JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur (Jatim) mengalami fluktuasi yang signifikan setiap harinya, mencerminkan dinamika kebutuhan pokok masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Pada Selasa, 2 Desember 2025, harga cabai, gas elpiji, dan daging sapi tercatat naik, sementara daging ayam kampung dan telur ayam kampung mengalami penurunan. Bahan pokok lainnya relatif stabil, tanpa perubahan signifikan.
Pemantauan harga sembako menjadi penting bagi masyarakat, tidak hanya untuk mengatur belanja harian tetapi juga menjaga kestabilan pengeluaran rumah tangga. Informasi harga harian ini membantu masyarakat merencanakan kebutuhan dapur agar tidak terbebani kenaikan harga yang mendadak.
Daftar Harga Sembako Terbaru di Jawa Timur
Sembako, yang merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok, meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji, serta garam. Selain itu, cabai menjadi komoditas penting karena perannya dalam kebutuhan dapur masyarakat sehari-hari.
Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur per pukul 09.37 WIB, harga sembako hari ini adalah:
Beras Premium: Rp 14.853/kg
Beras Medium: Rp 12.911/kg
Gula kristal putih: Rp 16.427/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.592/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.502/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.533/liter
Daging sapi paha belakang: Rp 119.636/kg
Daging ayam ras: Rp 36.194/kg
Daging ayam kampung: Rp 68.104/kg
Telur ayam ras: Rp 27.970/kg
Telur ayam kampung: Rp 45.434/kg
Susu kental manis merek Bendera: Rp 12.340/370 gr
Susu kental manis merek Indomilk: Rp 12.317/370 gr
Garam halus: Rp 9.575/kg
Cabai merah keriting: Rp 49.268/kg
Cabai merah besar: Rp 49.268/kg
Cabai rawit merah: Rp 57.435/kg
Bawang merah: Rp 41.704/kg
Bawang putih: Rp 30.228/kg
Gas elpiji: Rp 19.843
Dalam data pergerakan harga, daging ayam kampung turun Rp 370 atau 0,54 persen, telur ayam kampung turun Rp 1.144 atau 2,46 persen.
Sebaliknya, cabai rawit naik signifikan sebesar Rp 4.768 atau 9,05 persen, cabai keriting naik Rp 827 atau 1,71 persen, cabai besar naik Rp 303 atau 0,62 persen, gas elpiji naik Rp 145 atau 0,74 persen, dan daging sapi naik Rp 274 atau 0,23 persen.
Faktor Penyebab Fluktuasi Harga Sembako
Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain:
Permintaan dan Penawaran: Kenaikan permintaan sementara pasokan terbatas menyebabkan harga meningkat. Sebaliknya, jika pasokan berlebih, harga cenderung turun.
Cuaca dan Bencana Alam: Cuaca ekstrem atau bencana alam dapat merusak tanaman, mengurangi pasokan, dan mendorong kenaikan harga.
Kebijakan Pemerintah: Subsidi, pajak, regulasi impor, atau pembatasan distribusi memengaruhi harga pokok.
Biaya Produksi dan Transportasi: Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja meningkatkan biaya produksi yang diteruskan ke konsumen.
Fluktuasi Nilai Tukar: Untuk komoditas impor, depresiasi mata uang lokal dapat menambah harga barang di pasar domestik.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi: Inflasi yang tinggi membuat biaya hidup meningkat, termasuk harga sembako. Kondisi ekonomi tidak stabil juga memengaruhi daya beli masyarakat.
Rantai Distribusi: Kemacetan, mogok, atau masalah logistik lain dapat menunda pengiriman, sehingga pasokan terbatas dan harga naik.
Faktor-faktor ini menjelaskan mengapa harga sembako di Jawa Timur dapat berubah dari hari ke hari, bahkan berbeda di tiap pasar tradisional atau modern.
Pentingnya Pemantauan Harga Harian
Masyarakat disarankan untuk rutin memantau harga kebutuhan pokok melalui sistem informasi resmi, media lokal, atau aplikasi daring agar mampu merencanakan pengeluaran dengan lebih efisien.
Selain itu, pemantauan harga juga membantu pemerintah dan pihak terkait dalam merumuskan kebijakan stabilisasi harga yang tepat sasaran.
Harga sembako yang fluktuatif menuntut kehati-hatian konsumen dalam mengatur pengeluaran. Dengan mengetahui tren harga harian, masyarakat dapat memprioritaskan pembelian barang yang mengalami kenaikan signifikan, misalnya cabai, gas elpiji, atau daging sapi.
Harga sembako di Jawa Timur per 2 Desember 2025 menunjukkan tren yang beragam. Cabai dan gas elpiji naik, sementara daging ayam kampung dan telur ayam kampung turun. Faktor utama yang mempengaruhi fluktuasi harga mencakup permintaan, cuaca, kebijakan pemerintah, biaya produksi, inflasi, dan masalah distribusi.
Pemantauan harian harga sembako menjadi kunci untuk membantu masyarakat merencanakan belanja, menjaga kestabilan pengeluaran rumah tangga, dan memberikan informasi bagi pemerintah untuk menstabilkan pasar.
Dengan informasi yang akurat, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa terbebani lonjakan harga mendadak.