Transnusa dan Pelita Air Siapkan Penerbangan Baru Untuk Rute Populer Jelang Nataru

Transnusa dan Pelita Air Siapkan Penerbangan Baru Untuk Rute Populer Jelang Nataru
Transnusa dan Pelita Air Siapkan Penerbangan Baru Untuk Rute Populer Jelang Nataru

JAKARTA - Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), maskapai nasional maupun internasional bersiap menghadapi lonjakan penumpang. 

Persiapan dilakukan dengan menambah frekuensi penerbangan serta menyiapkan armada tambahan untuk memastikan perjalanan masyarakat tetap lancar.

Direktur Utama PT Transnusa Aviation Mandiri (Transnusa), Bayu Sutanto, memprediksi jumlah penerbangan akhir tahun ini naik 15% dibandingkan periode sama tahun lalu, sementara jumlah penumpang diproyeksi tumbuh hingga 20%. “Yang tambah frekuensi ada lima rute,” kata Bayu.

Baca Juga

Samsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan

Rute yang Mendapat Penambahan Frekuensi

Penambahan frekuensi penerbangan Transnusa dilakukan pada rute-rute strategis, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (DPS) ke Perth, CGK—DPS, dan CGK—Bandara Subang Malaysia (SZB). Rute CGK—Changi International Airport (SIN) dan CGK—Kuala Lumpur (KUL) juga mendapat penambahan frekuensi pada periode liburan Nataru.

Saat ini, Transnusa mengoperasikan 12 pesawat, terdiri dari lima Airbus A320, dua Airbus A321, dan lima jenis C909 (d/h ARJ21). Menjelang Nataru, maskapai ini membuka rute baru dari Denpasar ke Singapura sejak 17 November 2025, serta rute CGK—Penang mulai 24 November 2025.

Penambahan Armada di Maskapai Lain

PT Pelita Air Service menyiapkan satu pesawat tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. “Kebetulan pesawat ke-15 kita akan sampai di Indonesia minggu depan, untuk support Nataru,” ujar Direktur Utama Dendy Kurniawan. 

Pesawat tambahan ini berupa Airbus A320 berkapasitas 140–170 penumpang yang diperoleh melalui sewa dari lessor.

Maskapai internasional Singapore Airlines (SIA) juga menambah penerbangan dan kapasitas armada. Manager Public Relations Indonesia, Kleopas Danang Bintoroyakti, menyebut rute Medan—Singapura mendapat satu penerbangan tambahan pada 25–27 Desember 2025 dan 2–5 Januari 2026. 

Sementara untuk rute Surabaya—Singapura, kapasitas armada diganti dengan pesawat lebih besar pada periode 24–27 Desember 2025 dan 2–5 Januari 2026.

Kebutuhan Pesawat Selama Nataru

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta seluruh maskapai, termasuk Garuda Indonesia, meningkatkan kapasitas angkutan udara. 

Langkah ini dilakukan dengan menambah jadwal extra flight maupun penggantian armada dengan tipe lebih besar. Selain itu, Kemenhub menekankan komunikasi efektif kepada pengguna jasa dan pengawasan tarif sesuai regulasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, memproyeksikan kebutuhan pesawat selama Nataru mencapai 326 unit, terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller. Saat ini, total armada udara Indonesia mencapai 560 unit, dengan 366 pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. 

Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).

Bandara Tersibuk dan Rute Favorit

Prediksi pergerakan penumpang tertinggi berada di bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Untuk rute internasional, arus penumpang paling padat diperkirakan terjadi dari dan menuju Singapura serta Kuala Lumpur.

Insentif untuk Mengendalikan Tarif Tiket

Pemerintah bersama operator penerbangan memberikan insentif untuk menekan tarif tiket selama Nataru, termasuk diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara. 

Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025–10 Januari 2026, dengan periode penerbangan 22 Desember 2025–10 Januari 2026.

Strategi Maskapai Menghadapi Lonjakan Penumpang

Penambahan armada dan frekuensi penerbangan menjadi strategi utama maskapai menghadapi lonjakan penumpang. Maskapai internasional juga menyesuaikan kapasitas armada agar jumlah penumpang dapat diakomodasi lebih baik. 

Penyesuaian ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan, keselamatan, dan kelancaran perjalanan masyarakat selama liburan.

Dampak Penambahan Penerbangan

Dengan penambahan frekuensi dan armada, antrean panjang di bandara dapat diminimalkan, serta risiko keterlambatan lebih rendah. Langkah ini memberikan fleksibilitas bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan domestik maupun internasional pada periode liburan. 

Maskapai menitikberatkan pada rute-rute populer, seperti Bali, Jakarta, Medan, dan Surabaya, serta rute internasional ke Singapura, Kuala Lumpur, dan Perth.

Secara keseluruhan, kesiapan maskapai dan pemerintah untuk menambah armada, frekuensi penerbangan, serta memberikan insentif tarif merupakan langkah strategis menghadapi lonjakan perjalanan pada Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

Penumpang diharapkan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, sementara maskapai dan otoritas bandara fokus menjaga keamanan, kenyamanan, serta kelancaran layanan transportasi udara.

Langkah ini diharapkan membuat perjalanan liburan Nataru lebih lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat, tanpa mengalami kendala kapasitas maupun tarif tiket yang tinggi.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia