JAKARTA - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa harga beras di Indonesia tetap stabil dan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pemerintah menyatakan, hingga awal November 2025, sebanyak 214 kabupaten/kota mencatat penurunan harga beras, meningkat dibandingkan minggu pertama Oktober yang hanya 179 kabupaten/kota.
Harga Beras Stabil di Bawah HET
Baca JugaRPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
Kepala Bapanas sekaligus Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa harga beras saat ini relatif stabil. "Alhamdulillah harga baik dan stabil. Ada beras SPHP harganya Rp12.000 per kilo. Lalu beras medium ada yang Rp13.000 per kilo. Sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) premium Rp14.900 dan medium Rp13.500. Artinya sudah sesuai dan bahkan di bawah HET," ungkapnya.
Amran menjelaskan bahwa pihaknya turun langsung ke lapangan setelah membaca sejumlah pemberitaan yang menyebut harga beras naik.
"Harga stabil, turun, dan harga di bawah HET. Tapi kami ada membaca berita bahwasannya harga lagi naik, makanya kami turun ke lapangan. Kami langsung bersama Pak Wamen Pertanian. Ini juga dengan Dirut Bulog," tambahnya.
Tren Penurunan Harga Beras Berdasarkan BPS
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan harga beras di sebagian besar kabupaten/kota. Hingga minggu pertama November, 214 kabupaten/kota mengalami penurunan harga beras, meningkat 19,5% dibandingkan minggu pertama Oktober yang tercatat 179 kabupaten/kota.
Sementara itu, sebanyak 50 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras hingga minggu pertama November, mengalami penurunan 18% dibandingkan Oktober yang mencapai 61 kabupaten/kota.
Amran menekankan perlunya kehati-hatian dalam pemberitaan harga pangan. "Jadi tolong hati-hati statement di media bahwasannya harga naik, melambung tinggi. Tolong ini dijaga, ini adalah untuk rakyat kecil. Dengan segala kerendahan hati, mewakili petani. Janganlah dzolimi petani kita. Ini untuk hajat hidup orang banyak. Jangan dipolitisasi, karena kalau pangan bermasalah, negara bisa bermasalah," ujarnya.
Satgas Pengendalian Harga Beras
Salah satu upaya pemerintah menjaga stabilitas harga beras adalah melalui pembentukan Satgas Pengendalian Harga Beras sejak 20 Oktober 2025.
Selama lebih dari tiga minggu, Satgas ini berkontribusi menurunkan harga beras secara nasional, terutama beras medium yang mulai menunjukkan tren penurunan dan tetap berada di bawah HET.
Hingga 8 November, rata-rata harga beras medium di Zona 1 mencapai Rp13.233/kg, Zona 2 Rp13.633/kg, dan Zona 3 Rp15.453/kg. Sedangkan HET masing-masing zona adalah Rp13.500/kg, Rp14.000/kg, dan Rp15.500/kg.
BPS juga mencatat penurunan harga beras medium sebesar 1,12% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara beras premium turun 1,23% dibandingkan Oktober 2025.
Sinergi Lintas Lembaga
Pengawasan Satgas Pengendalian Harga Beras melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepolisian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bapanas, Bulog, dan pemerintah daerah.
Sampai 6 November, Satgas telah melaksanakan lebih dari 5.000 kegiatan pengawasan dengan rata-rata harian lebih dari 800 titik di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Kegiatan pengawasan ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menekan fluktuasi harga dan memastikan beras tetap terjangkau masyarakat, khususnya jelang Nataru.
Persiapan Stok Cadangan Beras Pemerintah
Selain pengawasan, pemerintah bersama Perum Bulog mempersiapkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menghadapi kenaikan konsumsi di Nataru.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan, "Kami antisipasi untuk Nataru. Jadi untuk stok kita dorong dua kali lipat untuk di masing-masing provinsi maupun kabupaten/kota."
Rizal menegaskan bahwa penambahan stok bertujuan menjaga ketersediaan beras agar harga tidak melonjak selama Natal dan Tahun Baru.
"Jadi ketersediaan stok tersebut untuk antisipasi supaya harga tidak naik pada saat Natal dan Tahun Baru. Pasti Natal dan Tahun Baru akan naik kebutuhan konsumsinya," jelasnya.
Upaya Terpadu Menjaga Stabilitas Pangan
Kombinasi pengawasan Satgas, penambahan stok CBP, serta koordinasi lintas lembaga menunjukkan pendekatan terpadu pemerintah dalam menjaga kestabilan harga beras. Pemerintah tidak hanya fokus pada penurunan harga, tetapi juga memastikan harga tetap wajar bagi konsumen dan petani.
Kebijakan ini menjadi langkah preventif menghadapi momen penting seperti Nataru, di mana konsumsi beras cenderung meningkat. Penurunan harga di sebagian besar kabupaten/kota memberikan kepastian bagi konsumen sekaligus melindungi petani dari tekanan harga yang merugikan.
Optimisme Pemerintah
Melalui langkah-langkah ini, pemerintah menunjukkan keseriusan dalam menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga. Pengawasan rutin, intervensi stok, dan koordinasi antar lembaga memastikan bahwa harga beras tetap stabil dan terjangkau.
Dengan demikian, stabilitas harga beras bukan sekadar klaim, tetapi hasil dari strategi nyata yang telah dijalankan sejak Oktober 2025.
Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat mengamankan kebutuhan pangan masyarakat, menjaga kesejahteraan petani, dan mencegah potensi krisis pangan di momen penting seperti Nataru.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)