Rukun Raharja (RAJA) Bukukan Pendapatan Rp3,26 Triliun hingga Kuartal III/2025

Kamis, 04 Desember 2025 | 10:13:50 WIB
Rukun Raharja (RAJA) Bukukan Pendapatan Rp3,26 Triliun hingga Kuartal III/2025

JAKARTA — Di tengah dinamika industri migas nasional, PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), emiten terafiliasi pengusaha Happy Hapsoro, menunjukkan konsistensi dalam menjaga performa bisnisnya sepanjang 2025. 

Alih-alih menonjolkan data angka pendapatan semata, perusahaan menekankan bahwa penguatan portofolio dan arah ekspansi korporasi menjadi fondasi utama dalam menjaga keberlanjutan usaha. Melalui strategi diversifikasi dan penataan ulang kepemilikan, RAJA berupaya memastikan pertumbuhan bisnis tetap terjaga sejalan dengan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan manajemen.

Pendapatan RAJA Didominasi Segmen Gas dan Jasa Energi

Laporan keuangan kuartal III/2025 menunjukkan stabilitas kinerja perseroan, di mana RAJA membukukan pendapatan dari aktivitas energi dan layanan terkait yang terus meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan dari pihak ketiga menjadi penyumbang terbesar, sedangkan kontribusi dari pihak berelasi melengkapi total pendapatan sembilan bulan pertama tahun berjalan.

Penjualan gas menjadi kontributor utama, diikuti lifting minyak dan gas, jasa penyaluran minyak dari kerja sama operasi, serta segmen operasi dan pemeliharaan yang memberikan dukungan tambahan terhadap pendapatan perusahaan.

Laba Bersih Terkoreksi Akibat Strategi Divestasi

Beban pokok pendapatan RAJA meningkat tipis, sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh divestasi sebagian kepemilikan RAJA di PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) seiring pelaksanaan IPO RATU pada awal 2025.

Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk., Djauhar Maulidi, menjelaskan bahwa langkah divestasi tersebut merupakan bagian dari strategi korporasi untuk memperkuat permodalan dan fokus bisnis.
“Langkah divestasi ini tetap berada dalam koridor strategi korporasi untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan fokus pada bisnis inti, serta mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di masa mendatang,” ujarnya.

Belanja Modal Difokuskan ke Proyek Proyek Strategis

Hingga kuartal III/2025, RAJA mencatat realisasi capital expenditure (capex) yang diarahkan pada proyek strategis seperti pembangunan kompresor di Sengkang, pembangunan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda, serta pembiayaan akuisisi Hafar Group.

Proyek-proyek tersebut menjadi bagian penting dari upaya RAJA memperkuat sektor midstream sebagai motor pertumbuhan pada sisa tahun berjalan.

Akuisisi Hafar Group Perkuat Bisnis Midstream dan Layanan Offshore

Akuisisi Hafar Group menjadi langkah signifikan bagi RAJA. Perusahaan tersebut memiliki kompetensi di sektor Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) serta jasa pelayaran lepas pantai. Integrasi Hafar diharapkan memperluas kapasitas RAJA dalam pengembangan infrastruktur gas dan layanan offshore.

Langkah ini memperkuat strategi RAJA untuk meningkatkan kapabilitas bisnis midstream yang selama ini menjadi tulang punggung ekspansi perusahaan.

Kontribusi Proyek Ubadari dan Operasional Kompresor Sengkang

Kinerja RAJA diprediksi menguat seiring naiknya kontribusi dari proyek EPCI di Ubadari, Papua Barat. Selain itu, kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, ditargetkan beroperasi pada kuartal IV/2025, memperluas kapasitas distribusi energi RAJA.

Djauhar optimistis pencapaian ini akan menopang peningkatan pendapatan dan profitabilitas hingga akhir tahun.

RAJA Tetap Optimistis Menutup Tahun dengan Kinerja Lebih Baik

“Hingga kuartal III 2025, kinerja perseroan terus menunjukkan konsistensi dan berada dalam jalur yang sesuai dengan proyeksi kami. Dengan capaian ini, manajemen optimistis dapat menuntaskan target kinerja tahun 2025 dengan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Djauhar.

RAJA menegaskan posisinya sebagai pemain penting dalam infrastruktur energi nasional melalui strategi terukur, ekspansi midstream, dan diversifikasi bisnis yang memperkuat ketahanan perusahaan menghadapi dinamika industri energi global.

Terkini