Kenali 4 Ciri-ciri Lipstik Kedaluwarsa yang Perlu Diketahui Agar Bibir Aman

Rabu, 03 Desember 2025 | 09:04:48 WIB
Kenali 4 Ciri-ciri Lipstik Kedaluwarsa yang Perlu Diketahui Agar Bibir Aman

JAKARTA - Banyak orang mengandalkan lipstik sebagai produk makeup utama untuk menunjang tampilan sehari-hari.

Namun, tidak semua pengguna memperhatikan masa kedaluwarsa produk yang dipoleskan ke bibir mereka. Padahal, lipstik yang sudah melewati usia pakainya bisa menimbulkan risiko iritasi hingga masalah kesehatan kulit. 

Sebelum melihat ciri-cirinya, penting untuk memahami bahwa produk bibir memiliki formula yang dapat berubah seiring waktu, terlebih jika sering terpapar suhu panas, kelembapan, atau tempat penyimpanan yang kurang tepat. 

Dengan mengenali tanda-tanda lipstik yang tak lagi layak pakai, Anda bisa menghindari risiko yang tidak diinginkan serta menjaga kesehatan bibir tetap optimal. Informasi lengkap mengenai tanda lipstik kedaluwarsa berikut diambil dari Lips Carpenter, tanpa mengubah isi aslinya.

Tanda Penampilan Lipstik Mulai Rusak

Salah satu tanda paling mudah dikenali dari lipstik yang sudah kedaluwarsa adalah perubahan pada penampilannya. Permukaan lipstik yang biasanya halus dapat menunjukkan retakan atau bahkan titik-titik jamur. Kemunculan jamur ini bisa disebabkan oleh kelembapan berlebih, kontaminasi dari permukaan bibir, usia produk yang terlalu lama, atau penyimpanan yang tidak sesuai.

Memeriksa kondisi visual lipstik adalah langkah pertama sebelum menggunakannya kembali. Jika Anda mendapati retakan atau tanda pertumbuhan jamur, itu sudah menjadi sinyal jelas bahwa lipstik tersebut tidak lagi aman digunakan. Jamur yang tumbuh pada formula kosmetik bisa menimbulkan reaksi buruk pada kulit, sehingga sangat disarankan segera membuang lipstik yang menunjukkan ciri ini.

Aroma Lipstik Menjadi Tidak Sedap

Perubahan aroma juga menjadi indikator kuat bahwa lipstik sudah tidak layak pakai. Lipstik yang masih bagus biasanya memiliki wangi khas, entah lembut atau netral. Namun, ketika aromanya berubah menjadi tengik atau tidak sedap, besar kemungkinan formulanya telah rusak.

Bau tengik muncul akibat oksidasi bahan dasar lipstik, terutama minyak yang menjadi komponen utama dalam produk bibir. Ketika minyak tersebut terurai, aromanya akan berubah dan menunjukkan bahwa kualitas lipstik sudah menurun drastis. Menggunakan lipstik yang berbau tidak sedap berisiko memicu iritasi bibir atau reaksi alergi. Karena itu, apabila Anda mencium aroma aneh ketika membuka lipstik, langkah terbaik adalah tidak menggunakannya lagi.

Tekstur Lipstik Tidak Lagi Konsisten

Tekstur merupakan faktor penting untuk menentukan apakah lipstik masih dalam kondisi baik. Lipstik yang aman digunakan biasanya terasa halus, lembut, dan mudah diaplikasikan pada bibir. Untuk mengeceknya, Anda bisa melakukan uji swatch pada pergelangan tangan atau lengan bagian dalam.

Jika lipstik terasa lembut dan merata saat diaplikasikan, kemungkinan besar kondisi produknya masih layak. Namun, bila teksturnya mulai kering, menggumpal, lengket, atau tampak tidak merata, ini menandakan bahwa lipstik sudah rusak. Perubahan tekstur seperti ini dapat memengaruhi tampilan lipstik di bibir dan membuat hasil riasan tampak tidak maksimal.

Lipstik dengan tekstur berubah juga berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan iritasi jika formula yang rusak mengenai kulit sensitif di area bibir. Karena itu, penting untuk tidak memaksakan penggunaan lipstik yang sudah menunjukkan perubahan tekstur.

Warna Lipstik Mengalami Perubahan

Selain tampilan dan tekstur, perubahan warna juga memberikan petunjuk bahwa lipstik telah melewati masa pakainya. Cara sederhana mengetahuinya adalah dengan melakukan swatch sebagaimana langkah sebelumnya. Perhatikan apakah warnanya masih sesuai dengan tampilan saat lipstik baru pertama kali digunakan.

Jika warna lipstik tampak pudar, berubah, atau terpisah dari warna aslinya, itu merupakan sinyal bahwa produk sudah mengalami penurunan kualitas. Pigmen lipstik dapat mengubah intensitas warna seiring waktu, terutama apabila sering terpapar panas atau cahaya langsung. Pergeseran warna tersebut menunjukkan bahwa hasil aplikasi tidak akan lagi optimal dan sebaiknya lipstik tidak digunakan kembali.

Perubahan warna menandakan bahwa reaksi kimia alami dalam formula lipstik telah terjadi, yang biasanya menjadi karakteristik utama produk yang sudah kedaluwarsa. Meskipun terkadang warna yang berubah masih tampak menarik, namun tidak lagi aman dioleskan pada kulit bibir.

Dengan memahami berbagai perubahan yang terjadi pada lipstik, pengguna dapat lebih waspada sebelum memakai produk yang berpotensi berbahaya. Lipstik kedaluwarsa memiliki risiko mengandung bakteri serta bisa memicu iritasi, alergi, hingga infeksi pada kulit bibir. Selain memperhatikan ciri-ciri yang sudah disebutkan, selalu biasakan mengecek tanggal kedaluwarsa pada kemasan atau bagian bawah tabung lipstik.

Menjaga kebersihan lipstik, menyimpannya di tempat yang sejuk, serta memastikan tutupnya selalu rapat setelah penggunaan dapat membantu memperpanjang usia pakai produk. Kesadaran ini membuat rutinitas riasan menjadi lebih aman dan hasilnya tetap maksimal. Jika Anda ingin versi artikel yang lebih singkat atau dengan sudut pandang berbeda lagi, silakan beri tahu!

Terkini