BGN Siapkan 8.200 SPPG Layani Wilayah Terpencil Indonesia

Kamis, 04 Desember 2025 | 12:08:17 WIB
BGN Siapkan 8.200 SPPG Layani Wilayah Terpencil Indonesia

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Badan Gizi Nasional (BGN) berencana membangun 8.200 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah terpencil.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan akses gizi seimbang bagi anak-anak dan masyarakat di daerah sulit dijangkau.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa pembangunan SPPG ini menjadi prioritas untuk memperluas jangkauan layanan gizi. 

“Sekarang itu sudah teridentifikasi ada 8.200 SPPG di daerah terpencil yang sudah akan dibangun,” kata Dadan.

Dari total itu, 4.700 SPPG sedang dalam proses pembangunan. Sedangkan 170 unit diproyeksikan rampung pada Desember 2025. Dadan menambahkan, jumlah penerima manfaat dari pembangunan tahap ini diperkirakan tidak lebih dari 3 juta orang di seluruh Indonesia.

“Dalam proses itu 4.700. Yang akan selesai Desember kurang lebih 170 dan itu jumlah penerima manfaatnya tidak lebih dari 3 juta orang di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Target Pembangunan SPPG hingga April 2026

Pemerintah menargetkan seluruh pembangunan 8.200 SPPG di wilayah terpencil selesai pada April 2026. Dengan perhitungan ini, program MBG diharapkan dapat melayani total 82,9 juta penerima manfaat.

“Ya kita usahakan (April 2026), karena Desember ini kemungkinan besar baru akan terbentuk 20.000 SPPG di aglomerasi, ditambah 170 di daerah terpencil,” ujar Dadan.

Dengan progres pembangunan tersebut, Dadan yakin pada Maret atau April 2026, seluruh penerima program MBG dapat dilayani secara penuh. “Tetapi dalam dua bulan berikutnya, di Januari, Februari, kemungkinan besar seluruh SPPG sudah terbentuk sehingga Maret atau April 82,9 juta sudah bisa dilayani,” tambahnya.

Sebelumnya, Dadan menargetkan 82,9 juta penerima MBG dapat dicapai pada akhir 2025. Namun realisasi hingga Oktober 2025 baru mencapai 39,5 juta penerima manfaat, dengan 13.514 SPPG yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan.

“Hari ini sudah ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dan berpotensi melayani 39,5 juta. Akhir bulan ini, mungkin kita sudah akan melayani 40 juta,” ujar Dadan.

Arahan Presiden Fokus pada Kualitas Pelaksanaan

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa pelaksanaan program MBG lebih penting daripada mengejar target jumlah penerima. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada 20 Oktober 2025, Presiden menekankan agar Kepala BGN tidak memaksakan target 82,9 juta pada 2025.

“Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan, ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya,'" kata Prabowo.

Presiden menambahkan, kualitas pelaksanaan program MBG, termasuk akurasi distribusi pangan bergizi, menjadi hal utama. Hal ini untuk menghindari kesalahan, insiden pangan, atau ketidaksesuaian distribusi di lapangan.

SPPG sebagai Pilar Program MBG

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) merupakan fasilitas utama dalam program MBG yang menargetkan peningkatan kecukupan gizi anak-anak Indonesia, khususnya di jenjang pendidikan dasar. SPPG tidak hanya hadir di kota-kota besar, tetapi difokuskan di wilayah terpencil yang sulit dijangkau layanan pangan bergizi.

Setiap SPPG berperan sebagai dapur dan pusat distribusi pangan, termasuk makanan bernutrisi yang sesuai standar gizi anak-anak. Selain itu, SPPG juga menjadi media edukasi gizi bagi masyarakat sekitar, sehingga manfaat program tidak hanya bersifat konsumtif tetapi juga edukatif.

Dadan menekankan, pembangunan SPPG dilakukan bertahap untuk memastikan fasilitas siap dan penerima manfaat dapat dilayani optimal. Ke depannya, SPPG di wilayah terpencil akan menjadi pilar penting pemerataan gizi nasional.

Perkembangan Program MBG di Aglomerasi

Selain wilayah terpencil, pembangunan SPPG juga berlangsung di kawasan aglomerasi. Hingga Desember 2025, diperkirakan sudah terbentuk sekitar 20.000 SPPG di kota-kota besar. Tambahan 170 SPPG di daerah terpencil menjadi langkah lanjutan untuk memperluas cakupan MBG.

Dengan timeline ini, pemerintah berharap penerima MBG di seluruh Indonesia dapat mencapai target 82,9 juta pada awal 2026, memastikan bahwa anak-anak dan masyarakat yang membutuhkan gizi seimbang bisa mendapatkan layanan secara merata.

Langkah BGN membangun 8.200 SPPG di wilayah terpencil menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas akses pangan bergizi. 

Dengan fokus pada kualitas pelaksanaan, dukungan dari Presiden, dan strategi pembangunan bertahap, program MBG diharapkan dapat mencapai target nasional dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia.

Terkini