JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur (Jatim) terus mengalami pergerakan signifikan hingga Kamis, 4 Desember 2025.
Beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, seperti cabai, bawang, dan susu, sementara minyak goreng kemasan sederhana serta telur ayam kampung justru turun.
Perubahan harga ini penting untuk dipantau karena berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga. Informasi harga sembako membantu masyarakat merencanakan belanja, mengatur kebutuhan dapur, serta mengantisipasi lonjakan biaya akibat fluktuasi pasar yang tidak menentu.
Update Harga Sembako Per 4 Desember 2025
Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Kesembilan komoditas tersebut terdiri dari:
Beras
Gula pasir
Minyak goreng dan mentega
Daging sapi dan daging ayam
Telur ayam
Susu
Bawang merah dan bawang putih
Gas elpiji dan minyak tanah
Garam
Selain sembilan bahan pokok, cabai menjadi komoditas yang sangat penting bagi dapur masyarakat karena banyak digunakan dalam masakan lokal.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata pada Kamis, 4 Desember 2025, pukul 09.06 WIB, adalah sebagai berikut:
Beras Premium: Rp14.913/kg
Beras Medium: Rp12.873/kg
Gula kristal putih: Rp16.448/kg
Minyak goreng curah: Rp18.712/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp20.511/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp17.421/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp16.680/liter
Daging sapi paha belakang: Rp118.956/kg
Daging ayam ras: Rp36.805/kg
Daging ayam kampung: Rp69.461/kg
Telur ayam ras: Rp28.059/kg
Telur ayam kampung: Rp45.706/kg
Susu kental manis merek Bendera: Rp12.704/370 gr
Susu kental manis merek Indomilk: Rp12.582/370 gr
Susu bubuk merek Bendera: Rp42.711/400 gr
Susu bubuk merek Indomilk: Rp42.265/400 gr
Garam bata: Rp1.823/buah
Garam halus: Rp9.201/kg
Cabai merah keriting: Rp49.910/kg
Cabai merah besar: Rp48.690/kg
Cabai rawit merah: Rp71.511/kg
Bawang merah: Rp44.142/kg
Bawang putih: Rp30.381/kg
Gas elpiji 3 kg: Rp19.968
Dari data tersebut, mayoritas komoditas mengalami kenaikan. Kenaikan paling signifikan terlihat pada cabai rawit merah yang naik 9,99% atau sekitar Rp6.494/kg. Selain itu, garam bata naik 3,58%, sedangkan susu bubuk merek Indomilk naik 4,01% atau Rp1.630.
Faktor Penyebab Perubahan Harga Sembako
Fluktuasi harga sembako dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari produksi hingga distribusi. Beberapa faktor utama adalah:
1. Permintaan dan Penawaran
Jika permintaan meningkat namun pasokan tetap atau berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, apabila pasokan melebihi kebutuhan, harga bisa turun.
2. Cuaca dan Bencana Alam
Cuaca ekstrem, bencana alam, atau perubahan musim dapat memengaruhi hasil panen. Kekurangan pasokan akibat kondisi ini kerap menyebabkan kenaikan harga.
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan impor, subsidi, pajak, atau regulasi lain memengaruhi harga sembako. Misalnya, pembatasan impor atau perubahan pajak akan menambah biaya produksi.
4. Biaya Produksi dan Transportasi
Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, dan upah pekerja berdampak langsung pada harga. Biaya transportasi yang tinggi juga bisa menyebabkan harga sembako naik di pasaran.
5. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang
Bahan pokok impor akan lebih mahal jika nilai tukar rupiah melemah, sehingga harga barang impor ikut naik.
6. Inflasi dan Kondisi Ekonomi
Inflasi tinggi meningkatkan biaya barang dan jasa, termasuk sembako. Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga bisa memperburuk harga.
7. Rantai Distribusi
Masalah logistik seperti kemacetan, pemogokan, atau gangguan transportasi dapat menunda pengiriman sembako, mengurangi pasokan, dan mendorong harga naik.
Pentingnya Pantau Harga Sembako
Perubahan harga sembako yang dinamis menuntut masyarakat untuk selalu memantau harga setiap hari. Dengan informasi yang akurat, masyarakat dapat:
Mengatur anggaran rumah tangga lebih efektif
Merencanakan belanja dengan tepat
Mengantisipasi lonjakan harga mendadak
Memastikan ketersediaan bahan pokok di dapur
Harga sembako juga berbeda di setiap pasar. Oleh karena itu, harga rata-rata Jawa Timur melalui Siskaperbapo menjadi acuan penting bagi masyarakat untuk menilai kondisi pasar lokal.
Harga sembako di Jawa Timur per 4 Desember 2025 menunjukkan tren naik untuk sebagian besar komoditas, terutama cabai rawit merah, garam, dan susu bubuk.
Faktor yang memengaruhi kenaikan harga termasuk permintaan dan penawaran, cuaca, kebijakan pemerintah, biaya produksi, nilai tukar mata uang, inflasi, serta distribusi.
Pantauan harga sembako sangat penting agar masyarakat dapat menyesuaikan belanja, menjaga kestabilan keuangan rumah tangga, serta tetap memenuhi kebutuhan pokok tanpa membebani anggaran.
Dengan memanfaatkan data resmi dari Siskaperbapo, masyarakat dapat memperoleh gambaran yang akurat mengenai kondisi pasar sembako di Jawa Timur.