JAKARTA - Hari ini, Kamis 4 Desember 2025, menjadi momen penting bagi calon investor yang tertarik pada PT Abadi Lestari Indonesia Tbk. (RLCO).
Perusahaan eksportir sarang burung walet ini menutup periode penawaran umum perdana saham (IPO), menandai kesempatan terakhir masyarakat untuk ikut serta sebelum saham RLCO resmi dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember mendatang.
Periode Penawaran dan Harga Saham
IPO RLCO berlangsung sejak 2 Desember 2025 hingga hari ini, 4 Desember 2025. Dalam penawaran ini, perseroan menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp168 per saham, yang merupakan batas atas harga bookbuilding. Selama masa penawaran, harga saham RLCO ditawarkan dalam kisaran Rp150–Rp168 per lembar.
Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 625 juta lembar, masing-masing dengan nilai nominal Rp50 per saham, setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah IPO. Dengan total ini, dana yang dihimpun melalui penawaran umum perdana diperkirakan mencapai Rp105 miliar.
Manajemen RLCO menjelaskan, “Jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya Rp105 miliar,” dikutip pada Kamis 4 Desember 2025.
Alokasi Dana Hasil IPO
Seluruh dana IPO akan digunakan untuk membeli sarang burung walet, yang menjadi lini usaha utama RLCO. Sebanyak 56,33% dana akan dialokasikan untuk modal kerja perusahaan, sedangkan 43,67% lainnya akan digunakan sebagai penyertaan modal pada PT Realfood Winta Asia (RWA) untuk mendukung pembelian sarang burung walet. RLCO menguasai 93,75% saham RWA, memperkuat posisi perusahaan dalam rantai produksi dan distribusi.
Langkah ini menunjukkan strategi RLCO untuk memperkuat lini bisnis inti sekaligus memperluas kapasitas produksi, sehingga dapat menjawab permintaan pasar domestik dan internasional.
Profil Perusahaan dan Pasar Internasional
Berdiri sejak 2014 dan berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur, RLCO telah berkembang dari eksportir sarang burung walet menjadi pemain utama di sektor kesehatan konsumen. Produk RLCO telah menembus pasar internasional, termasuk China, Hong Kong, dan Amerika Serikat.
Selain ekspor bahan mentah, RLCO kini memproduksi berbagai consumer goods. Hingga Mei 2025, kapasitas produksi perusahaan mencakup 32 ton sarang burung walet, 5,4 juta unit produk jar, 2,52 juta unit jelly, dan 1,29 juta unit powder melalui anak usaha.
Portofolio produk meliputi minuman sarang burung walet, kaldu ayam, suplemen kolagen, serta nutrisi berbasis protein.
Manajemen menjelaskan, “Perseroan tumbuh dari eksportir sarang burung walet menjadi salah satu pemimpin kesehatan konsumen di Indonesia. Menyelaraskan diri dengan perubahan preferensi konsumen dan kebutuhan kesehatan, perseroan bertransformasi dari ekspor bahan mentah menjadi produsen untuk produk Superfood melalui anak usaha.”
Jadwal Penting IPO RLCO
Periode Penawaran Umum: 2–4 Desember 2025
Penjatahan Saham: 4 Desember 2025
Distribusi Saham: 5 Desember 2025
Pencatatan Saham di BEI: 8 Desember 2025
Dengan jadwal ini, calon investor yang belum memesan saham RLCO memiliki kesempatan terakhir hari ini untuk ikut berpartisipasi. Setelah penjatahan dan distribusi, saham RLCO resmi tercatat di BEI dan mulai diperdagangkan secara publik.
Prospek Bisnis dan Strategi Ekspansi
RLCO menunjukkan strategi ekspansi yang jelas melalui penggunaan dana IPO. Dengan alokasi modal kerja untuk pembelian sarang burung walet, perusahaan memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi.
Selain itu, penyertaan modal pada RWA memperkuat posisi dalam rantai pasokan, memastikan kemampuan produksi anak usaha tetap optimal.
Transformasi RLCO dari eksportir bahan mentah menjadi produsen produk Superfood dan nutrisi kesehatan juga mencerminkan adaptasi terhadap tren konsumen. Produk bernilai tambah ini mendukung pertumbuhan pendapatan dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar domestik maupun internasional.
Kesempatan Bagi Investor
IPO RLCO menawarkan kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi di sektor yang memiliki permintaan stabil dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Dengan harga saham yang terjangkau, Rp150–Rp168 per lembar, calon investor dapat memperoleh bagian dari 20% modal ditempatkan dan disetor penuh.
Selain itu, strategi perusahaan yang berfokus pada ekspansi kapasitas produksi dan diversifikasi produk menjanjikan potensi pertumbuhan jangka panjang. Investor yang ikut serta sejak IPO dapat merasakan manfaat dari perkembangan perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Hari ini menandai titik penting bagi RLCO dan para calon investor, karena periode penawaran umum saham berakhir pada Kamis, 4 Desember 2025. Bagi yang ingin berpartisipasi dalam IPO RLCO, ini merupakan kesempatan terakhir untuk membeli saham dan mendukung ekspansi perusahaan.
Dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 8 Desember, RLCO siap menorehkan langkah baru dalam sejarah perusahaan, memperkuat lini bisnis utama, dan meningkatkan kontribusi di sektor kesehatan konsumen melalui produk berbasis sarang burung walet.
Investor diharapkan memanfaatkan informasi ini dengan bijak, meninjau prospektus dan memahami strategi perusahaan sebelum membuat keputusan investasi.