Panduan Praktis Melatih Fokus Anak Saat Belajar di Rumah

Kamis, 04 Desember 2025 | 15:38:10 WIB
Panduan Praktis Melatih Fokus Anak Saat Belajar di Rumah

JAKARTA - Membantu anak tetap fokus saat belajar bisa menjadi tantangan bagi banyak orang tua. Beberapa anak cepat gelisah, kehilangan perhatian, atau mudah bosan saat menulis atau membaca. 

Padahal, masalah ini bukan selalu karena anak malas, melainkan berkaitan dengan kesiapan tubuh dan perkembangan sistem sensorik serta motorik mereka.

Kemampuan fokus merupakan kombinasi antara kesiapan fisik dan keterampilan otak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stimulasi motorik halus dan aktivitas sensorik memiliki peran penting dalam membantu anak mempertahankan konsentrasi. Dengan kata lain, bermain bisa menjadi sarana belajar fokus yang alami dan menyenangkan.

Hubungan Motorik dan Konsentrasi Anak

Dalam kajian tahun 2024 berjudul “Relationships between Motor Skills and Academic Achievement in School-Aged Children and Adolescents: A Systematic Review” yang dipublikasikan di MDPI, ditemukan bahwa kemampuan motorik anak berhubungan erat dengan pencapaian akademik, khususnya dalam membaca dan berhitung. Aktivitas motorik membantu anak mengubah informasi abstrak menjadi konkret, sehingga otak lebih mudah memahami dan memusatkan perhatian.

Psikolog anak dan keluarga, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, menjelaskan bahwa fokus tidak bisa dipaksakan. “Sebelum anak bisa duduk diam dan memperhatikan, tubuhnya harus siap dulu. Jika sistem sensoriknya belum matang, anak akan mudah terdistraksi oleh suara atau cahaya,” ujarnya.

Aktivitas Motorik dan Sensorik untuk Melatih Fokus

Kemampuan fokus dapat dilatih melalui aktivitas yang menyenangkan, terutama yang melibatkan gerakan tangan dan sentuhan. Contohnya, membentuk adonan, meronce manik-manik, atau mencubit bahan lembut. Kegiatan ini melatih otot kecil di tangan dan koordinasi mata-tangan, sekaligus membantu otak memproses informasi secara efektif.

Studi tahun 2023 yang dipublikasikan di jurnal Children menunjukkan bahwa kegiatan yang menggabungkan seni visual dan latihan motorik dapat meningkatkan konsentrasi, kecepatan reaksi, serta kemampuan anak untuk mempertahankan fokus. Dengan kata lain, saat anak sibuk bermain dan berkreasi, mereka sedang melatih otak dan tubuh untuk bekerja sama.

Bermain sebagai Sarana Latihan Fokus

Bermain bukan sekadar hiburan, tapi juga media belajar yang efektif. Permainan yang melibatkan urutan aktivitas dan sentuhan, seperti bermain masak-masakan, dapat membantu anak mengikuti tahapan, menyusun bahan, dan membayangkan hasilnya.

Dengan Play-Doh atau mainan lilin serupa, anak dapat menggulung, menekan, membentuk huruf, atau mencetak pola. Aktivitas ini melatih kekuatan genggaman, koordinasi visual, ketelitian, dan kesabaran. Warna-warna cerah dan tekstur lembut menstimulasi indra peraba dan penglihatan, sekaligus memperkuat fokus mereka.

Beberapa aktivitas sederhana yang bisa dicoba di rumah antara lain:

Menggulung dan menekan adonan, melatih kekuatan tangan dan kontrol motorik.

Membentuk huruf atau pola dari adonan, meningkatkan koordinasi visual dan gerakan presisi.

Memotong atau mencetak bentuk, melatih ketelitian.

Menyusun warna atau pola, menumbuhkan kesabaran dan konsistensi.

Mencampur warna, menstimulasi kreativitas dan imajinasi.

Mainan Lilin sebagai Alat Pembelajaran Fokus

Play-Doh menghadirkan cara seru untuk belajar fokus lewat permainan lilin, termasuk playset bertema dapur seperti seri Jajanan Anak Indonesia. Anak bisa berkreasi membuat cilok, telur gulung, atau es cendol sambil mengikuti langkah demi langkah.

Kegiatan ini tidak hanya melatih motorik dan sensorik, tetapi juga mengenalkan budaya lokal dengan cara yang menyenangkan. Anak belajar mengatur fokus, memahami urutan aktivitas, dan melatih kesabaran tanpa merasa terbebani.

Mengatasi anak yang susah fokus bukan berarti memaksanya duduk diam lama-lama. Fokus dapat dilatih melalui permainan yang menyenangkan, melibatkan sensorik dan motorik, serta mendukung perkembangan otak dan koordinasi tubuh. Aktivitas sederhana seperti bermain lilin atau masak-masakan dapat menjadi sarana belajar fokus yang efektif, aman, dan menyenangkan.

Dengan pendekatan yang tepat, momen bermain bukan hanya hiburan, tetapi juga alat penting dalam menyiapkan anak untuk belajar lebih konsisten dan mandiri di rumah. Orang tua pun dapat menikmati proses belajar yang lebih harmonis, karena anak terstimulasi dengan cara alami, kreatif, dan penuh imajinasi.

Terkini