KAI Group Angkut Hampir 23 Juta Penumpang selama Libur Nataru, Tingkatkan Kenyamanan dan Interkoneksi Transportasi

KAI Group Angkut Hampir 23 Juta Penumpang selama Libur Nataru, Tingkatkan Kenyamanan dan Interkoneksi Transportasi

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen penting bagi industri transportasi di Indonesia. KAI Group, sebagai salah satu pemain utama di sektor transportasi kereta api, mencatat prestasi gemilang dengan melayani sebanyak 22.924.407 penumpang di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Prestasi ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api yang menawarkan kenyamanan dan keamanan.

Rinciannya, KAI Induk berhasil melayani 3.295.888 penumpang, sementara KA Makassar-Parepare mencatat 10.445 penumpang. Di Sumatera Selatan, LRT Sumsel mengangkut 279.400 penumpang, sedangkan KAI Commuter melayani jumlah terbesar dengan 17.418.341 penumpang. Tak ketinggalan, KAI Bandara mencatatkan 343.205 penumpang, KAI Wisata mengangkut 12.189 penumpang, dan KCIC melayani 331.854 penumpang. LRT Jabodebek turut berkontribusi dengan mengangkut 1.067.530 penumpang.

"Angka tersebut tentunya menjadi gambaran bahwa kereta api saat ini semakin aman, nyaman, dan terintegrasi untuk mendukung mobilitas masyarakat selama masa liburan," ujar Anne Purba, VP Public Relations KAI, dalam pernyataan resminya, Senin, 6 Januari 2025.

Pada periode 19 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025, penjualan tiket KA Jarak Jauh dan KA Lokal mencapai 3.600.905 tiket. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan yaitu 106 persen dari kapasitas yang disediakan untuk KA Jarak Jauh dengan 2.924.767 tiket terjual, dan 84 persen untuk KA Lokal dengan 676.138 tiket terjual.

Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap transportasi kereta api, tetapi juga menggambarkan pentingnya pengembangan infrastruktur yang terintegrasi. "KAI Group akan terus mengembangkan pentingnya integrasi antar moda transportasi dalam mendorong lonjakan pengguna," kata Anne Purba.

Salah satu contohnya adalah LRT Jabodebek yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya seperti Commuter Line, MRT Jakarta, KA Bandara, Transjakarta, hingga layanan kereta cepat Whoosh. Hal ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam beralih dari satu moda ke moda lainnya, sekaligus memberikan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna dalam merencanakan perjalanan mereka.

Interkoneksi transportasi ini diharapkan dapat terus mendorong peningkatan jumlah pengguna kereta api di masa mendatang. Dengan stabilnya kepadatan penumpang dan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat, KAI Group berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan. Peningkatan ini tidak hanya di sektor fasilitas dan kapasitas penumpang, namun juga dalam hal ketepatan waktu dan keamanan perjalanan.

Selain itu, KAI Group juga melihat adanya perubahan tren dalam penggunaan transportasi selama libur Nataru. Masyarakat kini lebih cenderung memilih moda transportasi yang tidak hanya aman dan nyaman tetapi juga menyediakan konektivitas yang baik dengan moda transportasi lainnya. Ini merupakan tantangan dan peluang bagi KAI Group untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi transportasi yang terintegrasi sesuai kebutuhan masyarakat.

Di masa mendatang, KAI Group akan berfokus pada peningkatan infrastruktur dan teknologi untuk menunjang operasional. Dalam menghadapi kemungkinan lonjakan penumpang di masa liburan mendatang, pengembangan sistem yang lebih terintegrasi dan efisien menjadi prioritas utama. Upaya ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap transportasi kereta api sebagai salah satu pilihan utama.

Prestasi KAI Group dalam periode liburan Nataru ini menjadi bukti bahwa transportasi kereta api di Indonesia telah menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat. Pengembangan lebih lanjut dari interkoneksi dan kualitas layanan diprediksi akan mengukuhkan posisi ini lebih solid di masa depan. Dengan strategi pengembangan dan inovasi berkelanjutan, KAI Group optimis dapat terus mengakomodasi kebutuhan perjalanan masyarakat yang kian meningkat dan beragam.