Daftar Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan dan Kandungannya

Daftar Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan dan Kandungannya
bahaya rokok elektrik bagi kesehatan

JAKARTA - Bahaya rokok elektrik bagi kesehatan menjadi perbincangan yang semakin sering muncul seiring meningkatnya popularitas vape dalam beberapa tahun terakhir. 

Berbeda dari rokok konvensional, rokok elektrik bekerja dengan mengubah cairan menjadi uap yang dihirup ke dalam paru-paru, tanpa proses pembakaran tembakau.

Meski terlihat lebih modern, vape tetap mengandung nikotin, zat kimia, serta perisa buatan yang bersifat toksik bagi tubuh.

Baca Juga

Samsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan

Banyak perokok berat yang beralih ke vape dengan harapan bisa mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tidak jauh berbeda dari rokok tembakau. 

Meski dianggap memiliki risiko lebih rendah bagi perokok pasif, penggunaannya dalam jangka panjang tetap perlu diwaspadai. 

Dengan penelitian yang masih terus berkembang, penting bagi kamu untuk memahami risikonya sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

Jenis-jenis Vape dan Rokok Elektrik

1. Pen Vaporizer

Sesuai dengan namanya, vaporizer jenis pen memiliki bentuk menyerupai pulpen. Desainnya yang ringkas dan praktis membuatnya mudah dibawa ke mana-mana. 

Vape jenis ini menghasilkan uap dengan cara memanaskan cairan vape menggunakan elemen pemanas. Terdapat dua jenis elemen pemanas yang umum digunakan, yaitu:

a. Atomizer

Komponen pemanas yang berfungsi mengubah cairan vape yang mengandung nikotin menjadi uap. Seiring waktu, kualitas panas yang dihasilkan atomizer bisa berkurang, sehingga rasa yang dihasilkan tidak lagi optimal. 

Oleh karena itu, atomizer perlu diganti secara berkala. Komponen ini juga dilengkapi dengan tank yang berfungsi sebagai wadah cairan yang akan dipanaskan.

b. Cartomizer

Merupakan kombinasi antara cartridge dan atomizer. Pada jenis ini, elemen pemanas bersentuhan langsung dengan cairan vape, memungkinkan proses pemanasan yang lebih cepat dan menghasilkan uap secara langsung.

Untuk berfungsi dengan baik, pen vaporizer memerlukan sumber daya dari baterai berkapasitas sekitar 1300 mAh dengan tegangan 3,7 V yang dapat diisi ulang. 

Meskipun praktis, pengguna perlu berhati-hati karena baterai vape jenis ini memiliki risiko meledak jika terjadi overheat atau penggunaan yang tidak tepat.

2. Portable Vaporizer dengan Mod

Vaporizer portabel, atau handheld vaporizer, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan pen vaporizer. Meskipun ukurannya lebih besar, perangkat ini masih cukup praktis dan bisa disimpan di saku celana.

Sama seperti jenis sebelumnya, vape portabel memiliki elemen pemanas dan baterai sebagai sumber energinya. Namun, perbedaannya terletak pada cara pemanasannya.

Cairan vape pada jenis ini tidak bersentuhan langsung dengan elemen pemanas, sehingga menghasilkan rasa yang lebih murni dan uap yang lebih sedikit.

Daya tahan baterai vape portabel bervariasi tergantung kapasitasnya, namun umumnya dapat bertahan selama 2-3 jam atau lebih. 

Banyaknya uap yang dihasilkan bergantung pada faktor seperti kapasitas baterai, jumlah elemen pemanas, dan komposisi cairan vape. 

Namun, semakin tinggi suhu pemanasan yang dihasilkan, semakin besar pula potensi risiko perangkat meledak akibat panas berlebih.

3. Desktop Vaporizer

Berbeda dari jenis rokok elektrik lainnya, desktop vaporizer memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak dirancang untuk penggunaan mobile. Perangkat ini ideal digunakan di rumah atau di tempat dengan permukaan yang stabil.

Desktop vaporizer memerlukan pasokan energi yang konstan untuk bisa berfungsi dengan baik. 

Karena daya listriknya lebih stabil dibanding vape portabel, perangkat ini mampu menghasilkan panas yang lebih merata, rasa yang lebih tajam, serta uap dalam jumlah yang lebih besar. 

Hal ini membuat pengalaman vaping terasa lebih maksimal bagi penggunanya. Namun, perlu diingat bahwa semakin banyak uap yang dihirup, semakin besar pula dampak yang mungkin ditimbulkan terhadap kesehatan. 

Oleh karena itu, pengguna tetap perlu bijak dalam menggunakannya.

4. Pod

Pod merupakan jenis vape yang menggunakan prefilled atau empty cartridge sebagai wadah penyimpanan e-juice. 

Berbeda dari vape konvensional, pod cenderung lebih kecil dan lebih mudah digunakan karena menggunakan sistem cartridge yang bisa langsung diganti tanpa perlu mengisi ulang secara manual.

Salah satu merek pod yang populer di Indonesia adalah JUUL. Pod umumnya lebih praktis digunakan dan sering menjadi pilihan bagi pengguna yang mencari pengalaman vaping yang lebih sederhana tanpa perlu mengatur berbagai elemen seperti pada mod vaporizer.

Kandungan Vape

Meskipun tidak mengandung tembakau seperti rokok konvensional, bahaya vape tetap tidak bisa dianggap remeh. Penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena kanker. 

Hal ini perlu menjadi perhatian, baik bagi remaja maupun orang tua yang lebih rentan terhadap dampak kesehatan akibat paparan zat berbahaya. Jika dibandingkan dengan rokok tembakau, kandungan dalam vape memiliki perbedaan sebagai berikut:

Vape: Nikotin, formaldehida, bahan kimia tambahan, perisa, volatile organic compounds (VOC), propilen glikol/gliserin, dan tobacco-specific nitrosamine (TSNA).

Rokok Tembakau: Benzene, nikotin, tar, karbon monoksida, amonia, arsenik, formaldehida, aseton, serta asetaldehida.

Lantas, mana yang lebih berbahaya antara vape dan rokok tembakau? Untuk memahami hal ini lebih dalam, perlu diketahui lebih lanjut mengenai kandungan dalam cairan isi rokok elektrik:

1. Nikotin

Sama seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan. Jika seseorang berhenti menggunakannya secara tiba-tiba, bisa timbul gejala seperti kecemasan dan mudah marah. 

Selain itu, nikotin berkontribusi terhadap kerusakan paru-paru secara permanen dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

2. Propilen Glikol

Propilen glikol sebenarnya merupakan zat yang umum ditemukan dalam berbagai produk makanan seperti es krim dan popcorn. Secara umum, zat ini aman untuk dikonsumsi dalam jumlah tertentu. 

Namun, jika dihirup dalam bentuk uap, dapat menyebabkan iritasi mata dan berbahaya bagi penderita asma karena bisa memperparah gejala penyakit tersebut.

3. Gliserin

Gliserin adalah cairan kental yang tidak berwarna, tidak berbau, serta memiliki rasa manis. Zat ini sering digunakan dalam berbagai produk makanan dan kosmetik.

Meskipun aman dikonsumsi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak jangka panjang dari menghirup gliserin dalam bentuk uap.

4. Zat Kimia Berbahaya Lainnya

Cairan dalam rokok elektrik juga mengandung berbagai zat berbahaya seperti timbal, formalin, asetaldehida, akrolein, timah, dan merkuri. Ketika zat-zat ini dipanaskan, dapat membentuk aerosol yang berisiko bagi kesehatan penggunanya.

5. Perisa atau Flavouring Agents

Salah satu daya tarik utama vape adalah variasi rasa dan aroma yang dihasilkan. Namun, zat perisa dalam cairan vape sering mengandung diasetil, senyawa yang diketahui dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) jika dihirup dalam jangka panjang.

Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan

Beragam zat kimia yang terkandung dalam vape dapat membawa dampak negatif yang tidak boleh diabaikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahaya rokok elektrik bagi kesehatan, yang bisa mempengaruhi tubuh dalam jangka panjang.

1. Menyebabkan Ketergantungan

Rokok elektrik mengandung nikotin yang bisa membuat penggunanya kecanduan, mirip dengan rokok tembakau. Seseorang yang terbiasa menggunakannya mungkin akan merasa terus-menerus ingin menghisapnya. 

Hal ini sering terjadi pada orang yang awalnya tidak merokok, tetapi mencoba vape karena dianggap lebih aman, lalu akhirnya kecanduan. Jika kebiasaan ini dihentikan secara tiba-tiba, pengguna dapat mengalami gejala seperti rasa cemas dan gelisah.

Dampaknya bisa lebih serius jika kebiasaan ini dimulai sejak usia remaja. Banyak anak muda yang kurang memahami kandungan dalam vape dan menganggapnya tidak berbahaya. 

Ditambah lagi, vape menawarkan berbagai rasa dan aroma yang menarik perhatian mereka.

2. Meningkatkan Tekanan Darah

Nikotin dalam rokok elektrik memiliki efek berbahaya bagi tubuh, salah satunya adalah meningkatkan tekanan darah. 

Selain memicu kecanduan, nikotin dapat merangsang pelepasan hormon adrenalin, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Akibatnya, risiko terkena penyakit jantung dan serangan jantung juga meningkat.

3. Mengganggu Fungsi Otak

Penggunaan rokok elektrik pada usia muda dapat berdampak pada perkembangan otak. Pada masa remaja, otak masih dalam tahap perkembangan, terutama bagian yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan kontrol impuls. 

Karena itu, remaja yang mengonsumsi nikotin lebih rentan terhadap gangguan mental, kecanduan, dan kesulitan belajar.

4. Merusak Kesehatan Paru-Paru

Salah satu risiko kesehatan akibat vape adalah gangguan pada paru-paru. Sisa zat berbahaya dari vape dapat terhirup dan masuk ke dalam organ pernapasan, mirip dengan dampak rokok tembakau. 

Salah satu zat berbahaya yang terkandung dalam vape adalah diacetyl, yang diketahui dapat merusak jaringan paru-paru. Selain itu, vape juga mengandung zat beracun lain seperti benzena dan logam berat yang bisa membahayakan sistem pernapasan.

5. Meningkatkan Risiko Penyalahgunaan Alkohol

Ada kaitan antara kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu yang merokok, termasuk menggunakan rokok elektrik, memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengonsumsi alkohol. 

Walaupun belum ada bukti yang pasti, penggunaan vape bersamaan dengan alkohol dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.

6. Memicu Keinginan untuk Merokok Tembakau

Banyak orang beralih ke vape dengan harapan bisa berhenti merokok. Namun, dalam beberapa kasus, pengguna justru kembali ke rokok tembakau karena keinginan merokok semakin meningkat. 

Bahkan, orang yang belum pernah merokok sebelumnya bisa terdorong untuk mencoba rokok tembakau setelah menggunakan vape dalam waktu lama.

7. Berbahaya bagi Ibu Hamil dan Orang di Sekitar

Paparan asap vape tidak hanya berdampak pada penggunanya, tetapi juga bisa membahayakan orang di sekitarnya, terutama ibu hamil. 

Nikotin dalam vape dapat memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, sehingga sebaiknya ibu hamil menghindari berada di sekitar orang yang sedang menggunakan rokok elektrik.

8. Menyebabkan Iritasi pada Mata

Asap vape yang tebal bisa mengandung senyawa volatile organic compounds (VOC). Zat ini dapat memicu iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan jika terpapar dalam jumlah tertentu. 

Selain itu, VOC juga bisa menyebabkan sakit kepala, mual, serta berisiko merusak organ tubuh seperti ginjal dan hati.

9. Berpotensi Menyebabkan Kanker

Kandungan nikotin cair dalam vape, serta zat pelarut seperti propilen glikol dan gliserin, dapat menghasilkan zat berbahaya saat dipanaskan. 

Salah satu zat yang terbentuk adalah nitrosamine, yang dikenal sebagai pemicu kanker. Inilah alasan mengapa penggunaan rokok elektrik tidak bisa dianggap aman.

10. Mengganggu Kesehatan Jantung

Selain berdampak pada paru-paru, nikotin dalam vape juga bisa mengganggu kinerja jantung. 

Ketika nikotin masuk ke dalam aliran darah, tubuh merespons dengan melepaskan hormon epinefrin, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dalam jangka panjang.

11. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Tak banyak yang menyadari bahwa penggunaan vape dapat menurunkan imunitas tubuh. 

Studi menunjukkan bahwa baik perokok tembakau maupun pengguna rokok elektrik mengalami penurunan aktivitas gen yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

12. Mengandung Formaldehid

Cairan dalam vape diketahui mengandung formaldehid, yang merupakan zat kimia berbahaya. Formaldehid sering digunakan dalam pembuatan lem, bahan bangunan, serta sebagai pengawet di kamar jenazah. 

Jika terhirup dalam jumlah tertentu, zat ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

13. Berisiko bagi Perokok Pasif

Asap vape yang mengepul di udara juga dapat membahayakan orang-orang yang tidak menggunakannya, terutama anak-anak dan wanita hamil. 

Paparan nikotin dalam jumlah kecil dapat memengaruhi perkembangan otak pada anak-anak serta meningkatkan risiko kecanduan di kemudian hari.

14. Bisa Menyebabkan Keracunan pada Anak

Nikotin dalam vape memiliki kadar yang cukup tinggi, sehingga jika anak-anak tidak sengaja terpapar, mereka bisa mengalami efek samping seperti peningkatan detak jantung, muntah, hingga berkeringat berlebihan. 

Mengingat kondisi tubuh anak lebih sensitif, paparan nikotin dari vape dapat menimbulkan bahaya serius.

15. Risiko Meledak

Kasus vape meledak bukanlah hal yang jarang terjadi. Ledakan ini bisa terjadi akibat baterai lithium-ion yang digunakan dalam rokok elektrik mengalami panas berlebih. 

Jika meledak, vape dapat menyebabkan luka serius pada wajah, tangan, atau bagian tubuh lainnya. Bahkan, ada beberapa kasus di mana ledakan vape berujung pada kematian penggunanya.

Jadi, lebih berbahaya mana, rokok elektrik atau rokok tembakau? Jika melihat risiko ledakan yang mengancam nyawa, rokok elektrik memiliki bahaya tersendiri yang tidak bisa diabaikan.

Sebagai penutup, mengingat berbagai risiko yang ditimbulkan, sudah sepatutnya kita lebih waspada terhadap bahaya rokok elektrik bagi kesehatan dan mempertimbangkan untuk menghindarinya demi kualitas hidup yang lebih baik.

Tsaniyatun Nafiah

Tsaniyatun Nafiah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia