JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan pemerintah tengah menyiapkan lonjakan kapasitas produksi pangan protein.
Langkah ini dilakukan untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta penerima yang akan dimulai pada tahun 2026.
Program ini menekankan pentingnya ketersediaan protein dari berbagai sumber, termasuk telur, ikan, ayam, sayur, dan buah, agar kebutuhan harian masyarakat penerima dapat terpenuhi secara optimal.
Baca JugaRPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
"Prinsip (program pangan) untuk mendukung Makanan Bergizi Gratis. Tahun depan, diperkirakan (pemerintah) akan memberikan kepada 82,9 juta penerima. Kalau satu hari perlu satu butir telur, maka kita perlu satu hari 82,9 juta butir telur tahun depan. Lalu kita perlu ikan, maka kita perlu 82,9 juta potong ikan tahun depan,” ujar Zulhas.
Strategi Penguatan Produksi Protein Nasional
Zulhas menjelaskan pemerintah akan membangun tambak ikan berskala besar seluas sekitar 20.000 hektare di Pulau Jawa, serta mengembangkan tambak di 500 kabupaten dan kota. Selain itu, rencana pembangunan 2.000 desa nelayan pada 2026 menjadi bagian dari strategi memperkuat pasokan protein untuk program MBG.
Pengembangan pakan ternak dan budidaya ayam berskala nasional juga menjadi fokus pemerintah. Zulhas menekankan bahwa kebutuhan besar program MBG memerlukan dukungan signifikan dari banyak sektor pangan agar ketersediaan protein bisa merata dan stabil sepanjang tahun.
Kemandirian Pangan Karbohidrat
Selain protein, pemerintah telah berhasil meningkatkan produksi komoditas karbohidrat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diperkirakan mencapai 34,77 juta ton pada tahun ini, disertai peningkatan produksi jagung sekitar 9 persen.
Dengan capaian ini, Indonesia diperkirakan tidak akan melakukan impor beras akhir tahun karena stok dalam negeri sudah mencukupi.
“Tahun lalu impor mencapai sekitar 4,5 juta ton, sementara tahun ini terdapat surplus sekitar empat juta ton. Perintah Bapak Presiden, kedaulatan pangan tidak boleh ditawar-tawar. Berapapun ongkosnya, kita harus lakukan,” tambah Zulhas.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan pokok nasional dan mendukung ketahanan pangan jangka panjang.
Kolaborasi dan Teknologi Untuk Ketahanan Pangan
Zulhas menekankan bahwa meskipun kapasitas produksi meningkat, pemerintah tetap membutuhkan inovasi dan teknologi baru untuk memperkuat ketahanan pangan.
Varietas padi unggul, mekanisasi pertanian, serta dukungan riset dari berbagai lembaga, termasuk kerja sama internasional, dinilai penting untuk mempercepat transformasi sektor pertanian nasional.
“Indonesia 1 hingga 5 tahun ke depan akan membangun menuju kedaulatan pangan secara besar-besaran,” jelas Zulhas.
Dengan langkah ini, diharapkan rantai pasok pangan protein dan karbohidrat dapat lebih kuat, merata, dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan meningkatkan produktivitas petani, pembudidaya ikan, dan peternak ayam secara signifikan.
Peran Forum Internasional dan ISRF
Selain upaya domestik, pemerintah juga mengandalkan forum internasional seperti International Sustainable Rice Forum (ISRF) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pertukaran pengalaman, inovasi teknologi, dan kolaborasi lintas negara dianggap penting untuk memperkuat produksi pangan lokal, memperkenalkan varietas unggul, dan meningkatkan mekanisasi pertanian.
Forum ini diharapkan menjadi platform bagi Indonesia untuk mendapatkan teknologi terbaru, pelatihan bagi petani, dan kemitraan dengan lembaga internasional agar produksi pangan, termasuk protein, dapat berjalan efisien dan berkelanjutan.
Target MBG dan Dampak Sosial Program
Program MBG yang menargetkan 82,9 juta penerima di seluruh Indonesia menjadi indikator penting kesiapan pemerintah dalam menyediakan pangan bergizi.
Setiap penerima diharapkan mendapat asupan protein yang cukup setiap hari, mendukung pertumbuhan anak-anak, serta kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Zulhas menyebut bahwa program ini juga menciptakan peluang ekonomi bagi petani, pembudidaya ikan, dan peternak ayam di berbagai daerah. Dengan kebutuhan besar akan protein, aktivitas ekonomi lokal akan terdorong, lapangan kerja meningkat, dan kesejahteraan masyarakat secara bertahap terangkat.
Kesiapan Produksi Protein Nasional
Selain pengembangan tambak dan peternakan, pemerintah juga tengah memperkuat rantai pasok pakan ternak dan ayam nasional. Langkah ini dianggap vital agar produksi protein dapat tersedia sepanjang tahun, stabil, dan merata.
Hal ini memastikan penerima MBG mendapatkan protein berkualitas tinggi dan mencegah kekurangan pasokan yang bisa menghambat program.
Zulhas menambahkan bahwa penguatan produksi protein bukan sekadar memenuhi target jumlah, tetapi juga meningkatkan kualitas produk, termasuk keamanan pangan dan standar gizi.
Pemerintah menekankan pentingnya setiap produk yang disalurkan dalam program MBG memenuhi standar nasional agar manfaat kesehatan dapat optimal.
Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Zulhas menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian, pemerintah daerah, serta lembaga pendamping untuk mendukung program MBG. Kolaborasi ini penting untuk mempercepat distribusi pangan, meminimalkan ketimpangan pasokan, serta memastikan kualitas produk tetap terjaga.
Program desa nelayan dan pengembangan tambak di kabupaten dan kota menjadi contoh nyata bagaimana sinergi pemerintah pusat dan daerah dapat mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sinergi ini juga memungkinkan pengawasan lebih ketat terhadap distribusi protein, agar tepat sasaran dan tepat jumlah.
Menyiapkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Nasional
Dengan lonjakan produksi protein yang disiapkan pemerintah, program MBG diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Langkah ini tidak hanya meningkatkan gizi dan kesehatan penerima, tetapi juga memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di Indonesia.
Kolaborasi lintas sektor, inovasi teknologi, serta dukungan forum internasional diyakini menjadi kunci keberhasilan program ini.
Zulhas menegaskan bahwa pemerintah akan terus memastikan ketahanan pangan nasional terjaga, memperluas kapasitas produksi protein, serta mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program MBG yang berkelanjutan.
Melalui strategi ini, Indonesia dipersiapkan untuk menyongsong tahun 2026 dengan kesiapan produksi protein yang lebih tinggi, distribusi pangan yang lebih merata, dan dukungan maksimal untuk program Makanan Bergizi Gratis.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan dan memperkuat ekonomi nasional melalui pemenuhan kebutuhan protein bagi seluruh rakyat.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)