Pemerintah Gandeng Industri Cat Untuk Produksi Berbasis Teknologi Hijau

Pemerintah Gandeng Industri Cat Untuk Produksi Berbasis Teknologi Hijau
Pemerintah Gandeng Industri Cat Untuk Produksi Berbasis Teknologi Hijau

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menekankan pentingnya transformasi industri manufaktur cat nasional ke arah teknologi yang ramah lingkungan. 

Dorongan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan yang menghubungkan industri manufaktur dengan sektor konstruksi.

Langkah ini ditegaskan lewat kunjungan kerja Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Boby Ali Azhari, bersama sejumlah pejabat unit organisasi teknis ke fasilitas produksi PT Propan Raya di Tangerang, Banten. 

Baca Juga

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk mengevaluasi inovasi teknologi hijau dan memastikan adopsi praktik ramah lingkungan di sektor industri.

“Kami melihat Propan telah menerapkan prinsip green industry, khususnya dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Terima kasih kepada PT Propan Raya yang telah mengundang kami. Dalam beberapa proyek, kami telah banyak menggunakan produk Propan, dan kami menilai inovasi merupakan bagian penting dari keunggulan Propan,” ujar Boby Ali Azhari.

PDR: Pabrik Cat Water-Based dengan Rapid Production System

Kunjungan rombongan diawali di Propan Dekorindo Raya (PDR), pabrik cat water-based yang menjadi satu-satunya di Asia Pasifik menerapkan Rapid Production System (RPS). Sistem ini dirancang untuk mempercepat proses produksi, meningkatkan efisiensi, serta menghasilkan cat dengan tekstur yang halus dan konsisten.

RPS tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi limbah dan dampak lingkungan, menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat berjalan seiring dengan prinsip green industry. Penerapan sistem ini menjadi bukti nyata bagaimana manufaktur nasional dapat mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam proses produksi.

Alkindo Mitraraya: Pusat Riset dan Percontohan Green Company

Kunjungan juga mencakup Alkindo Mitraraya (AMR), yang berfungsi sebagai pusat riset sekaligus pabrik bahan baku cat berbasis resin. AMR dijadikan percontohan green company di Tangerang, memperlihatkan komitmen Propan Raya terhadap praktik berkelanjutan.

CEO Propan Raya, Kris Adidarma, menegaskan bahwa perusahaan yang berdiri sejak 1979 dan dikenal dengan produk cat kayu Impra, telah mendapatkan sertifikat Green Label Singapore. 

“Ini menjadi bukti dalam mendukung pembangunan nasional, sekaligus menghadirkan produk-produk ramah lingkungan yang telah memperoleh sertifikasi hijau,” ujarnya.

Sertifikasi ini bukan hanya simbol formal, tetapi juga pengakuan internasional bahwa industri cat nasional mampu memproduksi produk yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi. Hal ini membuka peluang ekspor ke pasar global yang semakin menuntut standar keberlanjutan.

Kolaborasi dengan Sektor Konstruksi

PUPR menekankan bahwa keberhasilan transformasi industri cat tidak bisa dicapai sendiri. Kolaborasi dengan sektor konstruksi menjadi kunci agar produk ramah lingkungan dapat digunakan secara maksimal dalam proyek pembangunan nasional. 

Produk dari Propan Raya dan AMR telah banyak digunakan dalam proyek konstruksi, menunjukkan bahwa inovasi manufaktur dapat langsung berdampak positif pada sektor lain.

Menurut Boby Ali, prinsip green industry harus diterapkan lebih luas di industri manufaktur, sehingga kualitas produk meningkat sekaligus dampak lingkungan diminimalkan. “Kolaborasi antara manufaktur dan konstruksi adalah strategi penting agar pembangunan berkelanjutan bisa tercapai,” tambahnya.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Adopsi teknologi hijau membawa manfaat ganda: ekonomi dan lingkungan. Dari sisi ekonomi, efisiensi produksi menekan biaya operasional, sementara produk yang bersertifikasi hijau dapat menembus pasar ekspor yang semakin peduli keberlanjutan. 

Dari sisi lingkungan, pengelolaan limbah dan bahan baku yang ramah lingkungan membantu perusahaan mematuhi regulasi nasional dan internasional, serta menjaga ekosistem.

Dengan demikian, perusahaan seperti Propan Raya dan AMR menjadi contoh bagaimana bisnis dapat berkembang sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Peningkatan Kapasitas Riset dan SDM

Boby Ali juga menekankan pentingnya riset dan inovasi berkelanjutan. Pusat penelitian seperti AMR berperan penting dalam mengembangkan teknologi hijau dan produk inovatif yang sesuai kebutuhan pasar konstruksi. Investasi dalam riset juga menumbuhkan SDM terampil yang mampu menguasai teknologi terbaru.

“Dengan pusat riset yang kuat, perusahaan dapat terus mengembangkan teknologi hijau sekaligus menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar konstruksi nasional,” ujarnya. 

Langkah ini selaras dengan visi pemerintah meningkatkan kualitas SDM di sektor manufaktur, khususnya dalam teknologi ramah lingkungan.

Dorongan Pemerintah untuk Green Industry

Kunjungan ke Propan Raya dan AMR menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak hanya memantau, tetapi aktif mendorong industri manufaktur. Insentif, kemudahan perizinan, dan kolaborasi lintas sektor merupakan strategi untuk mempercepat adopsi green industry di Indonesia.

Boby Ali menambahkan, pemerintah akan terus mendukung perusahaan yang mengintegrasikan praktik berkelanjutan. “Kami berharap lebih banyak perusahaan manufaktur yang mengikuti jejak Propan Raya dan AMR, sehingga pembangunan nasional dapat berjalan selaras dengan prinsip berkelanjutan,” katanya.

Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Transformasi industri cat nasional menjadi ramah lingkungan merupakan bagian dari agenda pemerintah memperkuat pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi antara manufaktur dan sektor konstruksi tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga menekan dampak lingkungan.

Penerapan teknologi hijau, efisiensi produksi, dan pemanfaatan bahan baku ramah lingkungan membuktikan bahwa industri nasional mampu bersaing di pasar global. Selain itu, inovasi ini mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan yang menjadi fokus utama pemerintah saat ini.

Kunjungan kerja PUPR ke Propan Raya dan AMR menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong industri cat nasional mengadopsi teknologi ramah lingkungan.

Transformasi ini melibatkan kolaborasi lintas sektor, inovasi teknologi, sertifikasi internasional, dan pengembangan SDM. Semua langkah ini diarahkan untuk memperkuat daya saing industri, mendukung pembangunan nasional, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan adopsi prinsip green industry secara luas, industri cat Indonesia diharapkan tidak hanya memenuhi standar domestik, tetapi juga siap menembus pasar global, sekaligus menjadi bagian penting dari pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia