Transfer Pemain Bola Basket Internasional Tembus Rekor Baru FIBA
JAKARTA - Pergerakan pemain bola basket di kancah internasional mengalami lonjakan signifikan.
Berdasarkan International Basketball Migration Report (IBMR) 2025, yang dirilis oleh Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) bersama International Centre for Sports Studies (CIES), jumlah transfer pemain internasional pada musim 2024-2025 mencatatkan rekor baru.
Laporan edisi ke-14 ini memadukan data resmi transfer internasional milik FIBA dengan analisis CIES untuk menggambarkan tren global serta dinamika perpindahan pemain di berbagai liga.
Baca JugaTanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati
Sekretaris Jenderal FIBA, Andreas Zagklis, menyatakan bahwa platform digital FIBA mengelola tidak kurang dari 13.500 transfer dalam 12 bulan terakhir.
“Dalam edisi ke-14 yang kami terbitkan hari ini, kami mengamati platform digital FIBA mengelola tidak kurang dari 13.500 transfer dalam 12 bulan dan itu sebuah rekor baru,” kata Zagklis.
Jumlah total transfer internasional pada musim ini mencapai 13.555, naik dari musim 2023-2024 yang tercatat 13.149. Dari total tersebut, 10.361 pemain putra melakukan transfer internasional, sedangkan 3.194 pemain putri juga melakukan perpindahan, masing-masing mencetak rekor baru di kategori mereka.
Sejak musim 2010-2011, tren transfer internasional telah meningkat 120 persen, menunjukkan pertumbuhan pesat mobilitas pemain bola basket di level global.
Negara Pengekspor Pemain Terbanyak
Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan jumlah pemain internasional yang diekspor paling banyak, yakni 1.994 atlet, diikuti Spanyol (628) dan Prancis (619). Pemain non-AS kini mengisi 26 persen daftar pemain NBA dan 15 persen roster WNBA, menandakan meningkatnya keberagaman di liga profesional Amerika.
Selain itu, laporan FIBA juga menyoroti pencapaian Argentina sebagai negara dengan jumlah pemain U-21 terbanyak, diikuti oleh Liga BNXT (Belgia-Belanda) dan Brasil.
Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan bakat muda kini menjadi fokus penting di berbagai negara, terutama dalam mencetak pemain yang siap bersaing di liga internasional.
Lonjakan Transfer di Afrika dan Asia
Zona Afrika menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah transfer antara 2021 hingga 2025, hampir melipatgandakan angka mereka. Asia mencatat lonjakan lebih dramatis, dari 92 menjadi 456 transfer pada periode yang sama.
Peningkatan ini menandakan bahwa bola basket semakin populer di benua-benua non-tradisional dan memberi peluang pemain muda untuk menembus kompetisi profesional.
Liga dengan Pemain Asing Tertinggi dan Minutemen Pemain Muda
Laporan IBMR 2025 juga mengungkap bahwa liga-liga di Spanyol, Italia, dan Jerman memiliki jumlah pemain asing tertinggi. Di sisi lain, pemain U-21 memperoleh menit bermain terbanyak di Liga CBA Tiongkok, mencerminkan strategi klub-klub Asia dalam memberikan pengalaman bermain lebih kepada bakat muda.
Selain itu, rekor baru juga tercipta dalam perpindahan pemain menuju liga universitas di Amerika Serikat (NCAA). Sebanyak 888 pemain putra internasional tampil di divisi I, meningkat 7,5 persen, sementara pemain putri mencapai 951, naik 14,9 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa jalur akademik dan profesional semakin terintegrasi, memberi peluang lebih luas bagi pemain muda internasional.
Peningkatan Kesempatan untuk Pemain Perempuan
Sekretaris Jenderal FIBA menyoroti bahwa perkembangan ini tidak hanya berlaku untuk pemain putra, tetapi juga untuk perempuan.
“Kami sangat puas melihat semakin banyak pemain, terutama perempuan, memperoleh kesempatan bermain profesional di dalam dan luar negeri,” ujar Zagklis.
Fenomena ini mencerminkan peningkatan kesetaraan gender dalam olahraga bola basket global. Kesempatan yang lebih banyak bagi pemain perempuan untuk bermain di luar negeri menunjukkan bahwa profesionalisme dan eksposur internasional kini menjadi standar yang diupayakan oleh federasi dan klub di seluruh dunia.
Analisis Global dan Dinamika Perpindahan Pemain
IBMR 2025 menekankan bahwa pergerakan pemain tidak hanya berkaitan dengan prestasi di lapangan, tetapi juga faktor ekonomi dan strategi klub. Transfer pemain putra maupun putri kini sering melibatkan pertimbangan kompensasi kontrak, peluang berkembang di liga yang lebih kompetitif, dan potensi menembus liga NBA atau WNBA.
Selain itu, laporan ini menunjukkan adanya pola migrasi pemain muda dari negara-negara berkembang ke liga-liga Eropa dan Amerika Utara. Faktor digitalisasi platform transfer FIBA juga mempermudah proses administrasi dan monitoring pemain, sehingga pertukaran antar klub dan negara menjadi lebih cepat dan efisien.
Masa Depan Bola Basket Global Semakin Terbuka
Pertumbuhan jumlah transfer pemain internasional yang mencapai rekor 13.555 transfer menandai era baru mobilitas global dalam olahraga bola basket. Tren ini menunjukkan bahwa pemain memiliki peluang lebih besar untuk berkembang di liga manapun, termasuk untuk pemain U-21 dan perempuan.
Peningkatan transfer di Afrika dan Asia, dominasi AS sebagai negara pengekspor, serta kesempatan di liga-liga top Eropa dan Asia, semuanya menggambarkan globalisasi bola basket yang semakin nyata.
Federasi, klub, dan pemain kini harus siap menghadapi dinamika baru, memanfaatkan peluang internasional, dan bersaing di level tertinggi dengan profesionalisme tinggi.
FIBA melalui laporan ini berhasil menegaskan bahwa bola basket internasional terus berkembang, dengan transfer pemain menjadi indikator penting mobilitas, kesetaraan, dan pertumbuhan olahraga di seluruh dunia.
Rekomendasi
Berita Lainnya
.jpg)