Kalista Optimalkan Armada Bus Listrik Untuk Mendukung Transportasi Kota Besar

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:22:14 WIB
Kalista Optimalkan Armada Bus Listrik Untuk Mendukung Transportasi Kota Besar

JAKARTA - ercepatan elektrifikasi transportasi publik di kota-kota besar Indonesia kini semakin nyata. 

PT Kalista Nusa Armada (Kalista) menegaskan kesiapannya mendukung upaya pemerintah dan operator transportasi dalam menghadirkan armada berbasis listrik, khususnya untuk TransJakarta.

Direktur Utama Kalista, Albert Aulia Ilyas, menyatakan bahwa perusahaan siap mendukung TransJakarta mencapai target pengoperasian 10.000 bus listrik pada 2030.

“Tergantung dari TransJakarta tahun depan kebutuhannya berapa. Tapi, berapa pun itu kita siap mendukung,” ujar Albert.

Albert menegaskan, fokus utama Kalista adalah mempercepat penetrasi kendaraan listrik di transportasi jalan raya, termasuk sarana transportasi publik di ibu kota. “Intinya, Kalista siap untuk bisa membantu penetrasi elektrifikasi di transportasi jalan raya, termasuk transportasi publik di Jakarta,” tambahnya.

Kontribusi Kalista dalam Elektrifikasi Bus Listrik

Kalista sejauh ini telah memasok 26 unit kendaraan umum berbasis listrik melalui kerja sama dengan operator bus Damri. Pencapaian ini menjadi bagian dari strategi memperluas ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Perusahaan mengungkapkan, pencapaian target 10.000 sarana transportasi umum bertenaga listrik di Jakarta dapat dipercepat melalui kolaborasi lintas sektor, yang melibatkan produsen kendaraan, penyedia infrastruktur pengisian daya, dan operator layanan transportasi.

Albert menjelaskan, Kalista menargetkan bisa menyuplai 20–25 persen dari total kebutuhan armada kendaraan listrik TransJakarta hingga 2030. “10.000 itu termasuk feeder, angkot, mikrotrans, dan lainnya. Jadi, kalau bisa dibagi, proporsinya 4.000-an yang bus, 6.000-an untuk feeder,” jelasnya.

Fokus Kalista akan berada pada armada bus besar dan sedang, yang totalnya mencapai sekitar 4.000 unit. Dari jumlah itu, sekitar 2.500 unit diperkirakan berasal dari pasokan Kalista, sesuai kapasitas produksi dan strategi distribusi perusahaan.

Alasan Elektrifikasi Transportasi Publik

Albert menekankan bahwa elektrifikasi sarana transportasi publik tidak hanya sebagai inovasi, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk menekan masalah lingkungan dan meningkatkan efisiensi energi.

“Kalau Kalista akan fokus 20 sampai 25 persen dari 10.000, tapi komposisinya akan lebih banyak di bus besar dan sedang. Tujuan Kalista akselerasi ekosistem EV di Indonesia, mendorong kolaborasi dan percepatan ekosistem kendaraan listrik nasional,” kata Albert.

Kalista menegaskan bahwa perusahaan tidak ingin memonopoli pasar kendaraan listrik. Sebaliknya, mereka mendorong kolaborasi lintas sektor agar percepatan elektrifikasi berjalan optimal dan berkelanjutan.

Uji Coba dan Implementasi di Beberapa Kota

Sebelum fokus pada Jakarta, Kalista telah melakukan uji coba pengoperasian armada kendaraan listrik di beberapa kota, seperti Jambi dan Pekanbaru. Respons masyarakat terhadap armada berbasis listrik ini dinilai positif, terutama terkait kenyamanan dan kepraktisan.

Selain itu, Kalista membantu penyediaan 60 unit bus listrik untuk layanan transportasi umum di Kota Medan sejak akhir 2024. Bus-bus ini telah menempuh jarak sekitar empat juta kilometer, memberikan penghematan biaya energi 79 persen, serta menurunkan emisi gas hingga 28 persen.

Di Jakarta, Kalista juga telah mengakomodasi penyediaan 26 unit bus listrik bekerja sama dengan operator Damri. Bus-bus ini beroperasi sejak Desember 2023, menempuh jarak 3,3 juta kilometer, mengefisienkan biaya energi 73 persen, dan mengurangi emisi gas 38 persen.

Sinergi dengan Infrastruktur Pendukung

Albert menjelaskan, pencapaian target elektrifikasi tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Dibutuhkan kolaborasi dengan penyedia infrastruktur pengisian daya dan regulator transportasi agar armada listrik dapat dioperasikan secara maksimal.

“Kalista ingin berkolaborasi untuk mendukung percepatan elektrifikasi sarana transportasi publik dan pengembangan ekosistem kendaraan elektrik di Indonesia,” ujarnya.

Upaya kolaboratif ini diyakini dapat mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik nasional, sekaligus membuka peluang inovasi dalam layanan transportasi publik yang ramah lingkungan.

Harapan untuk Transportasi Publik Masa Depan

Dengan dukungan Kalista, TransJakarta diharapkan dapat mencapai target 10.000 armada bus listrik pada 2030 secara lebih cepat dan efisien. Elektrifikasi transportasi publik juga diharapkan mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kualitas udara, serta menurunkan biaya operasional transportasi.

Albert menegaskan bahwa elektrifikasi bukan sekadar tren teknologi, tetapi bagian dari strategi nasional menuju transportasi publik yang bersih, efisien, dan berkelanjutan. “Kami tidak ingin monopoli, kami ingin ada kolaborasi dengan sektor-sektor lain,” kata Albert.

Kalista menunjukkan keseriusannya dalam mendukung elektrifikasi transportasi publik di Indonesia, khususnya di Jakarta. 

Dengan pengalaman uji coba di beberapa kota, armada bus listrik yang telah beroperasi, serta komitmen menyediakan 20–25 persen dari kebutuhan TransJakarta, perusahaan siap menjadi salah satu pionir pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Kolaborasi lintas sektor, pengembangan infrastruktur pengisian daya, serta dukungan terhadap regulasi transportasi menjadi kunci keberhasilan percepatan elektrifikasi. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga memberi dampak positif terhadap lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.

Kalista berharap, dengan kerja sama yang kuat, Indonesia dapat mempercepat transisi menuju transportasi publik berbasis listrik, sekaligus mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi hijau di kota-kota besar.

Terkini