JAKARTA - Menjelang 2026, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mulai memposisikan diri bukan hanya sebagai produsen batubara yang mengikuti arus harga komoditas.
Perusahaan juga berupaya membangun fondasi operasional yang lebih kokoh dan efisien.
Alih-alih menonjolkan optimisme berdasarkan pemulihan harga batubara semata, SMMT menekankan pendekatan yang berfokus pada infrastruktur, hubungan bisnis, serta perencanaan tambang yang lebih terstruktur. Pergeseran fokus inilah yang kini menjadi titik tekan utama perusahaan untuk menjaga kesinambungan kinerja.
Baca Juga
Direktur Utama SMMT, Huang She Thong, menegaskan bahwa strategi jangka menengah perusahaan akan banyak bertumpu pada kualitas infrastruktur yang dimiliki.
Ia mengatakan, “Golden Eagle Energy akan terus mengoptimalkan sarana infrastruktur yang mencakup jalan dan dermaga.”
Baginya, infrastruktur yang kuat bukan hanya soal mempercepat distribusi, tetapi juga meningkatkan efisiensi biaya yang pada akhirnya menjaga kesehatan finansial perusahaan. Ia menambahkan, “Kami juga akan melakukan penambangan yang efisien dan terstruktur untuk menjaga kondisi keuangan.”
Selain operasional, aspek hubungan bisnis pun menjadi perhatian penting. Huang menyampaikan, “Kami juga akan terus menjaga hubungan dengan para mitra bisnis dan pemasok maupun pelanggan, serta fokus pada aset strategis yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.”
Pernyataan itu sekaligus menandakan bahwa stabilitas pasokan, kerja sama, dan kepercayaan antar-stakeholder kini masuk dalam strategi inti perusahaan.
Kinerja 2025: Lonjakan Penjualan dan Laba yang Menguatkan Keyakinan
Pencapaian SMMT hingga September 2025 memperlihatkan lonjakan signifikan yang mempertebal optimisme perusahaan menuju 2026. Tercatat, penjualan hingga kuartal III-2025 mencapai US$ 90,47 juta, meningkat 241,65% year on year (YoY) dari periode sebelumnya yang sebesar US$ 26,48 juta.
Kenaikan penjualan ini diikuti peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 3,89 juta, tumbuh 106,91% YoY.
Menurut Phillip Hendry, Chief Operating Officer SMMT, hasil ini merupakan buah dari transformasi struktural sejak akuisisi saham mayoritas oleh Geo Energy Resources Limited pada 20 Oktober 2023.
“Selain itu, kita juga sudah bisa meningkatkan hauling capacity (kapasitas angkut) kita, kita juga bisa secure tracking kita, dan di sini tim manajemen kita juga sudah lebih baik,” jelas Phillip. Keterangan ini mencerminkan bahwa peningkatan efisiensi bukan hanya dari sisi fisik, tetapi juga manajerial.
Di sisi pasar komoditas, pemulihan harga batubara sepanjang semester I 2025 turut memperkuat performa perusahaan. Merujuk data Argus Media, Indonesia Coal Index (ICI) pada Oktober mencapai 43,30, naik dari 40,68 pada Juli 2025. Tren pemulihan ini menjadi penopang natural bagi peningkatan volume penjualan SMMT.
Peningkatan Produksi: Kontribusi Triaryani dan Dominasi Ekspor
Produksi batubara SMMT hingga kuartal III-2025 juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Total volume produksi mencapai 3,27 juta ton, melonjak 93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 2,28 juta ton.
Porsi terbesar berasal dari wilayah yang dikelola PT Triaryani di Rawas Ilir dan Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, dengan kontribusi 77% dari total produksi.
Adapun volume penjualan meningkat dari 2,09 juta ton per September 2024 menjadi 3,25 juta ton. Dari sisi pasar, penjualan ekspor mendominasi hingga 71% dari total penjualan.
Dominasi pasar ekspor ini menunjukkan bahwa daya saing SMMT tidak hanya bertumpu pada pasar domestik, melainkan juga pada pasar internasional yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan permintaan akibat fluktuasi produksi di negara-negara besar.
Keyakinan mengenai prospek 2026 pun cukup tinggi. Huang menjelaskan, “Di tahun 2026 kita masih sangat yakin harga batubara akan tetap naik mengingat pasokan di China produksi lokalnya sudah diturunkan karena banyak illegal mining. Jadi kemungkinan ada kekurangan batubara untuk lokal.”
Pernyataan tersebut menyoroti dinamika supply global khususnya dari China yang membuka peluang peningkatan permintaan dari luar negeri.
Proyek Kunci: Jalan Hauling 92 Km sebagai Pengubah Permainan
Salah satu proyek paling strategis yang sedang digarap SMMT adalah pembangunan jalan hauling batubara sepanjang 92 kilometer oleh PT Marga Bara Jaya (MBJ), anak usaha Geo Energy Group.
Proyek ini menjadi elemen penting dalam strategi perusahaan karena akan menyambungkan area konsesi tambang PT Triaryani di Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, menuju pelabuhan khusus di tepi Sungai Lalan, Desa Mendis, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin.
Jika jalan hauling tersebut selesai, kapasitas pengangkutan truk atau trucking capacity diproyeksikan melonjak drastis dari sekitar 35 juta–40 juta ton menjadi 140 juta–180 juta ton.
Lompatan kapasitas setinggi ini bukan hanya berpengaruh pada volume distribusi, tetapi juga pada biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu komponen terbesar dalam operasional pertambangan.
Infrastruktur jalan seperti ini berfungsi sebagai jalur khusus yang mengurangi ketergantungan terhadap akses umum yang lebih padat dan tidak dirancang untuk beban tambang.
Dengan demikian, efisiensi waktu, keamanan distribusi, serta kontrol terhadap biaya hauling akan meningkat signifikan. Dampaknya tidak hanya terasa pada laporan keuangan, tetapi juga pada kinerja produksi harian yang menjadi lebih konsisten.
Integrasi SDM dan Optimisme 2026
Huang menutup paparan publik dengan menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam rencana 2026.
“Tahun depan kita sangat optimistis dengan pencapaian produksi kita, karena kita memiliki tim produksi yang sangat kuat dan kita punya karyawan juga semua sudah terintegrasi dengan bagus,” ujarnya.
Dengan integrasi tim yang semakin baik, perusahaan meyakini bahwa rencana strategis dan operasional dapat berjalan lebih efektif.
Langkah SMMT memasuki 2026 menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya bereaksi terhadap kondisi pasar, tetapi aktif membangun kapasitas internalnya.
Dari peningkatan infrastruktur, efisiensi penambangan, ekspansi kapasitas angkut, hingga penguatan tim, seluruh strategi diarahkan untuk membangun ketahanan jangka panjang.
Dengan fondasi tersebut, SMMT menatap tahun 2026 bukan sekadar sebagai target pertumbuhan, namun sebagai momentum untuk memperkuat struktur dasar operasional yang lebih berkelanjutan.
Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)