Primaya Hospital Perkuat Jaringan dan Efisiensi Operasional di Tahun 2025

Primaya Hospital Perkuat Jaringan dan Efisiensi Operasional di Tahun 2025
Primaya Hospital Perkuat Jaringan dan Efisiensi Operasional di Tahun 2025

JAKARTA - Di tengah iklim ekonomi yang masih penuh ketidakpastian, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), pengelola jaringan Primaya Hospital Group, justru menunjukkan tren positif dalam kinerja keuangannya.

Pada semester I-2025, perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang kuat, mencerminkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap layanan kesehatan yang mereka berikan.

Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group, menegaskan bahwa capaian tersebut tidak lepas dari strategi berlapis yang diterapkan perusahaan. “Kinerja semester I terutama didukung oleh pertumbuhan volume pasien di sisi rawat jalan, serta peningkatan kontribusi dari segmen korporasi. Primaya Hospital Group mempertahankan pertumbuhan dan kinerja yang baik, mencerminkan tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dari Primaya,” ujar Leona.

Baca Juga

KAI Wisata Dukung Pengembangan Ekosistem Perfilman Kota Semarang melalui Lawang Sewu Short Film Festival 2025

Menurutnya, performa positif juga diperkuat oleh kombinasi kebijakan efisiensi operasional, optimalisasi tarif, serta pemanfaatan kapasitas dari rumah sakit baru yang mulai aktif beroperasi pada pertengahan tahun.

Strategi Bisnis dan Target Agresif

Sepanjang tahun 2025, Primaya Hospital Group menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dan EBITDA 20%. Strategi utama perusahaan mencakup tiga aspek penting: peningkatan kualitas layanan, inovasi produk kesehatan, serta penguatan kapasitas rumah sakit yang telah beroperasi.

Tak hanya itu, Primaya juga aktif membangun rumah sakit baru melalui dua pendekatan: greenfield (pembangunan dari nol) dan brownfield (pengembangan dari fasilitas yang sudah ada).

Leona menjelaskan, strategi tersebut disusun agar ekspansi bisnis tetap sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap pengembangan yang dilakukan bukan sekadar menambah jumlah fasilitas, tetapi juga memberikan standar pelayanan yang lebih baik bagi pasien,” tuturnya.

Selain layanan medis umum, perusahaan juga memperkuat segmen korporasi yang berfokus pada kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar dalam penyediaan layanan kesehatan karyawan. Segmen ini menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan sepanjang 2025.

Ekspansi Rumah Sakit Baru

Sebagai bagian dari agenda pertumbuhan jangka panjang, tahun ini Primaya membuka tiga rumah sakit baru, yakni Primaya Hospital Kelapa Gading, Primaya Hospital FMC, dan Ukrida Primaya Hospital.

Ketiga fasilitas baru tersebut menjadi simbol ekspansi agresif Primaya untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan berkualitas di berbagai daerah.

“Kontribusinya terhadap pendapatan tahun ini masih terbatas karena baru beroperasi di semester kedua. Namun, dampak yang lebih signifikan akan terlihat mulai tahun depan,” jelas Leona.

Ekspansi ini juga sejalan dengan rencana perusahaan memperkuat posisi di wilayah dengan tingkat urbanisasi tinggi. Primaya melihat potensi besar di kota-kota besar yang memiliki daya beli kuat dan kesadaran kesehatan tinggi, sekaligus berfungsi sebagai pusat rujukan medis bagi kawasan sekitarnya.

Serapan Capex dan Fokus Investasi

Untuk menopang ekspansi tersebut, Primaya mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp900 miliar pada tahun 2025. Dana itu diprioritaskan untuk penyelesaian pembangunan dua rumah sakit baru, peningkatan kapasitas fasilitas yang telah beroperasi, serta pembelian peralatan medis dengan teknologi mutakhir.

Hingga September 2025, realisasi penggunaan capex telah mencapai sekitar 60% dari total anggaran. Angka ini menunjukkan bahwa investasi Primaya berjalan sesuai rencana dan disiplin waktu.

Leona menegaskan bahwa pendekatan investasi dilakukan secara hati-hati namun tetap progresif. “Kami memastikan setiap pengeluaran diarahkan untuk hal-hal yang mendukung pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat daya saing layanan kami,” paparnya.

Efisiensi dan Transformasi Digital

Selain ekspansi fisik, Primaya Hospital juga gencar melakukan transformasi digital dan efisiensi operasional. Langkah ini penting untuk menjaga profitabilitas di tengah tantangan makroekonomi, seperti fluktuasi harga dan dinamika regulasi di sektor kesehatan.

“Kami menerapkan efisiensi melalui sentralisasi pembelian, optimalisasi kegiatan operasional, serta digitalisasi di front office dan back office untuk menekan biaya dan meningkatkan produktivitas,” ungkap Leona.

Pendekatan digital tersebut tidak hanya efisien dari sisi biaya, tetapi juga meningkatkan pengalaman pasien, baik dalam proses pendaftaran, konsultasi, maupun layanan pasca perawatan.

Digitalisasi juga memungkinkan perusahaan memantau kinerja cabang secara real-time, mempercepat pengambilan keputusan, dan menjaga konsistensi standar pelayanan di seluruh jaringan rumah sakit.

Menjaga Profitabilitas di Tengah Tantangan

Kondisi ekonomi global dan domestik yang tidak menentu mendorong banyak pelaku industri kesehatan untuk berhati-hati dalam ekspansi. Namun, Primaya memilih strategi seimbang antara pertumbuhan agresif dan kehati-hatian finansial (prudence). Langkah ini terbukti mampu menjaga profitabilitas perusahaan tetap stabil.

“Kami melihat peluang besar di sektor layanan kesehatan, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perawatan medis yang berkualitas. Fokus kami tetap pada keberlanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan,” tutur Leona.

Visi Jangka Panjang dan Akses Kesehatan Berkualitas

Ke depan, Primaya Hospital Group akan terus memperluas jaringan di berbagai kota besar dan wilayah strategis lainnya. Tujuannya adalah memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dengan standar internasional. 

Langkah ini sejalan dengan misi perusahaan yang menempatkan kualitas, inovasi, dan inklusivitas sebagai tiga pilar utama.

“Kami melihat potensi besar di kawasan urban dengan daya beli dan kesadaran kesehatan yang kuat, sekaligus menjadi pusat rujukan medis di sekitarnya,” ujarnya menegaskan.

Dengan kombinasi strategi ekspansi, efisiensi, dan inovasi, Primaya Hospital Group meneguhkan posisinya sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan swasta terkemuka di Indonesia.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia