IHSG Menguat, Optimisme Pasar Didukung Sentimen Positif Global-Domestik

IHSG Menguat, Optimisme Pasar Didukung Sentimen Positif Global-Domestik
IHSG Menguat, Optimisme Pasar Didukung Sentimen Positif Global-Domestik

JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali menunjukkan sinyal optimisme di tengah dinamika ekonomi global dan domestik yang penuh tantangan. 

Awal pekan kedua November 2025 menjadi momentum positif bagi pelaku pasar, seiring menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang didorong kombinasi faktor internal dan eksternal.

Pada pembukaan perdagangan Selasa, 11  November 2025 pagi, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 46,72 poin atau 0,56 persen ke posisi 8.437,96. Sementara indeks saham unggulan LQ45 turut meningkat 5,19 poin atau 0,61 persen ke level 850,06.

Baca Juga

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

“IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini merespons sentimen global dan domestik,” tulis.

Kenaikan ini menandai sinyal optimisme baru di tengah stabilitas ekonomi nasional dan pulihnya kepercayaan investor terhadap prospek pasar saham Indonesia.

Dorongan Sentimen Positif dari Dalam Negeri

Faktor domestik menjadi salah satu motor utama penguatan IHSG kali ini. Salah satu indikatornya adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mengalami peningkatan signifikan. Data terbaru mencatat, IKK Indonesia naik ke level 121,2 pada Oktober 2025, dibandingkan 115 pada September 2025.

Angka tersebut merupakan tingkat kepercayaan tertinggi sejak April 2025, menandakan masyarakat masih optimis terhadap kondisi ekonomi dan stabilitas harga dalam negeri. Peningkatan konsumsi domestik diperkirakan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2025.

Selain itu, prospek kebijakan fiskal pemerintah yang tetap ekspansif juga memperkuat kepercayaan pasar. Langkah-langkah pengendalian inflasi, dukungan terhadap sektor industri, serta penguatan daya beli masyarakat menjadi kombinasi yang dinilai mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Faktor Eksternal: Stabilnya Data Ekonomi China dan AS

Dari kawasan Asia, data inflasi China memberikan kabar baik bagi pelaku pasar. Consumer Price Index (CPI) China tercatat naik 0,2 persen year-on-year (yoy) pada Oktober 2025, melampaui ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan stagnasi di 0 persen.

Sementara Producer Price Index (PPI) mengalami penurunan 2,1 persen yoy, namun angka tersebut tetap lebih baik dibandingkan prediksi pasar sebesar minus 2,2 persen. Kombinasi dua indikator tersebut menandakan tekanan deflasi di China mulai mereda, yang berarti permintaan domestik di negara tersebut mulai pulih.

Bagi Indonesia, hal ini tentu berdampak positif. Sebagai mitra dagang utama, pemulihan ekonomi China berpotensi mendorong ekspor komoditas dan memperkuat neraca perdagangan Indonesia di akhir tahun.

Dari AS: Akhir Shutdown Jadi Angin Segar Global

Dari sisi global, perhatian investor dunia pekan ini tertuju pada perkembangan politik dan ekonomi di Amerika Serikat (AS). Setelah melalui perdebatan panjang, Senat AS akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri government shutdown yang telah berlangsung selama 40 hari—terpanjang dalam sejarah negara tersebut.

Kesepakatan itu disetujui lebih dari 60 suara senator, membuka jalan untuk pemungutan suara lanjutan guna meloloskan rancangan anggaran federal hingga 30 Januari 2026. 

Menariknya, delapan senator dari Partai Demokrat turut mendukung langkah tersebut meski berbeda garis partai, menunjukkan kompromi bipartisan yang menenangkan pasar.

Sebelumnya, Survei University of Michigan mencatat bahwa kekhawatiran terhadap shutdown telah menekan sentimen konsumen AS ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Akibatnya, sejumlah publikasi data ekonomi penting seperti CPI dan PPI sempat tertunda.

Jika shutdown berlangsung lebih lama, para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS bisa tertekan bahkan negatif pada kuartal IV-2025. Namun dengan tercapainya kesepakatan baru ini, pasar global mulai menunjukkan reaksi positif yang juga menular ke bursa Asia, termasuk Indonesia.

“Apabila kesepakatan disahkan, berpotensi memberikan sentimen positif bagi pasar global,” tulis laporan.

Efek Domino di Bursa Dunia

Pemulihan kepercayaan investor global terlihat jelas dari kinerja bursa saham dunia pada perdagangan Senin, 10  November 2025. Bursa Eropa ditutup kompak menguat, dengan:

Euro Stoxx 50 naik 1,71 persen,

FTSE 100 Inggris menguat 1,08 persen,

DAX Jerman naik 1,65 persen, dan

CAC Prancis meningkat 1,32 persen.

Sementara di Wall Street, euforia pasar juga tampak jelas. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,81 persen ke level 47.368,60,
indeks S&P 500 naik 1,54 persen ke posisi 6.832,51,
dan Nasdaq Composite melonjak 2,20 persen ke 25.611,75.

Kenaikan serempak ini menjadi sinyal kuat bahwa investor kembali optimis terhadap prospek ekonomi global, terlebih setelah ketidakpastian politik AS mulai mereda.

Pasar Asia Ikut Bergairah

Optimisme tersebut menjalar ke pasar regional Asia. Pada perdagangan Selasa pagi, beberapa indeks utama tercatat menguat, antara lain:

Nikkei 225 Jepang naik 551,93 poin atau 2,20 persen ke level 51.232,00,

Shanghai Composite naik 5,91 poin atau 0,14 persen ke 4.012,10,

Hang Seng Hong Kong menguat 64,84 poin atau 0,24 persen ke 26.716,00, dan

Straits Times Singapura naik 48,37 poin atau 1,09 persen ke 4.536,75.

Kinerja positif bursa Asia ini turut memberikan dorongan tambahan bagi IHSG untuk mempertahankan tren penguatan di sesi perdagangan berikutnya.

Optimisme yang Perlu Dijaga

Penguatan IHSG di awal pekan ini menjadi cerminan bahwa sentimen positif dari luar dan dalam negeri mampu mendorong kepercayaan pelaku pasar. 

Namun, analis mengingatkan bahwa konsistensi pemerintah menjaga stabilitas inflasi dan kebijakan moneter yang akomodatif akan menjadi faktor kunci menjaga momentum ini.

Dengan kondisi ekonomi global yang mulai pulih dan keyakinan konsumen yang menguat, prospek pasar saham Indonesia di sisa 2025 tampak menjanjikan. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin IHSG menembus rekor baru menjelang akhir tahun.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia