Safety Leadership Program bagi Tenaga Alih Daya, Komitmen Kilang Cilacap Prioritaskan Keselamatan Kerja sebagai Budaya

Safety Leadership Program bagi Tenaga Alih Daya, Komitmen Kilang Cilacap Prioritaskan Keselamatan Kerja sebagai Budaya
Foto: Kilang Pertamina Internasional (KPI)

Cilacap, 6 September 2025 - Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap memastikan komitmen penerapan budaya keselamatan kerja sebagai prioritas tertinggi. Sebuah program bertajuk Safety Leadership Program (SLP) diperuntukkan para Tenaga Alih Daya (TAD) menjadi salah satu wujud nyata penerapan budaya tersebut.

Program SLP dirancang untuk meningkatkan awareness serta ownership aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) melalui penguatan budaya keselamatan (safety culture). “TAD menjadi bagian penting untuk mendukung kesuksesan operasional Kilang Cilacap,” kata Manager HSSE Kilang Cilacap, Reza Merizki Siregar. (Sabtu, 6/9).

SLP, lanjut Reza merupakan program strategis Kilang Cilacap dalam membangun budaya keselamatan yang berkelanjutan, dengan tujuan akhir tercapainya budaya generatif. “Ini merupakan budaya kerja yang menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dan dijalankan secara konsisten dari dalam diri setiap individu,” tegasnya.

Baca Juga

KAI Wisata Dukung Pengembangan Ekosistem Perfilman Kota Semarang melalui Lawang Sewu Short Film Festival 2025

Ditegaskan keselamatan tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, tetapi juga setiap insan pekerja, termasuk TAD yang terlibat dalam operasional kilang. “Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa keselamatan dimulai dari hati. Jika kita menjadikan safety sebagai bagian dari diri sendiri, maka perilaku aman akan terbawa ke keluarga, lingkungan, hingga ke tempat kerja,” ungkap Reza.

Pelatihan diikuti 379 TAD selama dua hari pada akhir Agustus 2025 lalu di gedung Diklat Kilang Cilacap. Materi yang diberikan seputar kepemimpinan dalam aspek keselamatan, safety behavior, hingga praktik menciptakan budaya safety yang lahir dari kesadaran individu. “Dengan pendekatan partisipatif, peserta diajak untuk berbagi pengalaman, melakukan simulasi, serta merumuskan langkah-langkah nyata dalam meningkatkan budaya keselamatan di unit kerja masing-masing,” imbuh Reza.

Program SLP bagi TAD ini diharapkan dapat memperkuat peran serta seluruh pekerja. “Tentu, baik organik maupun alih daya memiliki tanggung jawab yang sama dalam mendukung kelancaran dan keamanan operasional Kilang Cilacap,” imbuhnya.

Diketahui, Kilang Cilacap merupakan kilang terbesar di Indonesia dengan tanggung jawab 34% kebutuhan BBM nasional dan 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Kilang yang sudah berusia 49 tahun ini memiliki kapasitas produksi 348 ribu barrel/hari dengan keterlibatan lebih dari 967 pekerja organik dan TAD.

Redaksi

Redaksi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia