JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa mutu dan inovasi kemasan memegang peran krusial dalam meningkatkan daya saing produk industri Indonesia, baik di pasar domestik maupun global.
Kemasan bukan hanya pelindung produk, tetapi juga media komunikasi yang mencerminkan nilai, kualitas, dan citra suatu merek.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, "Kemasan yang memenuhi standar mutu akan melindungi produk sepanjang distribusi dan penyimpanan, serta membentuk persepsi konsumen. Di era persaingan global, kemasan adalah bagian dari strategi daya saing industri nasional."
Pernyataan ini menegaskan bahwa kemasan berkualitas tinggi tidak hanya berdampak pada keamanan produk, tetapi juga pada kepercayaan konsumen, yang merupakan faktor penting dalam memperluas pangsa pasar.
Dalam konteks pasar global, kemasan menjadi salah satu alat diferensiasi bagi produk Indonesia. Produk dengan kemasan inovatif dan menarik akan lebih mudah bersaing, terutama di negara-negara yang menekankan kualitas dan estetika produk.
Dengan demikian, penguatan mutu kemasan menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi industri nasional.
Kolaborasi Multi Pihak dalam Penguatan Mutu Produk
Kemenperin mendorong penguatan mutu industri melalui kolaborasi antara regulator, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat. Agus menekankan bahwa komitmen terhadap mutu, baik dari sisi produk maupun layanan, merupakan kunci keberhasilan industri Indonesia untuk menjadi tangguh dan unggul.
Dalam hal ini, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) memiliki peran penting. Kepala BSKJI Emmy Suryandari menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan berbagai instrumen untuk memperkuat ekosistem mutu nasional, baik dari sisi produk maupun layanan. Instrumen tersebut mencakup penetapan standar, pemberian jasa teknis, dan pengawasan terhadap kepatuhan industri.
Dukungan kolaboratif ini bertujuan agar industri Indonesia tidak hanya mampu memproduksi dalam jumlah besar, tetapi juga menghasilkan produk berkualitas tinggi dan bernilai tambah. Kemasan menjadi elemen penting dalam memastikan produk Indonesia memiliki daya saing global.
Peran Balai Teknis dan Standarisasi
Kemenperin melalui BSKJI menyediakan jasa teknis melalui 24 balai yang tersebar di seluruh Indonesia. Balai-balai ini menyediakan layanan pengujian, kalibrasi, dan sertifikasi produk untuk memastikan produk industri memenuhi standar nasional maupun internasional.
Selain itu, beberapa balai telah memperoleh status Badan Layanan Umum (BLU), serta predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Status ini memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan layanan publik, sehingga industri dapat memperoleh dukungan lebih cepat dan efisien.
Emmy menegaskan, "Kita ingin memastikan bahwa industri Indonesia tidak hanya mampu memproduksi dalam skala besar, tetapi juga mampu menghadirkan produk berkualitas tinggi, berdaya saing global, dan bernilai tambah tinggi. Kemasan adalah elemen penting dari strategi itu."
Forum Komunikasi Publik untuk Penguatan Mutu
Sebagai bagian dari strategi penguatan mutu, Kemenperin melalui BBKFK menyelenggarakan Forum Komunikasi Publik Balai Besar Kimia Farmasi dan Kemasan (BBKFK) 2025. Forum ini menjadi ajang pertukaran ide, berbagi pengalaman, dan penyusunan strategi bersama untuk meningkatkan kualitas produk industri.
Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan semangat baru, gagasan konstruktif, dan komitmen nyata dalam memperkuat daya saing produk nasional. Dengan adanya forum seperti ini, pelaku industri dapat memahami standar terbaru dan inovasi dalam desain kemasan yang dapat meningkatkan nilai produk di mata konsumen.
Layanan Teknis BBKFK yang Mendukung Industri
BBKFK terus memperkuat layanan teknis, didukung fasilitas laboratorium uji dan kalibrasi yang terakreditasi ISO 17025. Kepala Balai Siti Rohmah Siregar menjelaskan,
"Jasa layanan teknis BBKFK ditunjang oleh sarana laboratorium uji dan kalibrasi yang telah terakreditasi, serta lembaga sertifikasi produk dan sistem manajemen mutu yang juga telah terakreditasi."
Selain itu, BBKFK telah memperoleh predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi sejak 2018, dan status BLU sejak 2023. Hal ini mempermudah industri mendapatkan layanan publik berkualitas tinggi dan mempercepat proses sertifikasi maupun pengujian produk.
Pertumbuhan Layanan dan Ekspansi BBKFK
Sejak status BLU diterapkan, pendapatan BBKFK meningkat setiap tahun. Pada 2024, pendapatan mencapai Rp13,5 miliar, naik 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring bertambahnya pelanggan industri dan non-industri.
Ke depan, BBKFK berencana memperluas lingkup layanan, termasuk inspeksi teknis, verifikasi gas rumah kaca, dan jasa penunjang pemanfaatan aset. Ekspansi layanan ini diharapkan dapat membantu industri meningkatkan efisiensi operasional, memastikan kepatuhan terhadap standar, serta memperkuat kualitas produk yang dipasarkan.
Standar Nasional dan Standar Industri Hijau
BSKJI juga menetapkan standar wajib seperti SNI untuk produk industri. Selain itu, Standar Industri Hijau diterapkan sebagai jaminan kualitas produk yang ramah lingkungan.
Dengan pendekatan ini, industri Indonesia tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga memenuhi kriteria keberlanjutan lingkungan.
Emmy menekankan bahwa penerapan standar ini menumbuhkan kesadaran industri terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga sektor industri dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas produk.
Dampak Mutu Kemasan terhadap Kepercayaan Konsumen
Kemasan yang berkualitas tinggi berdampak ganda: melindungi produk selama distribusi dan penyimpanan, serta membentuk persepsi positif konsumen. Produk dengan kemasan menarik dan aman memiliki peluang lebih besar untuk diterima di pasar global yang kompetitif.
Dengan dukungan regulasi yang jelas, layanan teknis memadai, dan forum komunikasi publik, Kemenperin optimis industri Indonesia dapat menghadirkan produk berkualitas tinggi yang berdaya saing internasional.
Sinergi untuk Daya Saing Industri Berkelanjutan
Penguatan mutu kemasan adalah bagian dari strategi menyeluruh untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat diharapkan mampu memastikan kualitas produk Indonesia terus meningkat.
Kemasan bukan sekadar pembungkus, tetapi jembatan menuju pasar global yang kompetitif. Dengan standar yang jelas, layanan teknis yang memadai, serta forum komunikasi aktif, industri Indonesia dapat tumbuh berkelanjutan, menghadirkan produk bernilai tambah tinggi, dan memperkuat citra nasional di mata dunia.