JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali) membukukan laba bersih mencapai Rp998,7 miliar per Oktober 2025, mencatatkan pertumbuhan 23,35% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan bank daerah dalam menjaga kinerja finansial sekaligus menjalankan peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menekankan bahwa pencapaian laba ini tidak lepas dari dukungan penuh pemegang saham.
Baca JugaMonggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
Penyertaan modal disetor membuat modal inti bank meningkat hingga Rp5,29 triliun. Selain itu, pertumbuhan bisnis, perbaikan kualitas aset, struktur pendanaan yang sehat, efisiensi operasional, serta inovasi produk dan layanan yang tepat guna menjadi faktor kunci yang mendorong pertumbuhan laba.
“Kinerja positif ini merupakan hasil kerja sama semua pihak, baik manajemen, pemegang saham, maupun tim operasional. Dukungan mereka memungkinkan kami menjaga pertumbuhan sekaligus menjaga kualitas aset dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Sudharma.
Penyaluran Kredit Menjadi Motor Pertumbuhan Bank
Penyaluran kredit menjadi salah satu pendorong utama pencapaian laba BPD Bali. Per Oktober 2025, total kredit mencapai Rp24,76 triliun, melampaui target sebesar Rp24,64 triliun atau setara 100,50%.
Pertumbuhan kredit ini juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 9,33% year on year (YoY) dibandingkan Oktober 2024, yang tercatat senilai Rp22,65 triliun.
“Penyaluran kredit ini secara fokus didedikasikan untuk pemberdayaan masyarakat. Sebanyak Rp12,59 triliun atau 50,85% dari total kredit disalurkan kepada sektor UMKM. Dukungan ini diwujudkan melalui produk kredit UMKM seperti KUR, Kredit Usaha Alsintan (KUA), Sidi Kumbara, dan produk-produk kredit UMKM lainnya,” jelas Sudharma.
Fokus pada UMKM menjadi strategi utama BPD Bali dalam mendorong perekonomian lokal. Dengan memberikan akses pembiayaan yang luas, bank memastikan UMKM memiliki modal kerja yang cukup untuk berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Bali secara keseluruhan.
Aset dan Rasio Keuangan Tetap Sehat
Selain pertumbuhan kredit, aset BPD Bali juga menunjukkan tren positif. Per Oktober 2025, aset bank tercatat sebesar Rp42,4 triliun, melampaui target yang dipatok sebesar Rp41,10 triliun atau tumbuh 6,60% YoY dibandingkan Oktober 2024 senilai Rp39,76 triliun.
Rasio keuangan BPD Bali tetap sehat. KPMM tercatat 28,6%, ROA sebesar 3,73%, ROE 24,88%, NIM 6,37%, dan BOPO 60,21%, menandakan efisiensi operasional yang baik.
LDR berada pada posisi 69,88%, menunjukkan kemampuan bank menyalurkan dana secara produktif. Sementara NPL Gross hanya 0,83%, jauh di bawah batas ketentuan perbankan, menegaskan kualitas aset bank tetap terjaga.
Dukungan pada Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan
Sudharma menegaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan visi Bank BPD Bali sebagai bank yang kuat, terkemuka, dan berdaya saing tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Komitmen kami terhadap UMKM dan pembangunan berkelanjutan di Bali kembali mendapat apresiasi. Kami baru saja menerima penghargaan dari Bank Indonesia Perwakilan Bali pada Bali Green Economy Forum, atas keberhasilan menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM senilai Rp12,55 triliun. Lebih membanggakan lagi, dua debitur binaan kami dinobatkan sebagai UMKM berprestasi ekspor di sektor coklat/kakao,” katanya.
Fokus pada ekonomi hijau menjadi strategi penting bagi bank. Sudharma menjelaskan, BPD Bali mendapat insentif Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia khusus untuk ekonomi hijau.
Insentif ini memungkinkan bank menyalurkan pembiayaan kepada UMKM dengan suku bunga lebih rendah, sekaligus mendorong sektor UMKM tetap menjadi motor penggerak ekonomi Bali.
“Kami menargetkan proporsi pembiayaan bagi UMKM terus dijaga di atas 50% dari total kredit kami. Strategi ini tidak hanya menjaga pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan dan pengembangan ekonomi lokal,” ujar Sudharma.
Inovasi Produk dan Digitalisasi Mendukung Kinerja
Keberhasilan BPD Bali tidak hanya terlihat dari angka finansial, tetapi juga dari inovasi produk dan layanan yang diterapkan. Bank terus mengembangkan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, termasuk kredit UMKM, layanan digital, dan berbagai inisiatif pemberdayaan ekonomi lokal.
Selain itu, digitalisasi layanan perbankan menjadi salah satu fokus utama bank. Sebagai contoh, BPD Bali berhasil mendigitalisasi 504 desa di Bali, meningkatkan akses layanan keuangan yang lebih cepat, mudah, dan aman bagi masyarakat. Langkah ini juga membantu memperluas pangsa pasar bank dan meningkatkan inklusi keuangan di seluruh wilayah Bali.
“Digitalisasi menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan kredit dan pelayanan nasabah, sekaligus mendukung efisiensi operasional dan keterjangkauan layanan perbankan bagi masyarakat,” tambah Sudharma.
Prospek Pertumbuhan dan Strategi Jangka Panjang
Dengan kinerja yang solid dan fokus pada pemberdayaan UMKM serta ekonomi hijau, BPD Bali optimistis mampu mempertahankan tren positif hingga akhir tahun 2025 dan seterusnya. Bank menekankan perlunya menjaga kualitas aset, efisiensi operasional, serta inovasi produk yang sesuai kebutuhan nasabah.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Bali. Oleh karena itu, strategi kami tetap menitikberatkan pada pemberdayaan sektor ini sambil mendorong pertumbuhan berkelanjutan melalui ekonomi hijau,” pungkas Sudharma.
Secara keseluruhan, pencapaian laba nyaris Rp1 triliun pada Oktober 2025 menjadi bukti bahwa BPD Bali tidak hanya mampu menjaga kinerja finansial, tetapi juga menjalankan peran strategisnya sebagai bank pembangunan daerah yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan berkelanjutan.
Dukungan pada UMKM, ekonomi hijau, digitalisasi layanan, serta inovasi produk menjadikan bank ini sebagai motor penggerak ekonomi Bali yang berkelanjutan dan inklusif.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)