Musik Bukan Sekadar Hiburan, Bisa Turunkan Risiko Demensia Lansia

Musik Bukan Sekadar Hiburan, Bisa Turunkan Risiko Demensia Lansia
Musik Bukan Sekadar Hiburan, Bisa Turunkan Risiko Demensia Lansia

JAKARTA - Musik lebih dari sekadar hiburan. Untuk lansia, mendengarkan musik secara rutin dapat menjadi salah satu cara efektif menjaga kesehatan otak. 

Studi terbaru dari Monash University, Australia, menemukan bahwa lansia yang terbiasa mendengarkan musik memiliki risiko lebih rendah mengalami demensia dibandingkan mereka yang jarang atau tidak mendengarkan musik sama sekali. 

Temuan ini menunjukkan bahwa musik bukan hanya sarana relaksasi, tetapi juga stimulasi kognitif yang signifikan.

Baca Juga

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia

“Musik adalah salah satu bidang yang kami minati,” kata Joanne Ryan, kepala unit penelitian Biological Neuropsychiatry and Dementia di School of Public Health, Monash University, sekaligus peneliti senior dalam studi tersebut.

Ryan menekankan bahwa penelitian ini menyoroti peran musik dalam menjaga fungsi otak pada lansia, dan dapat menjadi strategi sederhana namun efektif dalam mendukung kesehatan kognitif mereka.

Hasil Penelitian: Musik Turunkan Risiko Demensia

Penelitian ini melibatkan lebih dari 10.800 peserta lansia berusia 70 tahun ke atas. Data dikumpulkan secara tahunan, baik dari peserta maupun penyedia layanan kesehatan mereka. Penilaian fungsi kognitif dilakukan oleh staf yang terlatih untuk memastikan hasil yang akurat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang rutin mendengarkan musik memiliki kemungkinan 39 persen lebih rendah mengalami demensia, dilansir dari Science Daily. Selain itu, kelompok yang mendengarkan musik secara rutin juga menunjukkan risiko 17 persen lebih rendah terhadap gangguan kognitif.

“Mereka juga memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami penurunan kognitif secara umum. Dan kami juga menemukan bahwa pada periode tersebut, mereka menunjukkan kinerja yang lebih baik, secara konsisten lebih baik, pada tugas-tugas memori dan juga pada tes fungsi kognitif global,” jelas Ryan.

Temuan ini menunjukkan bahwa musik memberikan manfaat kognitif yang nyata bagi lansia.

Bermain Musik Juga Memberikan Dampak Positif

Selain mendengarkan musik, bermain alat musik juga terbukti memberikan efek positif bagi kesehatan otak. Peserta yang rutin bermain alat musik menunjukkan penurunan risiko demensia sebesar 35 persen. 

Sementara peserta yang mendengarkan sekaligus bermain musik mengalami penurunan risiko demensia sebesar 33 persen, serta penurunan risiko gangguan kognitif sebesar 22 persen.

Meski begitu, Ryan menekankan bahwa penelitian ini bersifat observasional, sehingga tidak dapat memastikan apakah musik secara langsung menyebabkan berkurangnya risiko penurunan kognitif. 

“Mungkin ada faktor lain yang terkait dengan mendengarkan musik yang menjelaskan perbedaan tersebut,” ujarnya. Namun, temuan ini tetap memberikan bukti kuat mengenai hubungan positif antara musik dan fungsi kognitif.

Bagaimana Musik Mengaktifkan Otak

Penelitian terpisah dari Music Cognition Lab, Princeton University, New Jersey, AS, mengamati efek musik pada otak manusia. Para peneliti menemukan bahwa ketika mendengarkan musik, berbagai area otak diaktifkan secara bersamaan, termasuk:

Area motorik, yang mengatur gerakan tubuh

Area sensorik, yang memproses sensasi dan persepsi

Bagian yang memproses emosi, membantu pengaturan mood

Bagian yang terlibat dalam imajinasi atau melamun, mendukung kreativitas dan pemikiran abstrak

“Yang tampaknya sangat penting adalah memastikan semua area tersebut berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang bermakna. Hal itu adalah sesuatu yang musik sangat ahli dalam melakukannya,” kata Elizabeth Margulis, direktur Music Cognition Lab sekaligus pianis. 

Aktivasi simultan ini memungkinkan otak bekerja lebih efisien dan memperkuat jaringan saraf, yang dapat membantu mencegah penurunan kognitif.

Mengapa Musik Baik Untuk Lansia

Interaksi kompleks antara berbagai area otak ketika mendengarkan musik memungkinkan stimulasi kognitif yang luas. 

Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan memori, tetapi juga memperkuat kemampuan berpikir, konsentrasi, dan kreativitas. Bagi lansia, stimulasi semacam ini penting untuk menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko gangguan kognitif.

Selain manfaat kognitif, mendengarkan musik juga dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Faktor emosional ini berperan mendukung fungsi kognitif, karena suasana hati yang positif mempermudah proses belajar, mengingat, dan fokus. 

Musik juga dapat menjadi alat untuk menghubungkan kembali kenangan dan pengalaman emosional, yang penting bagi kesehatan mental lansia.

Tips Mendengarkan Musik Untuk Lansia

Bagi lansia yang ingin memanfaatkan musik untuk kesehatan otak, beberapa langkah sederhana dapat dilakukan:

Pilih musik favorit yang menyenangkan dan menenangkan.

Dengarkan musik secara rutin setiap hari, meski hanya 15–30 menit.

Gabungkan dengan aktivitas lain, seperti menyanyi, menari ringan, atau bermain alat musik sederhana.

Buat lingkungan mendukung, misalnya mendengarkan musik sambil berjalan santai atau bersantai di ruang keluarga.

Kombinasi mendengarkan dan bermain musik dapat meningkatkan interaksi sosial serta stimulasi kognitif, yang turut membantu menurunkan risiko penurunan fungsi otak.

Rutin mendengarkan musik, dan jika memungkinkan bermain musik, terbukti memberikan perlindungan terhadap demensia dan gangguan kognitif pada lansia. Studi dari Monash University menunjukkan penurunan risiko hingga 39 persen untuk demensia bagi mereka yang rutin mendengarkan musik. 

Aktivitas musik mengaktifkan berbagai bagian otak, memperkuat jaringan saraf, serta meningkatkan fungsi memori dan kemampuan kognitif secara keseluruhan.

Meskipun penelitian ini bersifat observasional dan tidak membuktikan hubungan sebab-akibat langsung, temuan ini menegaskan bahwa musik dapat menjadi salah satu cara sederhana, menyenangkan, dan efektif untuk menjaga kesehatan otak lansia. 

Musik bukan sekadar hiburan; bagi lansia, musik bisa menjadi salah satu “vitamin otak” yang alami dan bermanfaat jangka panjang.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia