Kemenhub Siapkan Tiga Pelabuhan Atasi Lonjakan Penyeberangan Nataru

Kemenhub Siapkan Tiga Pelabuhan Atasi Lonjakan Penyeberangan Nataru
Kemenhub Siapkan Tiga Pelabuhan Atasi Lonjakan Penyeberangan Nataru

JAKARTA - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi lonjakan penumpang di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. 

Pengalaman dua tahun terakhir yang kerap menimbulkan kemacetan parah membuat titik penyeberangan ini menjadi fokus utama pengaturan transportasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menekankan pentingnya persiapan matang agar arus penyeberangan tetap lancar dan masyarakat tidak menghadapi antrean panjang. 

Baca Juga

Samsat Keliling Jadetabek Hari Ini, Mempermudah Bayar Pajak Kendaraan

“Kami sudah menyiapkan beberapa strategi yang akan dilaksanakan saat operasi nanti karena selama dua tahun terakhir Merak jadi salah satu titik krusial saat masa Nataru,” ujarnya.

Pembagian Arus Penyeberangan di Tiga Pelabuhan

Salah satu langkah strategis Kemenhub adalah pembagian arus penyeberangan di tiga pelabuhan utama di Merak, yakni BBJ Bojonegara, Pelabuhan Merak, dan Ciwandan. Strategi ini dimaksudkan untuk mengurai kepadatan kendaraan dan mengurangi risiko antrean panjang.

Selain tiga pelabuhan utama, Kemenhub menyiapkan satu dermaga tambahan di Pelabuhan KBS (Krakatau Bandar Samudera) sebagai contingency plan jika ketiga pelabuhan utama tidak dapat menampung volume kendaraan dan penumpang yang tinggi. Dengan strategi ini, diharapkan distribusi arus penumpang lebih merata dan proses penyeberangan lebih efisien.

Di sisi Bakauheni, strategi serupa diterapkan dengan tiga pelabuhan utama, yaitu BBJ Muara Pilu untuk arus dari dan ke BBJ Bojonegara, lintasan utama Pelabuhan Bakauheni untuk jalur Merak, serta Pelabuhan PT Wijaya Karya Beton untuk arus dari dan ke Ciwandan. Pembagian ini diyakini dapat meminimalkan kepadatan dan mempercepat waktu tunggu penumpang.

Penerapan Delaying System dan Buffer Zone

Selain pengaturan arus kendaraan di pelabuhan, Kemenhub menerapkan delaying system untuk menahan kendaraan sebelum memasuki area penyeberangan jika antrean menumpuk. Sistem ini memanfaatkan buffer zone di sejumlah rest area jalan tol dan jalan arteri.

Di Merak, buffer zone tersedia di rest area KM 13, KM 43, KM 68, dan jalan arteri Cikuasa Atas, dengan total kapasitas menampung 1.050 kendaraan kecil dan 200 sepeda motor. 

Di Lampung, terdapat delapan titik buffer zone dengan kapasitas total 1.190 kendaraan kecil. Menurut Aan, strategi ini memungkinkan kendaraan diparkir sementara sehingga proses penyeberangan tetap teratur.

“Berarti harus ada tempat parkir kendaraan ketika situasi penyeberangan tidak bisa dilangsungkan. Ini semua sudah disiapkan baik di Merak maupun di Bakauheni,” jelasnya.

Antisipasi Cuaca Ekstrem

Selain mengatur volume kendaraan, Kemenhub menekankan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada Desember hingga Januari, yang berpotensi memengaruhi arus penyeberangan dan operasional kapal.

Aan menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi agar pengaturan kendaraan dan kapal tetap berjalan lancar meskipun cuaca buruk terjadi. “Dengan persiapan ini, kita harapkan Nataru dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh masyarakat,” tambahnya.

Penambahan Kapal dan Penyesuaian Operasional

Selain pengaturan pelabuhan dan buffer zone, Kemenhub juga menyiapkan langkah tambahan, termasuk penambahan jumlah kapal untuk menampung volume kendaraan dan penumpang yang meningkat. Kapal tambahan ini akan ditempatkan di jalur strategis Merak–Bakauheni dan rute penunjang lainnya.

Selain itu, jadwal keberangkatan kapal juga disesuaikan dengan prediksi lonjakan penumpang. Kapal-kapal dengan kapasitas besar disiapkan untuk rute utama, sementara kapal cadangan diaktifkan untuk mengantisipasi situasi mendesak. Dengan kombinasi ini, waktu tunggu penumpang dapat ditekan seminimal mungkin.

Koordinasi Antarinstansi dan Stakeholder

Keberhasilan penyelenggaraan Nataru tidak hanya bergantung pada pengaturan arus di pelabuhan, tetapi juga koordinasi lintas stakeholder. Kemenhub memastikan semua pihak, mulai dari operator pelabuhan, aparat keamanan, hingga petugas pengatur lalu lintas tol, bekerja sama untuk menjaga kelancaran penyeberangan.

Simulasi operasional dan evaluasi kesiapan juga dilakukan sebelum masa libur panjang, termasuk pengecekan kesiapan armada kapal, kesiapan petugas, serta kondisi fasilitas pendukung. Pendekatan ini bertujuan agar setiap langkah antisipasi dapat diterapkan dengan cepat dan tepat ketika lonjakan penumpang benar-benar terjadi.

Sinergi dengan Transportasi Darat

Tidak hanya mengatur arus di pelabuhan, Kemenhub juga menyiapkan integrasi dengan transportasi darat. Jalan tol dan akses arteri menuju pelabuhan dioptimalkan agar kendaraan dapat mengalir lancar ke buffer zone. 

Sistem digitalisasi, termasuk monitoring arus kendaraan dan reservasi online, juga diterapkan untuk memudahkan masyarakat memantau kondisi antrean sebelum berangkat.

Langkah ini diharapkan tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan penumpang. Dengan informasi real-time, pengendara dapat menyesuaikan waktu keberangkatan sehingga beban di pelabuhan lebih merata.

Persiapan di Pelabuhan Lain

Kemenhub juga menyiapkan strategi serupa di Pelabuhan Ketapang, jalur penyeberangan penting antara Jawa Timur–Bali. Strategi meliputi pengaturan pergerakan kendaraan, penambahan kapal, pemberlakuan buffer zone, serta pembatasan kuota tiket jika volume kendaraan melebihi kapasitas.

Dengan persiapan yang matang, pemerintah berharap semua moda transportasi beroperasi sinergis, sehingga perjalanan liburan Nataru berlangsung aman dan nyaman.

Harapan Kemenhub untuk Liburan Aman

Aan menegaskan bahwa persiapan yang matang dan koordinasi lintas instansi menjadi kunci sukses penyelenggaraan liburan Nataru. Dengan langkah-langkah ini, masyarakat diharapkan dapat menikmati perjalanan tanpa menghadapi kemacetan parah yang sebelumnya sering terjadi.

“Kami yakin penyelenggaraan Nataru kali ini dapat berjalan lancar dan sukses berkat persiapan strategi yang matang dan koordinasi semua stakeholder,” tutup Aan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia

Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia