Danantara dan Hashim Bahas Strategi Perkuat Sektor Perumahan Nasional

Danantara dan Hashim Bahas Strategi Perkuat Sektor Perumahan Nasional
Danantara dan Hashim Bahas Strategi Perkuat Sektor Perumahan Nasional

JAKARTA - Pembangunan perumahan menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional. 

CEO BPI Danantara, Rosan P. Roeslani, menerima kunjungan resmi Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, untuk membahas langkah-langkah strategis memperkuat sektor perumahan Indonesia, yang tidak hanya menyasar kebutuhan hunian, tetapi juga menggerakkan industri terkait dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perumahan sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Baca Juga

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

Rosan menegaskan bahwa sektor perumahan memegang peran vital dalam ekonomi karena memberikan efek berganda pada banyak sektor. 

“Pertemuan ini membuka ruang untuk memperkuat koordinasi dan menyelaraskan strategi di sektor perumahan, yang memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Ia menambahkan, pembangunan fisik hunian hanyalah satu aspek. Sektor ini juga mendorong industri turunan, mulai dari bahan bangunan, logistik, hingga jasa profesional. Dampak berantai ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kapasitas ekonomi lokal dan nasional.

Sektor properti, menurut Rosan, berkontribusi pada stabilitas ekonomi, terutama karena menyerap banyak tenaga kerja dan modal. “Efek berantai ini sangat signifikan bagi perekonomian nasional, sehingga pembangunan rumah tidak bisa dipandang sekadar kebutuhan fisik masyarakat,” katanya.

Komitmen Danantara Mendukung Pemerintah

Dalam pertemuan tersebut, Rosan menegaskan bahwa Danantara akan mendukung program pemerintah terkait perumahan secara maksimal. 

“Dukungan Danantara menunjukkan komitmen nyata untuk memperkuat kemandirian bangsa serta memastikan setiap program pemerintah berjalan tepat sasaran,” jelasnya.

Langkah nyata yang dilakukan Danantara termasuk alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan melalui sejumlah bank pelat merah. Program ini tidak hanya memudahkan masyarakat mengakses hunian, tetapi juga memacu sektor konstruksi dan industri pendukung.

Optimalisasi KUR Perumahan

Sebelumnya, Rosan mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP) agar likuiditas KUR Perumahan terserap optimal. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp130 triliun tahun ini untuk sektor perumahan. 

“Karena sudah dianggarkan, pertama tolong dimanfaatkan, kedua juga tolong dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian,” jelasnya.

Rosan menambahkan, apabila alokasi ini terserap maksimal, Danantara siap menambah dana KUR hingga Rp250 triliun, memperluas jangkauan bantuan dan mempercepat pembangunan hunian. “Kalau terserap Rp130 triliun, saya yakin bisa ditambah lagi angkanya sampai Rp250 triliun,” ujarnya.

Sinergi Antar Lembaga untuk Efisiensi Program

Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya sinergi antar lembaga pemerintah dan pihak swasta. Dengan koordinasi yang baik, setiap program perumahan dapat berjalan efisien dan tepat sasaran. 

Rosan menekankan bahwa sinergi ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembangunan, tetapi juga mempermudah monitoring dan evaluasi proyek.

Sinergi antar lembaga juga membuka peluang bagi investor domestik maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan perumahan. Hal ini dipandang mampu memperkuat ekosistem properti nasional dan menciptakan lapangan kerja lebih luas.

Perumahan sebagai Warisan Bangsa

Rosan menekankan pentingnya membangun perumahan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Program perumahan bukan hanya soal menyediakan hunian layak, tetapi juga mendorong kemandirian bangsa melalui dampak ekonomi yang luas.

Peningkatan akses perumahan diharapkan dapat menurunkan kesenjangan sosial, meningkatkan kualitas hidup, dan memberi efek positif pada produktivitas masyarakat. “Dengan rumah yang layak, masyarakat dapat fokus pada kegiatan ekonomi lainnya sehingga pertumbuhan ekonomi semakin terakselerasi,” katanya.

Dampak Ekonomi dari Optimalisasi KUR

Rosan menekankan bahwa penyerapan KUR Perumahan berpengaruh langsung pada pertumbuhan ekonomi. Ketika likuiditas terserap oleh masyarakat dan pengembang, industri konstruksi, bahan bangunan, hingga jasa profesional akan tumbuh pesat. 

Hal ini secara otomatis menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan domestik.

Menurutnya, sektor perumahan juga menjadi indikator kesehatan ekonomi nasional. Peningkatan jumlah rumah yang dibangun mencerminkan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, serta mendukung program pemerataan ekonomi di seluruh wilayah.

Tantangan dan Peluang Ke Depan

Rosan menyebut bahwa meskipun banyak peluang, sektor perumahan menghadapi tantangan terkait distribusi dana, kualitas proyek, dan keterlibatan masyarakat. Untuk itu, monitoring dan evaluasi program menjadi kunci keberhasilan.

Danantara dan Satgas Perumahan akan terus berkoordinasi untuk memastikan setiap proyek tepat sasaran, mengutamakan kualitas, serta mendukung pemberdayaan masyarakat lokal. Strategi ini diharapkan bisa menciptakan efek jangka panjang yang berkelanjutan, baik dari sisi ekonomi maupun sosial.

Langkah Konkret BPI Danantara

BPI Danantara telah menunjukkan langkah konkret melalui dukungan KUR Perumahan, alokasi dana yang siap disalurkan, serta kerja sama dengan kementerian terkait. Selain itu, Dorongan Rosan agar KUR terserap optimal menegaskan bahwa perusahaan fokus pada dampak nyata bagi masyarakat, bukan sekadar proyek simbolik.

Pendekatan ini juga selaras dengan program pemerintah untuk memperkuat sektor perumahan sebagai penggerak ekonomi nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Pertemuan antara Rosan P. Roeslani dan Hashim Djojohadikusumo menekankan sektor perumahan sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Dengan sinergi lintas lembaga dan dukungan penuh Danantara, program KUR Perumahan diharapkan terserap optimal, mempercepat pembangunan hunian layak, dan menciptakan lapangan kerja luas.

Rosan menegaskan bahwa keberhasilan sektor perumahan akan berdampak positif pada kemandirian bangsa. “Dengan rumah yang layak, masyarakat lebih produktif, ekonomi tumbuh, dan kesejahteraan meningkat,” pungkasnya.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia