Gibran Tinjau Langsung Penanganan Bencana di Tiga Provinsi Sumatera

Kamis, 04 Desember 2025 | 08:11:11 WIB
Gibran Tinjau Langsung Penanganan Bencana di Tiga Provinsi Sumatera

JAKARTA - Respons pemerintah pusat terhadap bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera kembali diperkuat melalui langkah cepat Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

Dengan prioritas untuk memantau langsung kondisi masyarakat serta memastikan koordinasi penanganan bencana berjalan efektif, Gibran terbang ke wilayah terdampak sejak subuh. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari rangkaian operasi kemanusiaan nasional yang sebelumnya telah diawali dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto mengenai percepatan mitigasi dan pemulihan.

Mengambil pendekatan lapangan sebagai fokus utamanya, Gibran ingin memastikan bahwa berbagai hambatan yang ditemui petugas di daerah bisa segera terinventarisasi. Dengan situasi bencana yang belum sepenuhnya pulih dan jumlah korban yang terus diperbarui, kebutuhan akan koordinasi cepat antarinstansi menjadi krusial. Melalui kunjungan langsung ke tiga provinsi sekaligus, pemerintah ingin memastikan penanganan berjalan tepat sasaran, mulai dari evakuasi hingga distribusi logistik.

Keberangkatan Subuh Menuju Sumatera untuk Misi Kemanusiaan

Wapres Gibran memulai rangkaian kunjungannya dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Berangkat pada sekitar pukul 05.00 WIB, ia menumpangi pesawat Kepresidenan Boeing 737-800 menuju Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat. Dengan mengenakan kemeja biru dipadukan celana hitam dan sepatu kets, Gibran didampingi Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto serta Anggota DPR RI Andre Rosiade.

Keberangkatan yang dilakukan pada waktu sangat pagi ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan waktu agar peninjauan dapat dilakukan seefisien mungkin. Situasi bencana yang dinamis serta medan yang cukup menantang membuat pemantauan langsung membutuhkan waktu yang panjang, termasuk perjalanan udara antardaerah.

Prioritas Utama: Memastikan Penanganan Berjalan Tanpa Hambatan

Dalam agenda kerjanya, Gibran menegaskan keinginannya untuk melihat langsung kondisi warga serta proses kerja tim di lapangan. Ia ingin mengidentifikasi kendala teknis maupun logistik yang dapat menghambat upaya penyelamatan dan pemulihan.

Kunjungannya juga diarahkan untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menekankan bahwa mitigasi, penanganan darurat, hingga tahap pemulihan harus dilaksanakan cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.

Rangkaian Perjalanan ke Tiga Lokasi Terdampak Bencana

Setelah meninjau situasi di Sumatera Barat, Wapres melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kunjungan ini menjadi penting mengingat wilayah tersebut juga mengalami dampak signifikan akibat banjir bandang dan tanah longsor.

Perjalanan kemudian berlanjut menuju Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Daerah ini termasuk salah satu wilayah yang terkena dampak serius, sehingga koordinasi penanganan dan distribusi bantuan terus menjadi perhatian utama pemerintah pusat.

Rangkaian kunjungan lintas provinsi ini menunjukkan bahwa pemerintah ingin memastikan tidak ada daerah terdampak yang luput dari pemantauan langsung. Dengan situasi lapangan yang berbeda-beda di tiap wilayah, langkah ini membantu mempercepat evaluasi serta penyusunan langkah lanjutan.

Peninjauan Gudang Logistik Sebelum Kembali ke Jakarta

Sebelum kembali ke Jakarta, Gibran dijadwalkan meninjau gudang logistik di Lanud Soewondo Polonia Medan. Gudang ini merupakan pusat distribusi bantuan untuk berbagai wilayah yang terdampak di Sumatera. Dari titik ini, berbagai kebutuhan dasar seperti makanan, tenda, obat-obatan, hingga perlengkapan evakuasi disalurkan ke daerah-daerah yang masih dalam masa tanggap darurat.

Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses distribusi berjalan lancar, terutama mengingat beberapa daerah masih terisolasi dan bergantung pada suplai bantuan yang dibawa melalui jalur udara maupun darat.

Kondisi Terbaru Korban dan Penanganan di Lapangan

Data terbaru dari Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) per Rabu (3/12) sore menyebutkan bahwa jumlah korban di tiga provinsi Sumatera—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—telah mencapai 770 orang. Angka ini menunjukkan betapa besar skala bencana yang terjadi.

Selain itu, masih terdapat ratusan korban hilang. Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan secara masif oleh tim penyelamat yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, hingga relawan. Situasi ini memperlihatkan bahwa penanggulangan bencana masih berada pada fase kritis dan membutuhkan perhatian menyeluruh.

Presiden Prabowo Sudah Lebih Dahulu Meninjau Lokasi Bencana

Sebelum kedatangan Gibran, Presiden Prabowo Subianto telah lebih dahulu meninjau langsung lokasi-lokasi terdampak di tiga provinsi tersebut pada Senin, 1 Desember 2025. Kedua kunjungan ini menegaskan bahwa pemerintah menempatkan penanganan bencana Sumatera sebagai prioritas nasional.

Dengan rangkaian kunjungan tersebut, pemerintah memastikan bahwa seluruh upaya penyelamatan, pemenuhan kebutuhan dasar, hingga pemulihan infrastruktur dapat dilakukan dengan cepat melalui kerja bersama lintas kementerian dan lembaga.

Terkini