JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, industri manufaktur Indonesia menunjukkan ketahanan yang patut diperhitungkan.
Salah satu sektor yang menonjol adalah otomotif, di mana ekspor kendaraan nasional terus meningkat meski kondisi global mengalami kontraksi. Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menekankan bahwa Indonesia tetap menjadi basis produksi penting bagi pabrikan global, khususnya kendaraan roda empat, dua, dan tiga.
“Industri kendaraan bermotor di Indonesia menunjukkan tren ekspansi yang kuat meski ekonomi dunia sedang bergejolak,” ujar Faisol. Data Kementerian Perindustrian mencatat pertumbuhan sektor manufaktur nonmigas mencapai 5,54 persen, dengan kontribusi meningkat menjadi 17,39 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Meski begitu, tingkat utilisasi industri nonmigas baru berada di level 59,2 persen, menandakan masih banyak ruang untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Baca JugaRPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
Peluang Pertumbuhan Industri Nonmigas
Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Oktober 2025 tercatat di angka 53,5, sementara Purchasing Managers Index (PMI) berada di level 51,2, menandakan industri masih berada dalam fase ekspansi. Faisol menilai ruang utilisasi yang masih luas memberikan peluang bagi industri untuk tumbuh lebih besar dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
“Ruang utilisasi yang besar membuat peluang pertumbuhan masih sangat luas,” katanya. Subsektor manufaktur nonmigas telah menjadi motor penggerak ekonomi nasional dengan kontribusi investasi mencapai Rp 185,4 triliun atau hampir 38 persen dari total investasi nasional. Penyerapan tenaga kerjanya pun tinggi, mencapai lebih dari 20,3 juta orang. Konsistensi ini menunjukkan bahwa investor global masih menaruh kepercayaan pada manufaktur Indonesia meski ekonomi dunia penuh ketidakpastian.
Industri Otomotif Sebagai Basis Produksi Global
Dalam konteks otomotif, Indonesia telah membangun fondasi kuat sebagai pusat manufaktur. Saat ini terdapat 39 pabrikan kendaraan roda empat dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 2,39 juta unit. Pada periode Januari–September 2025, produksi mobil nasional tercatat sekitar 850.000 unit, dengan 45 persen di antaranya diekspor dalam bentuk completely built up (CBU). Hal ini menegaskan posisi Indonesia sebagai basis produksi utama bagi produsen global.
“Industri kendaraan roda dua dan tiga juga menunjukkan performa positif, dengan produksi 5,25 juta unit dan ekspor 0,41 juta unit pada periode yang sama,” tambah Faisol. Tingginya porsi ekspor ini menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi simpul penting dalam rantai pasok global, sekalipun ekonomi dunia sedang mengalami kontraksi.
Dukungan Ekosistem dan Investasi
Keberlanjutan ekspor otomotif juga didukung oleh ekosistem industri lokal dan investasi yang terus mengalir. Faisol menyebut bahwa Indonesia bukan hanya fokus pada volume produksi, tetapi juga pada peningkatan nilai tambah dan kualitas produk untuk pasar global. Dengan dukungan ini, industri manufaktur otomotif mampu memperkuat daya saing di kawasan Asia sekaligus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan regional.
“Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kawasan dan global. Dalam konteks ini, industri manufaktur kita menjadi mitra strategis dalam memperbesar nilai tambah dan memperkuat daya saing ekspor,” ujar Faisol.
Ketahanan Industri di Tengah Tekanan Global
Meskipun ekonomi dunia mengalami kontraksi, sektor otomotif Indonesia tetap menunjukkan ketahanan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan produksi dan ekspor yang stabil, serta kemampuan industri menyesuaikan diri dengan fluktuasi pasar global. Kinerja ini mencerminkan fleksibilitas dan daya saing manufaktur nasional yang terus meningkat.
Dengan fondasi produksi yang kuat, kapasitas ekspor yang signifikan, dan dukungan pemerintah serta investor, industri otomotif Indonesia diperkirakan akan terus menjadi penggerak utama manufaktur nonmigas. Hal ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam ekosistem manufaktur global, terutama di sektor alat transportasi.
Tren ekspor kendaraan Indonesia yang meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global menunjukkan kekuatan manufaktur nasional. Basis industri yang solid, kapasitas produksi yang masih tersedia, dukungan ekosistem lokal, serta investasi yang terus masuk, memastikan Indonesia tetap menjadi pusat manufaktur otomotif yang kompetitif. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat ekspor, tetapi juga menegaskan peran strategis Indonesia dalam rantai pasok global.
Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)