Kenaikan HPE Tembaga Desember 2025 Dorong Optimisme Industri Nasional

Selasa, 02 Desember 2025 | 09:19:31 WIB
Kenaikan HPE Tembaga Desember 2025 Dorong Optimisme Industri Nasional

JAKARTA - Harga Patokan Ekspor (HPE) konsentrat tembaga menunjukkan tren kenaikan pada awal Desember 2025. 

Periode pertama bulan ini, HPE ditetapkan sebesar US$ 5.462,63 per Wet Metrik Ton (WMT), meningkat 0,55% dibanding posisi periode kedua November 2025 yang sebesar US$ 5.432,58 per WMT. 

Kenaikan ini menjadi indikator permintaan global terhadap tembaga yang tetap tinggi, seiring perkembangan industri energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Penetapan HPE Berdasarkan Data dan Koordinasi Lintas Kementerian

Penetapan HPE konsentrat tembaga tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 2243 Tahun 2025 tentang HPE atas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar. Kepmendag tersebut ditetapkan pada 28 November 2025 dan berlaku untuk periode 1–14 Desember 2025.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Tommy Andana, menjelaskan bahwa penetapan HPE dilakukan secara kredibel, transparan, dan berbasis data. 

“HPE konsentrat tembaga ditetapkan berdasarkan masukan teknis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengacu pada data London Metal Exchange (LME) untuk tembaga serta London Bullion Market Association (LBMA) untuk emas dan perak,” terangnya.

Tommy menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian dalam penetapan HPE. Proses ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kemendag, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian. 

“Sinergi lintas kementerian dilakukan untuk memastikan penetapan HPE mencerminkan kondisi dan perkembangan pasar global secara objektif,” pungkasnya.

Faktor Kenaikan HPE Konsentrat Tembaga

Menurut Tommy, kenaikan HPE konsentrat tembaga pada periode awal Desember 2025 didorong oleh meningkatnya permintaan global terhadap logam tersebut. Sektor yang menjadi pendorong utama antara lain industri energi terbarukan seperti panel surya, kendaraan listrik, serta berbagai perangkat elektronik.

“Selain itu, fluktuasi nilai tukar dan pasokan yang terbatas akibat gangguan produksi di sejumlah tambang besar dunia turut memengaruhi nilai HPE,” jelas Tommy.

Gangguan pasokan ini menambah tekanan terhadap ketersediaan tembaga di pasar global, sehingga mendorong kenaikan harga.

Dampak Fluktuasi Harga Logam

Selain konsentrat tembaga, fluktuasi harga logam lain juga memengaruhi perhitungan HPE. Pada periode pertama Desember 2025, harga tembaga turun tipis 0,07%, sebagian karena pasokan dari beberapa tambang memiliki kadar lebih rendah. 

Di sisi lain, harga emas naik 0,92% dan perak naik 4,72% dibandingkan periode separuh kedua November 2025.

Kenaikan harga emas dan perak, menurut Tommy, dipicu oleh meningkatnya minat investor terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai (safe haven), di tengah ketidakpastian pasar global. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi harga logam tidak hanya dipengaruhi oleh permintaan industri, tetapi juga sentimen investor.

HPE Sebagai Instrumen Kepastian Industri

HPE konsentrat tembaga menjadi acuan penting bagi para pelaku industri dan eksportir. Penetapan harga ini memberikan kepastian usaha, sekaligus mencerminkan kondisi pasar global. 

Dengan transparansi dalam penetapan dan koordinasi antar kementerian, HPE diharapkan dapat menjadi instrumen yang adil bagi produsen dan eksportir.

Tommy menegaskan bahwa setiap kenaikan atau penurunan HPE selalu didasarkan pada data teknis dan analisis pasar internasional, sehingga keputusan yang diambil bersifat objektif dan relevan dengan dinamika global. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas perdagangan komoditas strategis Indonesia di pasar dunia.

Prospek Permintaan Tembaga Global

Melihat tren saat ini, permintaan global terhadap tembaga diperkirakan akan terus meningkat seiring transisi energi bersih dan elektrifikasi transportasi. Panel surya, kendaraan listrik, baterai, serta perangkat elektronik modern semuanya membutuhkan tembaga dalam jumlah signifikan.

Kondisi ini menjadi peluang bagi Indonesia, sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia, untuk meningkatkan ekspor sekaligus mendukung industri domestik.

Dengan HPE yang ditetapkan secara transparan dan berbasis data, pemerintah memberikan sinyal positif bagi investor dan pelaku industri untuk merencanakan produksi dan ekspor mereka.

Kenaikan Harga Patokan Ekspor konsentrat tembaga sebesar 0,55% pada awal Desember 2025 mencerminkan permintaan global yang kuat dan pasokan yang terbatas. Penetapan HPE dilakukan secara transparan, berbasis data, dan melalui koordinasi lintas kementerian untuk memberikan kepastian bagi industri.

Fluktuasi harga logam, termasuk emas dan perak, juga memengaruhi HPE, dengan logam mulia mencatat kenaikan karena meningkatnya minat investor. 

Secara keseluruhan, kenaikan HPE mencerminkan kondisi pasar global yang dinamis, serta prospek industri tembaga Indonesia yang tetap menarik di tengah perkembangan energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Dengan penetapan harga yang kredibel dan objektif, HPE menjadi acuan penting bagi produsen dan eksportir tembaga Indonesia, sekaligus memperkuat posisi negara sebagai pemain strategis dalam perdagangan logam global.

Terkini