JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyiapkan rencana ambisius untuk menempatkan 500 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri pada 2026.
Program ini menjadi salah satu prioritas langsung Presiden Prabowo Subianto, sekaligus memanfaatkan momentum bonus demografi generasi muda Indonesia.
Di tengah itu, peluang khusus muncul untuk menempatkan PMI ke Italia, negara yang menyambut tenaga kerja terlatih dari Indonesia.
Baca JugaRPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
Pertemuan strategis antara Menteri KP2MI Mukhtarudin dan Duta Besar RI untuk Italia Junimart Girsang menekankan pentingnya kerja sama pemerintah ke pemerintah (G-to-G), pelatihan intensif, dan regulasi yang mendukung perlindungan pekerja migran profesional.
Pertemuan Strategis KP2MI dan Dubes RI
Menteri KP2MI Mukhtarudin menerima Junimart Girsang di kantor Kementerian P2MI untuk membahas rencana besar penempatan PMI. Fokus utama adalah penyusunan mekanisme resmi agar PMI dapat dikirim dengan prosedur yang aman dan profesional, sekaligus membuka akses ke pasar internasional.
“Nanti jika Italia sudah resmi menjadi negara penempatan, kita akan ajukan secara resmi ke Kementerian Ketenagakerjaan dan langsung buat nota diplomatik Government to Government (G-to-G),” ujar Mukhtarudin.
Pendekatan G-to-G diharapkan memperkuat koordinasi antara kedua negara, mengurangi risiko, serta memastikan hak-hak PMI terlindungi. Hal ini juga menjadi dasar bagi perencanaan penempatan massal 500 ribu PMI ke berbagai negara tujuan.
Rencana Penempatan 500 Ribu PMI
Program penempatan 500 ribu PMI merupakan target nasional yang terukur. Dari jumlah tersebut, 300 ribu dialokasikan bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki keterampilan spesifik, sedangkan 200 ribu lainnya berasal dari masyarakat umum.
“Presiden sangat peduli terhadap pekerja migran. Anggaran pelatihan sudah disiapkan, termasuk pelatihan berstandar internasional,” kata Mukhtarudin.
Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya menargetkan kuantitas, tetapi juga kualitas pekerja migran yang dikirim ke luar negeri. Program pelatihan berstandar internasional dirancang agar PMI mampu bersaing secara global, serta siap menghadapi dinamika pekerjaan di sektor formal dan profesional.
Selain itu, momentum bonus demografi menjadi peluang strategis. “Kita harapkan anak-anak Gen Z bisa terserap semua, baik di dalam maupun luar negeri. Ini kesempatan bagus,” ujar Mukhtarudin.
Hal ini menegaskan bahwa pemerintah ingin generasi muda Indonesia mendapatkan pengalaman kerja internasional yang meningkatkan kompetensi, sekaligus memberi kontribusi pada ekonomi nasional.
Penguatan Regulasi Perlindungan PMI
Menteri KP2MI menyoroti pentingnya revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Revisi ini bertujuan memusatkan seluruh kewenangan penempatan dan perlindungan di Kementerian P2MI, sehingga koordinasi lebih efisien dan pekerja migran profesional mendapatkan perlindungan maksimal.
“Dengan revisi ini, semua kewenangan penempatan dan perlindungan akan terpusat di Kementerian P2MI. Ini akan memudahkan koordinasi dan memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran profesional, terutama yang memiliki keterampilan menengah hingga tinggi,” ujar Mukhtarudin.
Langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memastikan program penempatan PMI bukan hanya memenuhi kuota, tetapi juga menjamin keselamatan, hak, dan kesejahteraan pekerja migran.
Fokus Penempatan ke Italia
Selain rencana global, Italia menjadi target khusus. Junimart Girsang, Dubes RI untuk Italia, menyampaikan rencana pengiriman 100 ribu PMI ke negara tersebut, khususnya di sektor perawat (nursing) dan hospitality.
Pemerintah Italia menyambut kehadiran pekerja terlatih Indonesia melalui kebijakan yang mendukung tenaga kerja asing kompeten.
“Untuk Italia, kami mengajukan permohonan slot sebanyak 100 ribu tenaga kerja, khususnya di sektor perawat (nursing) dan hospitality. Pemerintah Italia melalui pilar-pilar kebijakannya sangat welcome terhadap tenaga kerja terlatih dari Indonesia,” jelas Junimart.
Junimart menekankan bahwa tenaga kerja yang dikirim harus melalui pelatihan intensif sehingga memiliki kompetensi middle-high skill. Hal ini penting agar PMI mampu memenuhi standar profesional internasional dan menjaga reputasi Indonesia sebagai negara pengirim tenaga kerja berkualitas.
Pelatihan Intensif dan Kompetensi PMI
Seluruh PMI yang akan dikirim ke Italia maupun negara lain mendapatkan pelatihan intensif. Pelatihan ini mencakup kemampuan teknis, bahasa, etika profesional, dan adaptasi budaya.
“Kita nanti tentu akan kirim orang-orang yang sudah terlatih. Itu baru Italia, belum lagi negara-negara lain. Pada prinsipnya kita siap,” kata Junimart.
Pelatihan ini memastikan bahwa tenaga kerja tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja internasional, sehingga meningkatkan peluang sukses dalam karier mereka dan menjaga citra profesional PMI.
Komitmen Tindak Lanjut Teknis
Pertemuan antara KP2MI dan Dubes RI diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti pembahasan teknis bersama KBRI Roma dan otoritas terkait di Italia. Langkah ini penting agar target penempatan 100 ribu PMI di Italia, khususnya sektor perawat dan hospitality, dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjamin program penempatan PMI berjalan sesuai rencana, aman, dan memberikan manfaat maksimal bagi tenaga kerja dan perekonomian Indonesia.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Penempatan PMI secara besar-besaran diproyeksikan tidak hanya mengurangi angka pengangguran di Indonesia, tetapi juga memperluas kesempatan kerja bagi generasi muda.
Selain itu, pengalaman bekerja di luar negeri meningkatkan kapasitas profesional PMI yang kemudian dapat memberikan kontribusi pada pembangunan nasional.
Pelatihan standar internasional dan mekanisme perlindungan yang kuat juga memastikan PMI mendapatkan upah adil, jaminan keselamatan, dan kesempatan untuk berkembang. Hal ini menjadi model bagi penempatan tenaga kerja profesional yang terukur dan terstruktur.
Diskusi antara KP2MI dan Dubes RI menegaskan kesiapan Indonesia untuk menempatkan 500 ribu PMI ke luar negeri, termasuk peluang khusus di Italia.
Dukungan pelatihan internasional, regulasi yang diperkuat, dan kerja sama G-to-G memastikan program ini berjalan aman dan profesional.
Program ini diharapkan meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia, membuka akses pasar global, memperkuat reputasi Indonesia sebagai negara pengirim PMI profesional, dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang luas.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)