BRIN Fokus Riset Sesuai Kebutuhan Pengusaha Tingkatkan Industri

Kamis, 04 Desember 2025 | 12:08:19 WIB
BRIN Fokus Riset Sesuai Kebutuhan Pengusaha Tingkatkan Industri

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengambil langkah strategis dengan melakukan riset yang berbasis pada kebutuhan pengusaha. 

Langkah ini dimaksudkan agar inovasi yang dihasilkan BRIN dapat langsung dihilirisasi dan memberi dampak nyata bagi industri di Indonesia.

Kepala BRIN, Prof. Arif Satria, menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2025 di Jakarta.

“Jadi riset bukan hanya imajinasi peneliti, riset berbasis pada kebutuhan. Jadi shifting orientasi riset berbasis pada kebutuhan, agar semua investasi berdampak bagi industri,” ujar Arif.

Ia menambahkan, ke depan, misi-misi usaha di Indonesia seharusnya bisa berbasis pada inovasi unggulan serta kekuatan teknologi yang dikembangkan para peneliti. Dengan demikian, riset dan inovasi tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi memberikan kontribusi langsung pada sektor industri.

Sinergi BRIN dan Kadin Percepat Hilirisasi Inovasi

Prof. Arif menekankan pentingnya sinergi antara BRIN dan Kadin. Menurutnya, kolaborasi ini akan memudahkan percepatan realisasi riset dan pengembangan (R&D) berbasis inovasi, sehingga dampaknya langsung terasa di sektor industri.

Belum lama ini, BRIN juga menjalin kerja sama strategis dengan CEO Danantara, sebagai upaya mempercepat hilirisasi dan alih teknologi. Kerja sama ini diharapkan mampu mendukung inovasi agar lebih cepat diaplikasikan pada industri.

Kolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan

BRIN juga membuka peluang kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Kolaborasi riset ini difokuskan pada pengembangan bibit kelapa, kopi, cengkeh, dan lada. 

Langkah ini menunjukkan bahwa BRIN tidak hanya berfokus pada penelitian laboratorium, tetapi juga mengupayakan dampak langsung terhadap sektor pertanian dan pangan.

“Selain itu, inovasi-inovasi yang ada di BRIN sudah saatnya bisa dipercepat realisasinya agar bisa memberi dampak yang besar bagi industri-industri Indonesia,” jelas Arif.

Saat ini, BRIN menitikberatkan riset pada tiga fokus utama: pangan, air, dan energi, yang dianggap strategis bagi pertumbuhan industri nasional.

Dorongan untuk Industri Strategis

Dalam pertemuan dengan Presiden RI, Prabowo Subianto, pada 24 November lalu, Prof. Arif menerima arahan agar BRIN mendorong pengembangan industri strategis, termasuk tekstil, elektronik, dan alas kaki. Arahan ini menjadi landasan bagi BRIN untuk menyesuaikan agenda riset dengan kebutuhan pasar.

“Saya kira dengan komunikasi akan bisa mempercepat proses di bidang penelitian yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. BRIN bisa memberikan masukan agenda-agenda riset yang kira-kira diperlukan untuk mendukung industri ini,” tambah Arif.

Langkah-langkah tersebut menegaskan komitmen BRIN untuk menjadikan riset dan inovasi sebagai fondasi pengembangan industri yang nyata, bukan hanya teori semata.

BRIN dan Masa Depan Inovasi Industri Indonesia

Dengan orientasi riset berbasis kebutuhan pengusaha, BRIN diharapkan mampu:

Mempercepat hilirisasi inovasi dan teknologi.

Membantu industri meningkatkan daya saing melalui inovasi strategis.

Mendukung kolaborasi lintas sektor, termasuk kementerian, Kadin, dan perusahaan swasta.

Kebijakan ini juga akan mendorong para pelaku industri untuk memanfaatkan hasil riset BRIN, sehingga inovasi tidak hanya berhenti di tahap konsep. Dengan begitu, industri di Indonesia dapat tumbuh lebih cepat, efisien, dan berbasis teknologi.

Langkah BRIN melakukan riset berbasis kebutuhan pengusaha menjadi strategi penting untuk mendorong hilirisasi inovasi. Dengan fokus pada sinergi, kolaborasi, dan percepatan realisasi teknologi, BRIN menegaskan perannya sebagai motor penggerak kemajuan industri nasional.

Terkini