JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Selasa, 2 Desember 2025, setelah sebelumnya mencatat pelemahan tipis.
Penguatan ini menandai respons positif pasar terhadap perkembangan sentimen global dan domestik yang memengaruhi perdagangan mata uang.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali perdagangan dengan menguat 0,19% ke level Rp16.631 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS sedikit naik 0,01% ke posisi 99,42.
Kinerja rupiah berbeda dengan sejumlah mata uang Asia lainnya, yang sebagian besar melemah. Misalnya, yen Jepang turun 0,09%, dolar Hong Kong melemah 0,02%, dolar Singapura 0,01%, dan won Korea Selatan 0,09%. Mata uang lainnya, seperti yuan China, rupee India, dan baht Thailand, masing-masing melemah 0,06%, 0,11%, dan 0,15%.
Rupiah ditutup melemah 0,07% atau 12 poin ke level Rp16.663 per dolar AS. Direktur PT Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa pergerakan rupiah hari ini akan fluktuatif, namun berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.630–Rp16.670 per dolar AS.
Sentimen Global Dorong Pergerakan Rupiah
Pergerakan rupiah hari ini juga dipengaruhi oleh sentimen dari luar negeri. Dolar AS mengalami pelemahan awal Desember akibat pergeseran ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan The Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat).
Menurut Ibrahim, pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 87% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan depan. Prediksi ini bersumber dari perangkat CME FedWatch, yang menjadi acuan bagi trader dalam menilai potensi langkah kebijakan moneter AS.
Kondisi ini membuat rupiah lebih bertenaga dibandingkan sebagian besar mata uang Asia lainnya, karena ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat cenderung melemahkan dolar dan memberi ruang bagi mata uang negara berkembang untuk menguat.
Kurs Dolar AS di Bank BCA
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menetapkan kurs jual dan beli dolar AS hari ini berdasarkan beberapa skema. Pada pukul 10.44 WIB, harga beli tercatat Rp16.625 dan harga jual Rp16.645 untuk e-rate.
Sementara itu, berdasarkan TT Counter, harga beli dan jual masing-masing Rp16.450 dan Rp16.760. Untuk Bank Notes, BCA menetapkan harga beli Rp16.460 per dolar AS dan harga jual Rp16.760.
Perbedaan harga tersebut mencerminkan beragam kebutuhan transaksi, mulai dari transfer antarbank hingga pembelian fisik dolar untuk kebutuhan valuta asing.
Kurs Dolar AS di Bank BRI
Di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI), kurs e-rate dolar AS pukul 10.34 WIB ditetapkan Rp16.633 untuk beli dan Rp16.657 untuk jual. Sementara itu, TT Counter BRI mencatat harga beli dan jual masing-masing Rp16.535 dan Rp16.735.
Pergerakan ini sejalan dengan penguatan rupiah terhadap dolar di pasar domestik, sekaligus memberikan pilihan bagi nasabah yang ingin melakukan transaksi dalam dolar AS.
Kurs Dolar AS di Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menetapkan kurs special rate dolar AS pada pukul 08.52 WIB masing-masing Rp16.610 untuk beli dan Rp16.640 untuk jual.
Berdasarkan TT Counter, harga beli tercatat Rp16.425 dan harga jual Rp16.725, sedangkan Bank Notes menetapkan harga beli dan jual sama, yakni Rp16.425 dan Rp16.725, dengan pembaruan terakhir pukul 09.21 WIB.
Perbedaan kurs di Mandiri menunjukkan fleksibilitas bank dalam menyesuaikan harga berdasarkan jenis transaksi dan kebutuhan nasabah.
Kurs Dolar AS di Bank BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menetapkan kurs special rates dolar AS pukul 10.50 WIB sebesar Rp16.626 untuk beli dan Rp16.656 untuk jual. Sementara itu, TT Counter dan Bank Notes menetapkan harga beli Rp16.480 dan jual Rp16.780 pada waktu yang sama.
Penetapan harga serupa di berbagai skema transaksi memberikan nasabah berbagai opsi untuk membeli atau menjual dolar sesuai kebutuhan.
Proyeksi Pergerakan Rupiah
Dengan dukungan sentimen global yang melemahkan dolar AS, analis memproyeksikan rupiah bergerak dalam rentang yang relatif stabil hari ini. Kenaikan tipis rupiah di awal perdagangan menjadi indikasi bahwa pasar menunggu konfirmasi langkah kebijakan The Fed pekan depan.
Fluktuasi wajar terjadi karena pelaku pasar menyesuaikan posisi trading dengan ekspektasi perubahan suku bunga di Amerika Serikat.
Investor dan pelaku pasar disarankan memantau pergerakan kurs sepanjang hari karena volatilitas dapat meningkat mendekati pengumuman kebijakan moneter, baik di tingkat domestik maupun internasional.
Secara keseluruhan, rupiah mengawali perdagangan Selasa, 2 Desember 2025 dengan menguat terhadap dolar AS, berbeda dengan mayoritas mata uang Asia lainnya yang melemah.
Penguatan ini didukung oleh ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed serta sentimen global yang menekan dolar.
Kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini menunjukkan variasi harga sesuai dengan skema transaksi, mulai dari e-rate, TT Counter, hingga Bank Notes. Dengan informasi kurs yang lengkap, nasabah dapat memilih opsi transaksi yang sesuai dengan kebutuhan, baik untuk investasi, perdagangan, maupun kebutuhan bisnis.
Pergerakan tipis rupiah sekaligus menegaskan bahwa pasar valuta asing Indonesia tetap dinamis dan sensitif terhadap sentimen global.
Bagi pelaku pasar maupun masyarakat, pemantauan rutin terhadap kurs menjadi kunci untuk mengambil keputusan finansial yang tepat.