp50.000.

Diving Bersertifikat
Pengalaman menyelam memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan hiu tutul dari bawah air. Wisatawan bisa mengambil foto bersama hewan ini, dengan tetap mengikuti aturan keselamatan dan konservasi. Harga paket diving mulai sekitar Rp140.000 per orang, tergantung fasilitas dan penyedia jasa.

Etika dan Aturan Wisata Hiu Tutul

Dengan meningkatnya popularitas wisata ini, beberapa panduan diterapkan agar interaksi dengan hiu tutul aman dan tidak mengganggu perilaku alami hewan:

Menjaga jarak minimal tiga meter dari tubuh hiu.

Tidak menyentuh, memegang, atau menghalangi arah renang hiu.

Menghindari penggunaan lampu kilat saat mengambil foto.

Tidak memakai tabir surya berbahan kimia yang dapat mencemari laut.

Mengikuti arahan pemandu resmi atau operator wisata bersertifikasi.

Pembatasan waktu interaksi juga dianjurkan, terutama untuk kelompok besar wisatawan, guna menjaga kesehatan ekosistem dan meminimalkan stres pada hiu tutul yang termasuk spesies rentan.

Waktu Terbaik Berkunjung

Kemunculan hiu tutul dipengaruhi oleh musim ikan kecil sebagai sumber makanannya. Di beberapa lokasi, hewan ini terlihat lebih banyak pada pertengahan hingga akhir tahun. Di Pantai Botubarani, misalnya, hiu tutul muncul hampir sepanjang hari, memberikan peluang besar bagi wisatawan untuk menikmati momen langka ini.

Pagi hari umumnya menjadi waktu terbaik karena hiu tutul muncul lebih dekat dengan permukaan, terutama di perairan dengan ketersediaan plankton tinggi. 

Beberapa lokasi memiliki periode tertentu saat jumlah hiu tutul meningkat akibat migrasi musiman. Oleh karena itu, wisatawan disarankan mencari informasi terbaru dari pengelola setempat agar kunjungan lebih optimal.

Konservasi dan Kesadaran Lingkungan

Wisata hiu tutul bukan sekadar rekreasi, tetapi juga sarana edukasi untuk mendorong konservasi laut. Interaksi yang bertanggung jawab membantu menjaga populasi hiu tutul dan ekosistem di sekitarnya. Selain itu, wisatawan dapat belajar tentang perilaku hewan, pola migrasi, dan pentingnya pelestarian habitat alami.

Seiring pertumbuhan wisata ini, pengelola lokal berupaya meningkatkan kapasitas pemandu, fasilitas perahu, dan aturan keselamatan. Pendekatan ini memastikan wisata tetap aman, berkesan, dan mendukung keberlanjutan alam.

Dengan persiapan matang, panduan aktivitas yang jelas, serta kepatuhan terhadap etika konservasi, pengalaman menyaksikan hiu tutul di Indonesia dapat menjadi momen edukatif sekaligus rekreasi yang memukau, membuka mata wisatawan terhadap keindahan dan kekayaan laut nusantara.

Terkini