5 Jenis Operasi Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Harus Diketahui
JAKARTA - BPJS Kesehatan hadir sebagai program jaminan kesehatan nasional yang bertujuan melindungi seluruh warga Indonesia.
Dengan keanggotaan aktif, peserta dapat menikmati berbagai fasilitas medis di rumah sakit tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Program ini berperan penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang merata, adil, dan terjangkau bagi masyarakat.
Meski begitu, tidak semua layanan medis otomatis ditanggung oleh BPJS. Ada beberapa prosedur yang berada di luar cakupan program. Mengetahui batasan ini penting agar peserta tidak mengalami kendala saat memerlukan tindakan medis tertentu.
Baca Juga
5 operasi yang tidak ditanggung BPJS, sekaligus membedakan dengan operasi yang dijamin program ini.
Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Meskipun BPJS menawarkan perlindungan luas, beberapa jenis operasi tetap harus ditanggung secara pribadi oleh peserta. Berikut rinciannya:
Operasi akibat kecelakaan
Kasus kecelakaan biasanya ditangani oleh asuransi khusus, seperti Jasa Raharja, atau program asuransi lain di luar BPJS. Hal ini termasuk kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja. BPJS Kesehatan tidak menanggung biaya operasi untuk kejadian yang sudah memiliki jaminan pihak lain.
Operasi kosmetik atau estetika
Prosedur medis yang bertujuan mempercantik penampilan, misalnya operasi plastik atau sedot lemak, tidak termasuk manfaat BPJS. Tindakan ini bersifat non-medis dan tidak membahayakan kesehatan, sehingga peserta harus menanggung sendiri biaya operasinya.
Operasi akibat melukai diri sendiri
Tindakan medis akibat cedera yang disengaja, baik karena kelalaian atau tindakan sadar, juga tidak ditanggung. Contohnya, jika peserta melakukan tindakan yang berisiko tinggi tanpa indikasi medis, BPJS tidak akan menanggung biaya perawatan atau operasi tersebut.
Operasi di luar negeri
Semua prosedur medis yang dilakukan di luar wilayah Indonesia tidak tercakup dalam BPJS. Program ini hanya berlaku di fasilitas kesehatan dalam negeri yang memiliki kerjasama resmi dengan BPJS.
Operasi tanpa prosedur resmi BPJS
Operasi yang dilakukan tanpa mengikuti prosedur BPJS, misalnya tanpa rujukan atau melewati mekanisme resmi rumah sakit, juga tidak ditanggung. Peserta wajib memastikan semua administrasi dan persyaratan BPJS terpenuhi sebelum prosedur medis dilakukan.
Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Di sisi lain, ada berbagai operasi penting yang dijamin BPJS. Berikut beberapa contoh tindakan medis yang masuk dalam cakupan program:
Operasi jantung – Termasuk tindakan bedah untuk penyakit jantung bawaan atau penyakit jantung koroner.
Operasi Caesar – Untuk persalinan yang membutuhkan tindakan medis darurat atau terencana.
Operasi kista dan miom – Pengangkatan kista ovarium maupun miom rahim yang membahayakan kesehatan.
Operasi tumor dan kanker – Tindakan bedah yang bertujuan mengangkat sel tumor atau kanker.
Operasi odontektomi dan bedah mulut – Termasuk pencabutan gigi bungsu dan perawatan tulang rahang.
Operasi usus buntu dan batu empedu – Prosedur darurat maupun terjadwal untuk mengatasi kondisi yang mengancam jiwa.
Operasi mata dan katarak – Pembedahan untuk mengembalikan fungsi penglihatan yang terganggu.
Operasi bedah vaskuler – Untuk mengatasi masalah pembuluh darah.
Operasi amandel – Termasuk tindakan medis yang direkomendasikan karena infeksi kronis atau komplikasi.
Operasi kelenjar getah bening dan pencabutan pen – Untuk menangani masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan tindakan medis cepat.
Operasi penggantian sendi lutut dan timektomi – Untuk pasien yang memerlukan tindakan rehabilitatif dan restoratif pada persendian atau organ tubuh tertentu.
Secara umum, BPJS menanggung operasi yang bersifat medis dan penting untuk kesehatan peserta. Prioritasnya adalah prosedur yang mengancam nyawa, mengurangi risiko komplikasi serius, atau merupakan indikasi medis yang sudah terbukti.
Pentingnya Memahami Batasan BPJS
Mengetahui operasi yang tidak ditanggung sangat penting agar peserta BPJS tidak kaget saat menerima tagihan rumah sakit. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Periksa keanggotaan aktif: Pastikan status BPJS selalu aktif untuk menghindari penolakan layanan.
Konsultasi dokter: Tanyakan prosedur yang diperlukan dan apakah termasuk tanggungan BPJS.
Cek rumah sakit: Pastikan rumah sakit yang dituju memiliki kerjasama resmi dengan BPJS.
Rujukan dan prosedur: Pastikan semua administrasi sesuai ketentuan, termasuk rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Asuransi tambahan: Untuk operasi yang tidak ditanggung BPJS, pertimbangkan asuransi tambahan atau menabung biaya medis.
Dengan memahami batasan ini, peserta bisa merencanakan tindakan medis dengan lebih baik dan terhindar dari biaya tak terduga.
BPJS Kesehatan merupakan program penting yang memberikan perlindungan luas bagi masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua jenis operasi ditanggung, terutama operasi kosmetik, cedera akibat sengaja melukai diri, operasi di luar negeri, serta operasi yang tidak mengikuti prosedur resmi BPJS.
Sementara itu, berbagai operasi medis penting, mulai dari jantung, Caesar, kista, tumor, hingga bedah mata dan sendi, masuk dalam cakupan BPJS. Dengan memahami perbedaan ini, peserta dapat mengatur perawatan kesehatan secara lebih bijaksana.
Mengetahui daftar operasi yang tidak ditanggung juga membantu peserta menyiapkan solusi, seperti asuransi tambahan atau dana pribadi, agar tetap aman dari risiko biaya medis yang tinggi.
Dengan cara ini, manfaat BPJS dapat digunakan secara optimal, dan peserta tetap terlindungi dalam berbagai kondisi medis yang penting.
Rekomendasi
Berita Lainnya
.jpg)